Aayla POV
"Ya Aayla! Kau mau kemana? Kenapa menggunakan alat teleport?" Suara RapMon Oppa benar-benar menggangguku.
Saat ini aku sedang berada di dalam ruang penelitian. Bangsa dari planet kami bukan seperti alien kebanyakan, kami berpergian menuju ke luar planet menggunakan alat teleportasi. Kami bukan makhluk yang mempunyai kekuatan supranatural atau semacamnya, kami menggunakan otak kami untuk membuat peradaban yang lebih maju. Salah satunya alat teleportasi ini. Aku merupakan salah satu peneliti di planetku.
Kami memang bukan bangsa yang besar, tapi kami sudah cukup maju dalam bidang teknologi. Kebanyakan dari kami mengambil bahan yang dibutuhkan dari Bumi. Tentu saja kami menyamar sebagai makhluk Bumi, mereka tidak terlalu berbeda jauh dari segi penampilan. Kami hanya perlu menyesuaikan wajah, bahasa dan pakaian kami saja.
"Yak! Apa kau mendengarku eoh?" RapMon Oppa berteriak tepat di telingaku.
"Kau membuatku tuli oppa!" Ucapku tanpa meghentikan pekerjaanku, tidak tahukah dia aku sedang sibuk? Cih! Dasar oppa tidak pengertian!
"Kau mau ke Bumi? Ya! Dari mana kau mendapatkan pakaian Bumi? Apa dari Leeloo? Kau belum pernah ke Bumi Aayla, jangan coba-coba kesana!" RapMon Oppa seperti perempuan saja, dasar!
"Bicara pelan-pelan oppa! Apa kau mau jadi rapper eoh?" Oppa langsung membalikan tubuhku menghadapnya.
"Aayla! Apa kau tau Bumi itu planet
yang kejam, aku bahkan mendengar kalau kakak Leeloo diperkosa disana dan tidak pernah kembali sampai sekarang. Untung saja Leeloo berhasil lolos dan kembali ke planet. Dengarkan oppamu ini sekali saja!" Oppa berbicara dengan nada suara yang lembut, seumur hidupku baru kali ini mendengar suaranya yang seperti itu.Aku melepaskan cengkeraman tangannya pada bahuku, "oppa! Aku sudah meyakinkan diriku untuk pergi ke Bumi. Kata Leeloo, kalau aku bisa menjaga diriku dan tak berpakaian yang terbuka pasti tidak ada yang berani macam-macam denganku. Lagian aku ke Bumi untuk mencari pasangan yang bisa membuat keponakan untukmu oppa!"
Yang benar saja! Aku bahkan sangat ingin melakukannya dengan manusia, kata Leeloo di Bumi tidak perlu saling mencintai untuk bisa melakukan "hal itu".
"Yakk! Keponakan? Kau bahkan bisa melakukannya dengan Suga! Dia mencintaimu Aayla."
"Dan aku tak mencintainya oppa!" Suga? Bahkan dia sudah kuanggap sebagai kakakku sendiri.
"Baiklah kalau itu maumu, berbuatlah sesuka hatimu! Jaga dirimu! Cari makhluk yang mencintaimu dan dicintai olehmu! Jangan macam-macam! Jangan membongkar siapa dirimu sebenarnya! Makan ya.."
"OPPA! Sampai kapan kau mau berbicara terus?" Aku menatapnya dengan death glareku. Suruh siapa dia seperti itu, bahkan ibu tidak perduli sama sekali.
Saat kami dewasa, orang tua sudah tidak perduli dengan kami lagi. Mereka ditampung disebuah penampungan. Mereka akan bekerja untuk planet kami dengan tenaga mereka sampai akhir umur mereka, untuk kami yang masih muda, kami bekerja dengan otak kami.
"Baiklah, kau tidak mau menemui Suga terlebih dahulu?" Suga bahkan sedang marah padaku.
"Kemarin aku sudah pamit dengannya." RapMon Oppa menganggukkan kepalanya. "Aku pergi dulu oppa, jaga dirimu baik-baik. Buatlah keponakan yang banyak untukku. Aku juga akan membuatkan beberapa untukmu."
"Aku tau, jaga dirimu Aayla!" Oppa mencium keningku lalu tersenyum manis, dia kakaku yang mempunyai lesung pipi indah. Pantas saja Lilyandra menyukainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing Impossible (Jeon Jungkook)
FanfictionJeon Jungkook Tampan. Kaya. Keren. Idaman semua gadis. Jungkook adalah remaja nakal yang mempunyai bakat yang luar biasa dibidang apapun. Menurutnya menjadi badboy adalah hal yang keren. Tapi mengotori seorang wanita adalah seorang pecundang. Nam Se...