Enjoy!

2.3K 195 29
                                    

Yoongi kembali menendang batu kecil yang tergolek tak berdaya di dataran tanah yang ia injak. Ia kesal, demi apapun ia sangat berterima kasih pada adiknya yang sudah membuat moodnya hancur lebur seperti ini. Bahkan bukan hanya moodnya yang hancur, tapi juga hatinya.

Jika saja adiknya yang pendek itu tidak meminta pertolongan padanya untuk mampir ke sebuah Toko Buku sebelum pulang kerumah, Yoongi pasti tidak akan melihat Kekasihnya sedang berduaan dengan Namja lain. Berpegangan, saling menggenggam tangan satu sama lain. Oh, tentu saja Yoongi tidak akan cemburu jika yang sedang berduaan dengan Kim Namjoon itu bukan Kim Seokjin, jika yang digenggam dengan hangat oleh Namjoon itu bukan Seokjin mantan kekasih dari seorang Kim Namjoon yang notabenenya adalah kekasih dari Min Yoongi.

"Min Woozi sialan," Yoongi melempar buku tebal yang sedari tadi di genggamnya. Masa bodoh dengan buku pesanan sang adik yang sudah basah dan setengah tenggelam dipermukaan sungai yang terbentang indah di hadapannya. Dia muak dengan keadaannya sekarang.

Ia kesal pada adiknya, ia tau ini bukan sepenuhnya salah sang adik. Tapi tetap saja itu salahnya. Jika saja Woozi tidak memintanya untuk mampir ke Toko Buku itu, Yoongi tidak akan bertemu dengan sejoli gila itu kan.

"Si Pendek itu.. Lihat saja nanti." teriak Yoongi kesal. Terlihat dari hentakan kakinya yang ramping bak perempuan itu tengah menghantam tanah yang ia pijak dengan penuh amarah.

Oh, ingatkan Yoongi untuk memukul adiknya yang pendek itu setelah ia sampai rumahnya nanti.

Pendek? Hei bahkan Yoongi jauh lebih pendek jika ia sedang berdiri berdampingan bersama Namjoon. Ah.. Namjoon? Demi Tuhan, ia jadi ingat penyebab mood serta hatinya yang berantakan saat ini karna ulah si Tiang itu. Dasar tiang listrik brengsek!

Lalu jika itu semua adalah ulah Namjoon. Kenapa jadi adiknya yang ia sumpah serapahi sedaritadi?
Kakak yang sangat jahat, meng-kambing hitam-kan sang adik karna emosinya.

Kalau saja Woozi ada di hadapannya sekarang. Pasti Adiknya yang pendek itu sudah mengoceh tidak berhenti tujuh hari-tujuh malam dan membuat Yoongi melayangkan remote tv ke arah kepala sang Adik, setelahnya bergantian sang Eomma lah yang berkicau karna ulah Kakak-beradik itu. Keluarga Min yang sangat meriah bukan?

Ting!

Tiba-tiba saja getaran yang di sertai deringan dari ponsel milik Yoongi terdengar, mengganggu lamunan sang empu.

Yoongi merogoh saku hoodie berwarna biru dongkernya untuk kemudian mengambil benda persegi berwarna putih miliknya.

---------
From; Namjoonnie
To; Yoongi

Maaf sayang, aku sedang ada kelas. Tidak sempat mengantar mu pulang.

Kau sudah sampai rumah?
---------


Melihat pesan singkat dari Kekasihnya smirk Yoongi muncul. Bagus sekali, Kim Namjoon sedang berbohong padanya? Ada kelas apa? kelas berkencan dengan mantan kekasih? Oh, shit man.

Ia tidak berniat untuk membalas pesan dari Sang Kekasih. Terlalu malas, Ia kembali memasukan ponsel putihnya kedalam saku hoodienya lalu menatap sungai Han yang terlihat tenang dihadapannya.

Ia jadi ingat saat Park Jimin,-mantan kekasih Yoongi itu mengatakan bahwa Namjoon bukan laki-laki yang baik. Tentu saja Yoongi tidak percaya. Dengan santai Yoongi menanggapinya.

"Bagus sekali Park Jimin, kau mengatakan jika orang lain tidak baik. Lalu, bagian mana dari diri mu yang bisa dikatakan baik? Bahkan kau lebih buruk, kau  menyelingkuhi ku dengan junior itu. Apa itu terlihat baik, Park?"

Are You Fuckin Kidding Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang