Love Is Like Snowflake

426 31 8
                                    

Aku tersenyum lagi seperti hari kemarin.
Menghela nafas, seperti tak ada apapun yang dikerjakan.
Tanpa izin, aku melihat isi hatimu
Rasanya sebagian dari diriku ingin memiliki hatimu.
-Park Jiyeon-

»
Busan. Hari ini begitu panas. Musim panas tahun ini hampir membuat siapa saja yang keluar merasa akan terbakar. Tidak seorang pun yang mau keluar dari rumah saat ini. Bagi sebagian orang hari ini akan sangat menyenangkan tinggal dirumah dan berendam di air lalu bersantai minum ice cream sambil bermalas malasan.

Park Jiyeon. Gadis itu pun masih terlihat duduk santai dipinggir jalan yang dipenuhi dengan pepohonan rindang. Menunggu seseorang menjadi aktivitasnya saat ini. "Panas" gerutunya. Ia menatap layar handphonenya disana tertera angka 35 derajat. Mata Jiyeon pun membulat. Ia lantas memasukkan handphonenya kedalam saku celananya. Semakin lama dilihat akan semakin membuat cuaca tambah panas. Batin jiyeon

"Hyaa Jiyeon~ssi" panggil seorang namja berpostur tinggi dari kejauhan. Cho Kyuhyun. Itulah namanya. Jiyeon menatapnya sebal. Menunggunya berjam jam dicuaca sepanas ini tapi ia malah muncul tanpa wajah bersalah dan tersenyum senyum bagai orang gila. Ia lantas berjalan cepat meninggalkan Kyuhyun yang masih berlari menghampiri Jiyeon.

"Heii tunggu kau mau kemana?" Tanyanya sembari menarik tangan Jiyeon. "Kau marah ya?" Tanyanya ketika melihat wajah Jiyeon yang sudah tidak cerah lagi. Kyuhyun menatap keringat yang jatuh membasahi sekujur Tubuh Jiyeon menyebabkan pakaiannya pun menjadi basah kuyub.

"Jangan menatapku seperti itu. Maafkan aku. Aku lupa kalau hari ini kita ada janji. Kumohon tersenyumlah" pinta kyuhyun.

"Senyumku sudah habis dibakar matahari. Kau tahu sudah berapa lama aku duduk disana menunggumu ditengah cuaca panas yang mencapai 35 derajat celcius dan kau baru datang sekarang" ujarnya dengan nada tinggi namun terkesan lembut dan penuh perhatian. Kyuhyun mengambil sapu tangan dari sakunya. Ia pun menyapu keringat Jiyeon yang sejak tadi tidak berhenti jatuh.

"A-apa yang kau lakukan" jiyeon memegang tangan kyuhyun dan mencegahnya melakukan hal itu.

"Kenapa? Apa aku tidak boleh melakukan hal itu kepada sahabatku. Lagi pula aku sudah membuatnya marah dan membuat wajah cantiknya tidak secerah cuaca hari ini" terangnya. Jiyeon pun mengambil sapu tangan Kyuhyun dari tangan sahabatnya.

"Permintaan maafmu sudah aku terima. Aku bisa menghapus keringatku sendiri jadi cepat kita jalan. Sebentar lagi bus akan datang" katanya membentuk sebuah senyuman kecil dari sudut bibir Cho Kyuhyun.

"Okay. Mari kita berlibur ke pantai heundae" teriaknya senang seperti anak kecil yang diajak berlibur bersama orang tuanya. Kyuhyun memegang tangan Jiyeon "ayo kita berlari sampai ke halte bus, aku sudah tidak sabar untuk berenang"

"Ayo. Yang terakhir sampai adalah telur busuk"

#

Brukk. Sebuah tas terjatuh di halaman sekolah atau lebih tepatnya sengaja dilempar seseorang dan terjatuh dari balik pagar sekolah, tidak lama kemudian muncul Park Jiyeon yang memanjat pagar sekolah.

"Sial. Aku terlambat" gerutunya. Ia mendecak sebal "gara gara kemarin asik bermain dengan Kyuhyun aku jadi kesiangan huh"

Jiyeon mengendap endap mengintip keadaan dari balik dinding di setiap ia melewati koridor sekolahnya. Pelajaran pertama hari ini adalah guru Matematika Yoon saengnim. Guru paling angkuh dan Sadis. Ia tidak mungkin masuk sekarang. Tapi ia juga tidak mungkin bolos pelajaran. Tapi bila ia masuk sama saja bunuh diri. Pasti ia akan mendapatkan Surat Panggilan nantinya. Jiyeon terus saja melamun memikirkan nasibnya sampai sebuah tangan menyentuh pundaknya dan membuatnya terkejut.

Love Is Like SnowflakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang