Akhir

450 15 1
                                    

Lee Sungmin. Pemilik sekaligus pesdir LeeCrop tengah bergelut dengan beberapa tumpuk dokumen dimejanya. Hari ini dirinya harus bekerja lebih extra karna pekerjaan kemaren belum dapat dia selsaikan. Tapi tak apa toh ini sudah jadi makananya setiap hari.

Kedua matanya bak elang yang sedang berburu. Menelusuri setiap bait kata yang tersusun.

Mencari dan memastikan tak ada kata cacat didalamnya sebelum membubukan tanda tangan didalamnya.

Deg!!

Jantung Sungmin terasa sakit tanpa sebab.

Nafasnya tersegal-segal seperti habis lari maraton.

Apa?

Kenapa?

Dan satu kata yang melintas dipikirannya.

DONGHAE! . . . . .

::

::

::

xoxoxoxoxSEQUELxoxoxoxoxox

::

::

::

Gudang itu terlihat berjamur, kotor juga banyak retakan ditembok. Tapi walau begitu banyak namja berjas hitam yang beralu alang didalamnya.

Beberapa namja berjas hitam terlihat menghampiri mobil taxi yang berhenti tepat didepan pintu masuk.

"kenapa lama sekali!" celutuk salah satu namja berjas hitam itu pada sang supir taxi.

"kau kira kami bersenang-senang disana. Kami menunggunya memborong isi moll" jawaban itu mewakili betapa kesalnya ia pada orang yang di gendongnya itu.

"sudah jangan mengeluh. Bos sudah menunggu lama" salah satu dari mereka menengahi agar pekerjaan ini cepat selsai.

Cepat-cepat mereka membawa tubuh montok itu kedalam gedung tua agar orang yang mereka panggil dengan sebutan 'bos' tak marah.

::

::

::

Di tempat lain dengan waktu yang sama.

::

::

::

Lee Sungmin memasuki sebuah ruangan rahasia yang berada dibawah gedung perusahaanya.

Bukan ruangan tapi lebih tepatnya aktifitas lain di gedung itu. Aktifitas terselubung yang ada selama puluhan tahun digelutinya, warisan dari kedua orang tuanya.

Tak ubahnya diatas sana. Disini puluhan manusia juga berhilir mudik melakukan sesuatu sesuai pekerjaanya. Yang membedakan hanya pakaian mereka yang serba hitam juga tak adanya makhluk berjenis kelamin yeoja didalam sini.

"panggilkan Shin Changmin..!" dingin dan tak terbantahkan itulah sisi lain dari sosok Lee Sungmin disini.

"baik Tuan besar..!" jawab namja berpakaian hitam didepannya sambil membungkuk hormat sebelum beranjak pergi mengikuti perintahnya.

Sungmin menghiraukan namja tadi, berjalan dengan pasti menuju sebuah ruangan yang menjadi pusat kendali ditempat ini.

Puluhan senjata api dengan berbagai tipe dan ukuran berjalan secara perlahan memasuki ruangan itu, dari tempat yang telah disediakan sebelum akhirnya dikemas dan dikirim ketempat si-pemesan.

Kriekkk!!...

krekkk!!!...

Sungmin mencoba salah satu senjata api jenis terbaru.

SEQUEL (Sorry, I Love You Hyung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang