"Eh, iya." Ucap gue sambil membalikkan badan gue."Ada apa ya?." Sambung gue.
"Ternyata bener dugaan saya. Kamu boleh nemenin saya makan?." Tanya Derian.
"Ehm, gimana ya. Tapi s--" Ucapan gue terputus dengan perkataan Derian.
"Ayuk nanti keburu tutup." Ucap Derian sambil menarik tangan gue.
"Ish, terus gimana nasib makanan gue, Gue baru tau ternyata Derian tukang paksa juga." Batin gue.
Ternyata oh ternyata Derian bawa gue ke restoran jepang. Derian langsung melihat tempat duduk yg kosong, dan saat ada tempat yg kosong dia langsung narik tangan gue buat ngikutin dia.
"Mau pesen apa?." Tanya Derian.
"Samain aja." Jawab gue.
Derian langsung memanggil pelayan dan langsung memesan pesanannya, tiba-tiba hp gue bunyi. Ternyata line dari Seryl.
Seryl.N
Woy lo dimana, udah dingin ni makananNadine.A
Aduh sorry gue nggak bisa makan bareng kalian, tiba-tiba Derian ngajak gue makan, gue nggak bisa nolakSeryl.N
Derian pemilik rumah sakit itu?, lo ketemu dia di mana? Terus siapa yang habisin makanan loNadine ya yg pemilik rumah sakit, waktu gue liat-liat baju, lo aja yg habisin makanan gue
Seryl.N
Yaudah dehSetelah percakapan itu selesai gue langsung mengangkat kepala gue dan saat itu pandangan kita berdua bertemu.
"Maaf, ini pesanannya." Ucap seorang pelayan.
Derian hanya menjawab dengan anggukan, Nadine hanya diam sambil menatap makananya dengan aneh, karena dia tidak terbiasa memakan ikan mentah.
"Kenapa?" tantya Derian
"Huh?, ah...enggak papa" jawab Nadine. Nadine dengan sangat terpaksa mengunya makanan yang terasa asing dimulutnya."Orang tua saya kecelakaan waktu umur saya 15 tahun, dan hanya saya......."
Nadine menatap Derian dengan serius dan tatapan menunggu.
"Hanya saya yang selamat, dan karena itu saya merasa bersalah dan mulai hari itu hari-hari saya mulai berubah."
"Berubah apa Pak?." Tanya Nadine.
Derian hanya diam sambil menatap makanannya dan langsung berkata
"Ayo pulang."
Dan Nadine pun hanya cengo dan langsung buru-buru mengambil tasnya dan mengejar Derian.
"Sungguh!!! Gue tuh kepo apa yang mau pak Derian omongin." batin Nandine.
Tak terasa gue sama pak Derian udah sampai di basment. Gue membuka pintu mobil pak Derian.
Tiba-tiba ponsel Derian berdering.
"Halo." ucap Derian.
"...."
"Baik, saya akan segera kesana."
"...."
"Sama-sama."
Derian mematikan sambungannya.
"Nandine, kamu bisakan pulang naik taksi." ucap Derian, gue menatap Deria dengan tatapan bertanya. "Saya ada urusan mendadak."
"Ah... Bisa kok pak." ucap gue.
"Yaudah keluar sana." usir Derian. Gue langsung membuka dan menutup pintu mobil Derian. Mobil Derian langsung melaju cepat meninggalkan basment dan... Gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfectionist Man
عاطفيةMungkin Perfectionist itu sifat kamu Tegas itu bawaan kamu Dingin itu sifat kamu Dan aku nggak tahu kenapa, aku bisa jatuh padamu -Nadine.A.Azzahra Matamu adalah penenang hati ini Senyummu adalah pemicu semangatku Lembut itu adalah bawaanmu Mungkin...