CHAPTER 1 : SAKAMAKI'S MANSION

7.9K 696 83
                                    

Hari yang ditentukan pun tiba.

Setelah melalui perjalanan yang cukup jauh, akhirnya kau pun sampai di tempat dimana kau akan mulai bekerja. Yaitu kediaman milik keluarga Sakamaki.

Kau berdiri dengan canggung di depan sebuah pintu gerbang yang menjulang tinggi. Pintu itu tampak terlihat kokoh dimatamu.

Dibalik pintu gerbang itu, dapat dengan jelas kau lihat sebuah mension yang begitu mewah dan tampak mempesona dengan halaman yang sangat luas.

Kemudian kau pun mengedarkan direksi pandang mu kearah lain dan memperhatikan sekeliling mu. Kini yang kau lihat adalah hamparan berbagai macam tanaman bunga yang tertata dengan indahnya sehingga berhasil membuatmu begitu terpesona.

'Mension ini lebih pantas di sebut sebagai istana dari pada di sebut sebagai rumah.'

Kau membatin kagum.

Dengan senyuman manismu, kau lantas menguatkan hati mu untuk membuka pintu gerbang yang ada di depan mu dan berjalan melangkah memasuki halaman rumah tersebut dengan menyeret sebuah koper di tangan kanan mu.

Kau berjalan dengan santai menyusuri jalan menuju mension didepan mu yang terletak agak jauh dari gerbang yang telah kau lewati barusan. Walau pada kenyataannya kau sekarang tengah berdebar karena gugup, namun kau berhasil menyembunyikan ekspresi gugup mu dengan ekspresi datar mu seolah kau sudah terbiasa dengan semuanya.

Setelah hampir setengah jalan, direksi pandangmu tiba-tiba menangkap siluet seseorang tengah berjongkok di tengah-tengah Taman bunga Mawar berwarna merah. Dia seorang gadis berambut pirang, dan sepertinya dia seumuran dengan mu.

Tanpa membuang banyak waktu, kau pun segera mempercepat langkahmu menuju gadis bersurai pirang tersebut dan dengan sedikit ragu, kau pun akhirnya memilih untuk menyapanya.

"Sumimasen..." Ucap mu pelan berhasil menarik perhatian gadis tersebut.

Gadis yang kau sapa itu, kini beralih memandangmu. Dapat kau lihat dia tengah membawa keranjang berisi bunga dan sebuah gunting di tangannya yang lain. Tampaknya ia sedang memetik bunga.

"iya?" Ucapnya pelan. Ia kini tengah menatap mu intens dan memperhatikan penampilanmu yang hanya memakai kemeja berwarna biru muda dengan rok berwarna hitam selutut dengan rambut hitam mu yang kau biarkan tergerai hingga mencapai pinggul mu. Tak lupa, ia juga memperhatikan koper yang ada di tangan kanan mu.

"Apa benar ini kediaman keluarga Sakamaki?" Tanya mu agak canggung karena kau merasa seperti orang mencurigakan yang akan berbuat jahat karena tatapan gadis pirang didepan mu terlalu intens. Sepertinya ia memandang curiga kepada mu.

"Iya benar, ada yang bisa aku bantu?" Tanya gadis itu padamu, suaranya masih tetap pelan seolah ia adalah gadis yang terlalu lembut.

"Aku, Kazehaya [Name]. Aku ingin bertemu dengan Sakamaki Reiji, bisakah kau menunjukkan dimana dia berada sekarang?"

"Kalau boleh tau, ada perlu apa Kazehaya-san dengan Reiji-kun?"

"Ahh... kau mengenalnya?"

Gadis itu lantas mengangguk, "Dia adalah salah satu pemilik mansion ini, anak dari Keluarga Sakamaki."

"Ahh rupanya begitu." Jeda sesaat. "hari ini adalah hari pertama aku bekerja disini, setelah minggu lalu aku berhasil lolos seleksi untuk menjadi pengasuh di kediaman Sakamaki. Mereka memerintahkan ku untuk datang ke mansion ini dan mulai bekerja hari ini. Tapi terlebih dahulu, aku harus menemui seseorang bernama Sakamaki Reiji." Tuturmu panjang lebar menjelaskan maksud kedatanganmu kepada gadis tersebut.

Dan tampaknya, penuturan mu itu berhasil membuat gadis bersurai pirang di depan mu terkejut. Entah kenapa di matamu, gadis itu kini seolah tengah gugup, cemas, atau mungkin dia tengah merasa takut akan sesuatu. Ekspresi wajahnya sulit untuk kau baca.

"Pengasuh?" Ucapnya lirih.

"Iya... "

"Kazehaya-san, sebaiknya kau segera pergi dari sini." Ucapnya sambil berbisik, pandangan matanya tampak tak fokus, sesekali ia melihat ke sekitar untuk memastikan sesuatu. Ia.... Sepertinya tengah ketakutan.

"Ta-tapi kenapa?" Tanyamu heran dengan sikapnya yang tiba-tiba menjadi aneh.

"I-itu... A-aku...."

"Dia siapa Bitch-chan?" Seorang pemuda berambut orange kecoklatan memakai topi tiba-tiba menginterupsi pembicaraan mu dengan gadis pirang tersebut.

"Raito-kun." Gumam gadis itu pelan. Ia tampak lebih gugup sekarang.

"Aku, Kazehaya [Name]. Mulai hari ini aku akan bekerja disini sebagai pengasuh. Yoroshiku." Ucap mu kalem dengan sopan kepada pemuda yang sepertinya juga seumuran dengan mu itu. Kau lantas berojigi didepannya.

"Aahh... Tadi aku sempat mencium bau harum lain ada disekitar sini..." Ucapannya menggantung, dengan sekejap mata, pemuda itu tiba-tiba menghilang dari jangkauan pandang mu. Hal itu berhasil membuat mu terkejut dan kau mencari-cari ada dimanakah pemuda itu sekarang.

"Jadi... ternyata itu adalah kau..."
Bisik pemuda itu yang kini tengah berada tepat di belakang mu. Setelah itu, pemuda itu tiba-tiba menjilat daun telinga sebelah kirimu dan mebuatmu reflek berteriak dan menjauh darinya.

"A-apa yang kau lakukan barusan." Ucap mu marah, sambil menunjuk-nunjuk kearahnya.

"Ara.... Aku hanya menjilat mu sedikit." Jawabnya santai seolah itu adalah hal yang biasa baginya. "Kau... sepertinya enak. Aku pasti akan memakanmu nanti." Ia tampak menyeringai kearah mu.

Mendengar jawabannya yang terkesan tak merasa bersalah sama sekali, kau pun naik darah. "Kau... Berani-beraninya kau... "

"Apa yang sedang kalian lakukan?" Suara lain tiba-tiba menginterupsi pembicaraan mu dengan pemuda yang dengan lancangnya telah menjilatmu. Kau pun terpaksa tidak melanjutkan kalimat mu dan menoleh ke Sumber suara tersebut.

Kau melihat seorang pemuda berambut ungu gelap memakai kacamata tengah berjalan menuju kearah mu dengan tatapan penuh dengan intimidasi.

"Sepertinya, kita sedang kedatangan tamu." Ucap pemuda bertopi yang berdiri di depan mu dengan santai sambil menyunggingkan seringaiannya. Membuatmu merinding.

Mendengar penuturan pemuda bertopi tersebut, pemuda yang memakai kacamata lantas mengalihkan direksi pandangnya kearah mu.
"Siapa kau?"

"Aku, Kazehaya [ Name ], pengasuh baru, yang mulai bekerja hari ini. Yoroshiku." Ucap mu kalem, kembali memperkenalkan dirimu dan berojigi setelahnya.

"Ohh rupanya kau sudah datang. Aku Sakamaki Reiji. Selamat datang di mension Sakamaki. Apa kau sudah mengenal mereka berdua?" Tanyanya padamu. Pandangan mata pemuda itu tampaknya sudah tak se intens tadi.

Kau lantas menggelengkan kepalamu. Pertanda bahwa kau memang masih belum mengenal mereka berdua.

"Kalau begitu, lebih baik kau ikut dengan ku ke aula utama. Akan aku perkenalkan semua anggota keluarga Sakamaki padamu, termasuk siapa yang nantinya akan kau urus." Pemuda berkacamata berambut hitam tersebut, lantas berbalik memunggungi mu. "Ikut aku." Ucapnya, kemudian ia lantas beranjak pergi dari tempatnya berdiri.

Baru beberapa langkah kau berjalan mengikutinya, pemuda itu tiba-tiba berhenti, dan membuat mu hampir menabraknya.
"Kalian berdua juga harus ikut. Kita ke aula utama." Ucapnya kemudian dan langsung kembali melangkahkan kakinya.
Diikuti oleh mu dan dua orang lainnya yang berada di belakang mu.

°° TBC °°

Nahhhh....
Chapter pertama selesai, semoga penjiwaan masing-masing karakternya sesuai dengan yang asli ya.

Author tunggu kritik dan sarannya...
Jangan lupa tinggalkan jejak selalu yaaa....
^^/ Arigatou....

BABY SITTER ( DIABOLIK LOVERS X READER )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang