"Yoon Yue-yah", panggilku saat aku mengetahui gadis 20 tahun itu berjalan melewatiku.
Yoon Yue menoleh dan dia tersenyum padaku, "ahh Eonnie, Annyeong!".
Aku melambaikan tanganku, "Annyeong", dan aku juga melemparkan senyumanku padanya. Yoon Yue berjalan mendekatiku, kali ini kami ada di sebuah Café di kawasan Cheongdamdong, dekat dengan sebuah butik yang sedang aku kembangkan beberapa tahun belakangan ini.
"Kau sedang makan siang Eonnie?", tanya Yoon Yue saat dia sudah berada di dekatku, dan dia juga mengambil posisi duduk di depanku.
Aku mengangguk.
"Mengapa kau hanya sendirian?".
Aku tersenyum, "Memang seharusnya Eonnie-mu ini bersama dengan siapa?", aku balik bertanya padanya, sambil memakan sedikit demi sedikit irisan Tenderloin Steak.
"Yoon Doo Joon Oppa" jawabnya singkat. "Kau seharusnya bersama Doo Joon Oppa siang ini Eonnie", sambung Yoon Yue.
Dan aku hanya tersenyum menanggapinya.
"Ya!, kau menyebut namaku, pasti kalian sedang membicarakan aku khan?", tiba-tiba Yoon Doo Joon datang dan langsung duduk disebelahku. "Sepertinya aku terlambat", katanya padaku karena saat dia berbicara, dia menatapku yang sedang mengunyah potongan Tenderloin Steak yang memang sebelumnya aku masukkan dalam mulutku.
Aku sendiri melihat jam tangan yang ada di pergelangan tanganku, "Hmhh, kau terlambat 30 menit dan kau membiarkan aku memakan steak ini seorang diri", kataku pura-pura marah.
Doo Joon mengusap-usap rambutku dengan sangat lembut, "maafkan aku".
"Kali ini kumaafkan", kataku masih pura-pura marah.
"Eonnie, aku mau memesan makanan dulu", kata Yoon Yue lalu berjalan pergi meninggalkan tempat duduk kami.
Aneh!, aku melihat senyuman Yoon Yue sangat janggal. Hmhh, mungkin hanya perasaanku saja, aku memang selalu curiga dengan semua orang. Mungkin itulah keburukanku.
"HWA IN-ah!, YA!!! YOO HWA IN !!!".
Aku menoleh dan melihat Lee Gi Kwang berdiri di pintu Café. Aku melambaikan tanganku padanya sambil tersenyum, lalu kulihat Gi Kwang berjalan mendekat.
"Siapa dia?", Tanya Doo Joon dengan suara beratnya.
Tunggu. Jangganmantnyeo!, apakah Doo Joon sedang cemburu?, mengapa dia bertanya dengan suara berat?, aku tersenyum dengan lembut pada Doo Joon, Namja Chingu-ku lalu kukatakan padanya bahwa, "Temanku pada saat di Universitas dulu", jawabku jujur.
"Kalian pernah saling mencitai?".
"Doo Joon-ah!", aku meneriakki namanya dengan sedikit jengkel.
"Mata lelaki sangat mengetahui dengan jelas bahwa seseorang yang barusan kau panggil itu berbinar-binar saat melihatmu, untuk itulah aku bertanya apakah kau pernah terlibat sebuah hubungan dengannya", tiba-tiba saja Doo Joon menjadi sangat Over Protective. Hmhh!.
"Anniya!", jawabku.
Tiba-tiba saja Doo Joon merengkuhku, dia mencium keningku. Apa-apaan dia ini.
Mataku menatap langkah Lee Gi Kwang terhenti.
Bahkan di arah yang lain, aku pun melihat Yoon Yue menghentikan langkahnya, ragu untuk berjalan kearahku dan Doo Joon yang sedang mencium keningku cukup lama.
"Andwee!", aku menarik tubuhku.
Doo Joon mentapaku dengan pandangan cukup serius, "aku ingin mendeklarasikan bahwa kau milikku", bisik Doo Joon dengan suara yang cukup jelas dan tegas.
YOU ARE READING
YOON DOO JOON
Fanfiction"HWA IN-ah!, YA!!! YOO HWA IN !!!". Aku menoleh dan melihat Lee Gi Kwang berdiri di pintu Café. Aku melambaikan tanganku padanya sambil tersenyum, lalu kulihat Gi Kwang berjalan mendekat. "Siapa dia?", Tanya Doo Joon dengan suara beratnya. Tunggu. J...