"Kau-- apa yang kau lakukan disini? Kenapa kau berlarian seperti itu?"
"Ah-- kau kan--"
~ Waiting You ~
"Kau ini kan kalau tidak salah--" ucap Haruka sambil mengingat pemuda yang ditabraknya itu.
"Apa yang kau lakukan? Ini sudah malam!" Balas pemuda stoic itu sambil membenarkan letak gagang kaca matanya.
Belum sempat Haruka membalas perkataan pemuda tadi, stalker yang mengejarnya tadi hendak menariknya, tetapi dengan respon yang cepat pemuda itu menarik Haruka ke dalam pelukannya dan menatap tajam ke arah stalker yang mengejar Haruka tadi.
"Apa mau mu dengan gadis ini?" Tanya pemuda tersebut. Ia merasakan tubub mungil itu gemetar karena ketakutan, terlihat sangat jelas karena gadis itu menggenggam erat baju pemuda tersebut. Melihat gadis itu ketakutan, ia pun hendak memukul stalker tadi tapi berhasil dihalau oleh Haruka.
"Haruka, jangan menghalangiku." ucap pemuda tersebut dingin. Ia geram dengan stalker tersebut karena satupun pertanyaan yang dilontarkannya tidak dijawab.
"Serahkan gadis itu. Aku tak punya urusan denganmu maupun dengan gadis itu. Tapi bosku yang ada perlu dengannya." jawab stalker itu dengan santainya.
"Lalu siapa yang menyuruhmu?" Tanya pemuda itu lagi namun tak digubris oleh stalker itu. Pemuda itupun semakin kesal dibuatnya. Haruka yang tadi begitu gemetaran kini melepaskan pelukannya tersebut dan menatap stalker itu.
"Kali ini kubiarkan kau lolos. Tapi selanjutnya kau takkan lolos." usai mengatakan itu, stalker itu pun pergi. Haruka menatap ke arah stalker itu pergi lalu berbalik menatap pemuda itu. Sepertinya wajah pemuda tersebut tidak asing. Dan akhirnya pun ia mengingat pemuda itu.
"Setelah bertahun-tahun kita tidak bertemu, kau sudah melupakanku?" Tanya pemuda itu sambil membenarkan kaca matanya.
"Ah, umm... kau-- Shin-kun? Midorima-- Shintaro kan?" Jawab gadis mungil itu sambil memiringkan kepalanya sedikit yang dihiasi dengan senyum manisnya itu.
"Ku kira kau akan melupakanku nanodayo," balas pemuda yang bernama Midorima Shintaro itu.
"Ano... apa yang kau bawa itu?" Tanya Haruka saat melihat barang aneh dibawa oleh pemuda berambut hijau itu.
"Ini benda keberuntunganku-nanodayo." balas Midorima sambil memperlihatkan lucky itemnya itu. Haruka hanya sweatdrop melihat pemuda berkacamata itu.
"Ah, terima kasih sudah menolongku tadi Shin-kun. Kalau begitu aku per-" gadis mungil itu membungkukkan badannya sedikit hendak berterima kasih pada pemuda itu, belum sempat gadis itu menyelesaikan perkataannya itu, pemuda berambut hijau itu memotong ucapannya.
"Aku akan mengantarmu pulang." Tegas Midorima menatap lurus iris hazel gadis mungil tersebut sambil menggenggam tangannya.
"Ahahaha, kau tidak usah repot, apartemenku dekat kok," jawab Haruka sambil tersenyum. Ia tak mau membuat orang-orang khawatir terhadapnya. Haruka berusaha melepaskan genggaman tangan pemuda berkacamata itu namun sayang usahanya sia-sia. Bagaimana tidak, perbedaannya terlalu jauh.
"Tidak. Kau akan ku antar pulang. Lagipula hari ini ramalan zodiakmu buruk, kau akan ku antar. Ayo," balas Midorima sambil membenarkan kacamatanya dan mengantar gadis itu pulang. Haruka hanya bisa mengikutinya saja, jujur ia masih ketakutan dengan kejadian tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting You
RomanceNo spoiler ahead :v Fic pertama, banyak typo gagal, OOC, newbie author, de el el. KnB belongs to Tadatoshi Fujimaki sensei, haru cuma pinjem chara2nya :3 Happy reading and enjoy~ Don't like? Don't read ( ̄∀ ̄)