Mending lo move on deh dari dia, dari pada lo galau terus, dah gitu dianya gak respon!
==========ALYA==========
"Hahaha, lola banget tau gak. Hahahaha," tawa Chia saat mereka tengah berjalan menuju kantin. Bel istirahat sudah berbunyi, yang artinya hukuman Alya sudah selesai.
Alya menggembungkan pipinya sebal. "Gak lucu, Chia!"
Tawa Chia mereda seketika. "Hahaha, Iya deh iya, tapi ... waktu pas lo telat, Alden ngeliatin lo sambil cengengesan gitu deh,"
Alya membulatkan matanya menatap Chia, seketika wajahnya memerah, "Chia! Alya malu!!"
"Hahahaha!! Lagian lo juga ngasih alesan bego banget, pake bawa bawa nama kak Eldino lagi, kebiasaan."
"Liat aja, pulang sekolah Alya marahin noh kak El!" Ketus Alya sambil mempercepat langkahnya menuju kantin. Biasanya, kantin sangat ramai saat istirahat.
*
Chia yang sedang menikmati baksonya tiba tiba tersedak saat melihat apa yang ada didepan mata.
"Al, Al, Alya!" Panggil Chia tanpa menoleh ke arah Alya yang sedang asik menghirup kuah baksonya.
"Hm," gumam Alya
"Al, Alya!" Panggil Chia lagi, masih tetap fokus ke objek yang dituju.
"Apa Chiaaaaa?" Kesal Alya, makannya terhenti karena panggilan Chia yang tak kunjung berhenti.
Chia menunjuk salah satu objek dibelakang Alya, tanpa aba aba Alya menatap kebelakang dan terfokus pada pasangan yang sedang buming disekolah. Siapa lagi kalau bukan Alden dan Velly.
Seketika bakso yang dikunyah Alya terasa hambar, Alya menatap sepatunya dan memainkan kakinya."Al ..., lo kenapa? Gak napsu lagi?" Tanya Chia bingung
Alya hanya mengangguk. Chia memutar kedua bola matanya.
"Gini ya Al, ngapain lo perjuangin si Alden dari lo kelas satu SMP sampe satu SMA kalo nyatanya dia gak peduli sama lo!" Nasehat Chia
Chia yang tau tidak mendapat jawaban dari Alya, kembali melanjutkan nasihatnya.
"Al, gue saranin sih ya. Sebagai sahabat lo, dan gue gak mau ngeliat sahabat gue galau terus. Lebih baik lo move on dari dia daripada lo galau terus dah gitu dianya gak respon! Gue tau dia perfact banget dimata lo, tapi dia playboy, kalo seandainya lo deket sama dia, pacaran, dan gitu lo diputusin tiba tiba hanya demi cewek lain, gimana? Gak mau kan.
mending lo cari cowok lain yang gak playboy, yang udah jelas ngerespon lo, yang udah jelas selalu ada sama lo kayak ..., Arkan!" Ujar Chia panjang lebar
Alya menginjak kaki Chia keras membuat Chia meringis dan menjadi pusat perhatian sekantin termasuk Alden dan Velly.
Alya menggaruk tengkuknya menatap Chia. "Sori Chi, abisnya kamu nyaraninnya gitu banget,"
Chia terkekeh. "Yaudah, makan aja baksonya, Buruan! Abis itu kekelas,"
Alya mengangguk lalu kembali menghabiskan baksonya.
***
Bel pulang sekolah telah berbunyi, guru pelajaran kimia sudah keluar sejak sepuluh detik yang lalu. Tapi, saat ingin keluar kelas, semua murid dihentikan oleh kedatangan Bu Vita kekelas 10-1
"Anak anak, kita akan mengadakan kemah di puncak dua hari lagi, jadi kalian siap siap dari sekarang. Catat perlengkapan apa saja yang harus di bawa!" Ucap Bu Vita, wali kelas 10-1 itu sukses membuat semua anak bersorak sorai.
"Chia, ntar beli snack bareng yuk." Ajak Alya
"Oke,"
"Yasudah, kalau sudah dicatat kalian boleh pulang. Hati hati ya ..." ucap Bu Vita dengan nada suara loga jawa yang kental.
"Al, Bang Eldino masih latihan band tuh sama temen temennya. Lo yakin nunggu mereka aja?" Tanya Chia
Alya menganggukan kepalanya pelan. "Gapapa, sekalian mau melampiaskan kekesalan,"
Chia terkekeh, "yodah, gue duluan ya Al," Chia mencubit pipi Alya lalu meninggalkan Alya sendiri di loby.
Chia menatap sekeliling, kantin sudah tutup, tidak ada lagi yang buka. Alya tau, Eldino akan latihan band sekitar satu setengah jam.
Alya mendengus pelan saat dilihatnya jam sudah menunjukan pukul setengah empat sore, itu artinya ia baru menunggu setengah jam.
"Ck," decak Alya. Saat sedang asik menatap jamnya, seseorang menepuk bahu Alya.
"Bang El! Abang lama amat sih pokoknya Aly--" Alya menatap siapa yang sedang memegang pundaknya sekarang.
Bukan, bukan Eldino. Melainkan orang yang selama ini ditunggu Alya. Alden.
"Loh, Alden. Kamu ngapain disini?" Tanya Alya polos
Alden menaikan alisnya bingung. "Ini kan hari kamis, gue ada eskul Osis,"
Alya menepuk jidatnya pelan. "Oh iya,"
"Harusnya gue yang nanya, lo ngapain disini. Gak ada kerjaan kan?" Tanya Alden
Alya menggeleng. "Enggak, Alya lagi nunggu Bang El latihan Bandnya,"
Alden tersenyum. "Oh, yaudah kalo gitu. Lo mau makan dulu gak, gue laper,"
Alya mendadak mati gaya saat dilihatnya senyum Alden. Cewek itu terus menatap wajah Alden.
Alden yang kebingungan mengibas kibaskan tangannya di depan wajah Alya. "Al, back to earth"
"Ah i--iya!" Seketika wajah Alya memanas dan kembali memerah. Membuat Alden terkekeh melihatnya.
----
MULMED : ALYA DEVIRA PRAJASA
KAMU SEDANG MEMBACA
ALYA
Teen FictionAlya Devira prajasa, Gadis polos, lugu dan manja. Menyukai seorang ketua Osis yang playboy dan famous. Tapi, Alden sama sekali tidak pernah merespon perasaan Alya. Bahkan nyaris tidak peka. Apakah Alya akan menyerah? Atau memperjuangkannya? Amazing...