Dua

2.7K 218 25
                                    

"Pagi guys " sapa seorang gadis dengan wajah oriental di depan semua siswa baru yang akan mengikuti mos hari terakhir. Gadis dengan rambut yang sedikit pirang itu mengitari semua siswa dan sisiwi yang kini sedang berkumpul di tengah lapangan.

"Pagiiii" koor para siswa dan siswi kompak.

Di jajaran barisan para senior atau panitia Mos tahun ini. Di barisan tengah dekat tiang bendera. Veranda berdiri dengan tangan di belakang. Sambil matanya menatap kedepan. Tepat pada barisan ujung dekat dengan ring basket. Di mana Kinal berdiri sambil mendengar pengarahan dari si ketua panitia.

"Oke, cukup sekian, semoga kalian mengerti, dan melaksankan nya dengan baik " tutup gadis berparas cantik itu. Lalu dia undur diri dan berbaris dengan lara senior lainnya.

"Lagi ?" Bisik gadis itu pada Veranda. Ve menoleh pada nya dengan senyum lembut nya.

"Manis kan ?" Tanya Veranda memain kan alis nya. Gadis itu hanya memutar malas bola matanya. Tapi dia ikut melihat ke arah Kinal yang sedang mengobrol dengan Jeje.

"Naomi " panggil Veranda pada Gadis oriental itu.

"Hm ?" Gumam Naomi malas pada Veranda.

"Dia adik yang baik kan ? Tiga hari ini belum ada senior yang menghukumnya, dia selalu nurut, " ujar Veranda pada Naomi. Naomi kembali memandangi Kinal dari kejauhan.

"Gue gak yakin Ve, firasat gue bilang, kalau dia bakal jadi biang masalah di sekolah Kita " ujar Naomi mengamati Kinal yang Kini sedang berjalan ke pinggir lapangan. Karena barisan sudah di bubar kan oleh yang lain.

"Ck.. jangan sotoy deh " ucap Veranda malas. Naomi hanya mengindikkan bahu nya sambil melangkah pergi.

Veranda hanya mendelik pada teman nya itu. Lalu kembali memandangi Kinal yang berjalan sambil mengobrol dengan Jeje sahabat nya.

..................................
..........

"Hadehhhh... capek gue, loe udah dapat berapa ?" Tanya Jeje yang entah muncul dari mana sudah duduk di samping ku.

"Baru ini " jawab ku malas padanya. Matahari sangat cerah hari ini, saking cerah nya bikin aku gerah.
Lagian ini juga senior ngapain coba, mereka menyuruh kami untuk mengumpulkan tanda tangan semua panitia mos, berasa artis tuh senior.

"Tinggak Kak Ve sama kak Naomi ya ?" Ujar Jeje. Kembali aku melihat kertas ku.
Benar !

Tinggal dua orang. Yaitu di kakak bidadari dan si nenek sihir.

Kak Naomi. Hih...
Ke bagusan aku menggil dia kak, Naomi senior paling jutek, judes plus galak.
Tapi cantik sih.. eh..
Masih cantikkan Kak Ve kok.

"Shania ! " seru Jeje tiba - tiba. Aku mengikuti arah panggilan Jeje. Shania sedang tersenyum ke arah kami.

Aisshh..
Senyumnya manis banget. Dia betes gue di senyumin dia terus.

What the... dia ke sini..di kesini ..
Duh jantung gue....

"Hai.. " sapanya dengan senyum eyes smile nya. Demi apapun dia manis banget.

"Hai, gimana ? Loe udah semua ?" Tanya Jeje pada Shania. Aku masih diam sambil memandangi dirinya yanh sedang mengobrol dengan Jeje. Entah apa yang mereka obrolin. Yang jelas, gadis manis di depan ku ini sukses membuat ku gila. Membuat ku ingin terus tersenyum.

"Nall.. woooiii Kinalllll "

"Aishh... sakit dodol " ucap ku kesal pada jeje yang berteriak di kuping ku.

"Lu sih, bengong aja, kesambet tau rasa loe " ujar Jeje padaku. Aku hanya mendelik padanya. Lalu ku lirik pada Shania yang tersenyum pada ku.

"Emm.. Shan, loe... " ucapan ku terhenti saat mata ku mendapati Kak Veranda sedang berjalan di koridor seberang.
"Kak Ve. " gumam ku pelan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Love You, KakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang