Big Ben My Lucky Place.

50 5 1
                                    

Udara dingin menerpa tubuhku.Hari ini aku baru sampai dari Indonesia.Sekarang aku sedang berada di halte bus dekat Big Ben,aku akan mencari nenek.

"Oh Tuhan,kenapa Kau ambil semuanya dariku?Kenapa harus aku dan keluargaku,Tuhan?Aku memang sudah sangat berharap datang kemari.Tetapi bukan dengan tujuan saat ini" batinku

"Permisi,boleh saya duduk disini?" tanya seseorang.Laki laki dengan rambut kecoklatan dengan mata berwarna hijau emerald.Dia sangat tampan dan gagah.

"Silahkan" jawabku.

Hening...

Tunggu,apa?Dia berbahasa Indonesia?

"Maaf,anda bisa berbahasa Indonesia?" tanyaku.

"Iya,saya bisa" jawabnya."Dan pasti anda orang Indonesia" tebaknya.

"Iya saya orang Indonesia.Dari mana anda tahu?" tanyaku.

"Bendera di tas anda,sama dengan bendera Indonesia" jawabnya.

"Oh,begitu" ujarku.

"Perkenalkan,nama saya James Alexander,anda bisa memanggil saya James" ujarnya sambil mengulurkan tangan untuk bersalaman.

"Hi,James.Saya Annisa Nasylla Adriani,panggil saja Nasylla" ujarku sambil menyambut uluran tangannya."Apa anda orang asli sini?" tanyaku padanya.

"Oh,Hello Nasylla.Hm,iya saya orang asli sini.Memangnya ada apa?" ujarnya.

"Apa kamu mengenal orang ini?" tanyaku sembari menunjukan kartu nama Nenek.

Mrs.Alice Alova
London,Inggris
083462046358

"Kebetulan,nyonya Alice adalah Boss saya" jawabnya.

"Oh,Tuhan.Terimakasih" batinku

"Memangnya ada keperluan apa anda dengannya?" tanya James.

"Dia adalah Nenek saya.James,bisakah anda mengantarkan saya tempatnya?" tanyaku.

"Oh,anda cucunya.Ya,saya bisa mengantarkan anda.Mari,masuk ke mobil saya" ujar James ramah.

Aku pun mengikuti James ke mobilnya.Di dalam mobil,tidak ada percakapan antara kami.

45 menit kemudian,aku dan James pun sampai dirumah sederhana.

"Kata James,Nenek adalah bossnya.Tapi,kenapa rumah ini sangat sederhana?Apa benar ini rumah Nenek?" batinku.

"Hei,Nasylla.Kenapa melamun?" tanya James mengejutkan ku dari lamunanku.

"Hm,gak papa" jawabku.

"Oh,ayo masuk" ajak James.

Aku tersenyum dan mengikuti James.

TING TONG.
James membunyikan bell rumah.Tak lama setelah itu,pintu pun terbuka.

Aku kaget,karna saat melihat isi rumah yang menawan.Rumah berkonsep American Classic ini sangat memanjakan mata.Dari luar,mungkin terlihat minimalis dan sederhana,tapi bagian dalam semua furniture tertata rapi dan indah.

"Hello,James.Ada perlu apa kau kemari?" tanya seorang wanita paruh baya yang sangat cantik.

"Nyonya Alice,ada seseorang yang ingin menemuimu" ujar James sambil menyuruhku keluar dari belakang tubuhnya.

"Assalamualaikum,Nek.Aku Nasylla" ujarku.

"Waalaikumsalam,Nasyie?Cucuku.Kamu sudah besar,sayang" ujar Nenek sembari memelukku.Aku membalas pelukannya.

"Ayo,sayang kita masuk.James kau juga,masuk lah" perintah Nenek.

Aku dan James pun masuk dan duduk di sofa empuk milik Nenek.Nenek menyuruh pelayannya membawa minuman dan cemilan untuk kami.Tak lupa Nenek juga menyuruh pelayan untuk menyiapkan kamarku.

"Nek,sudah lah.Aku tidak akan menginap disini.Aku akan menyewa flat saja" ujarku menolak.

"Tidak.Tidak boleh.Kamu harus tinggal disini.Bukan menginap,tapi tinggal" ujar Nenek yang menekan kata katanya.

"Iya,baiklah" ujarku mengalah.

"Oh,ya nak.Dimana orang tuamu?Apa mereka ada dihotel?" tanya Nenek.

"Mereka tak ikut denganku,Nek.Ayah...hiks...dan Ibu...hiks" ujarku.Tak terasa air mata mulai membasahi pipiku.

"Mereka kenapa,sayang?" tanya Nenek.

"Mereka berdua bangkrut,Nek...hiks...Kakak juga...hiks...Kehilangan pekerjaannya" jawabku sambil menangis.James yang berada di sampingku langsung menenangkanku.

"Apa?!Kenapa mereka tak memberitahuku?" tanya Nenek."James,tolong jaga Nasylla.Saya akan menelpon orang tuanya dulu" ujar Nenek pada James.

"Baik,Nyonya" ujar James.

Aku menangis tersedu sedu karna mengingat itu semua.James pun merangkulku dan menenangkanku.Beberapa saat kemudian aku pun mulai tenang.Tak lama setelah aku tenang,Nenek datang.

"Nasylla,mulai sekarang kamu tinggal dirumah Nenek dan Nenek akan membiayai kuliah kamu selama disini" ujar Nenek.

"Tapi Nek.." sebelum aku selesaikan kalimatku.Nenek langsung memotongnya.

"Gak ada tapi tapian" ujar Nenek.

Akhirnya aku pun menurut.Sekarang James sudah pulang.Nenek menyuruhku masuk ke kamarku.

Aku pun menaiki tangga rumah Nenek,karena kamarku terletak di lantai dua.Setelah aku masuk ke kamar.Aku sangat senang sekaligus kaget.Tentu saja,kamar ini persis dengan kamar ku yang ada di Indonesia.

Wallpaper berwarna Biru laut dengan sentuhan hangat dibagian pojok kamar membuat kamar ini sangat nyaman.Poster Boyband kesukaanku,yaitu One Direction tertempel di dekat meja belajar.Di nakkas tempat tidur pun ada Alarm 1D,Fotoku bersama Nenek saat berumur 13 tahun,dan barang lainnya.

Sekarang aku memutuskan untuk merapikan pakaianku ke lemari.Setelah selesai,aku pun mengambil Diary Book-ku dan pulpen berkepala Bunga Mawar milik ku.

Aku pun mulai menulis di Buku ku ini.

Dear,Diary.Hari ini adalah hari pertamaku di kota idaman.Ya,London.Aku tak tahu apa hari ini aku beruntung atau tidak,yang jelas hari ini aku senang.Hari ini aku bertemu seorang pria berambut kecoklatan dan mata hijau emerald.Dia tampan dan baik hati.Namanya adalah James Alexander,James adalah orang yang sangat baik.Dia mengantarku kerumah Nenek.Ternyata James adalah salah satu pegawai di perusahaan Nenek.Aku beruntung bertemu dengannya.Aku bertemu dengannya di Halte bus dekat Big Ben.
Big Ben is my lucky place♡

Diary,apa kau tahu?Nenek akan membiayai kuliahku disini,aku sangat senang,Diary.
-Nasylla-

Hello,Author update nih.Di vomment ya.Gimana seru gak?Kurang panjang kah?Atau terlalu panjang?Ada yang gak nyambung?Kritik dan sarannya boleh kok kasih ke Author.Jangan sungkan untuk Vomment dan ngritik,ya.

Love You All♡♡♡

-Author & Nasylla-
-Thank You-

My London DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang