DisclaimerVocaloid by Crypton Future Media
OOC, comedyWarning! Gaje, typo(maybe), gk tau juntrungannya
Fanfic ini hanyalah hiburan semata, bagi Len-FC jangan marah, soalnya saya juga Len-FC wkwkwk...
Feedback, R 'n R, but NO FLAME
...........................................................................
"LEN, JADILAH PACARKU!!!"
.
.
.
"Ha?"Len cengo melihat Kaito dan Gakupo*yang barusan mengucap tadi* berdiri di depannya dengan wajah di-tamvan-tamvankan.
"'kan ada Rin?" kata Len.
"Kita 'kan yaoi." jawab Kaito.
"Njirr.... Lupa gue."
"Gimana, Len-hime sama? Mau milih yang mana? Saya atau Kaito?" sambut Gakupo.
"C*eg, 'hime-sama'? Gue cowok, baka-tachi! Gk milih dua-duanya!" lalu Len lari meninggalkan mereka berdua.
"Chotto matte, Hime-sama!" panggil Kaito.
"Kamu mau kemana!?" seru Gakupo juga.
"Eh, apaan, sih, terong-terongan ikut2 aja!"
"Pala lu terong! Len punya gue!"
"Gk mungkin dia milih cowok feminin kayak loe! Potong rambut dulu sana! Dasar samurai gadungan!"
"Apa!? Emang elo, es batu!?"
"Biarin! Es batu 'kan bikin adem. Bisa aja bikin hati Len-hime sama jadi adem."
Yeah....akhirnya 2 cowok gk waras itu berantem gegara rebutan cowok(?).
Ah, sudahlah....
Sedangkan sang Len-hime sama*author digaplok Len pake high-heels*, ya si Kagamine Len itu menghampiri saudarinya the Daughter of Evil, Kagamine Rin.
"Eh, kacung! Loe malah enak2an pergi habis gue kasih jabatan sama kayak gue!" seru Rin melihat kehadiran Len di singgasananya.
"Ngasih, sih ngasih, tapi gk pake gaun juga, kali!!" protes Len.
"Loe minta sama gue, ya gue punyanya gaun. Kalo loe gk mau, balik aja sini jadi pembantu!"
"E-enggak, enggak. Ntar endingnya gue mati--eh--by the way jalan ceritaku gk ada yg bener semua...".
.
.
"Ah, sialan si Rin! Mana gue harus pake ini gaun terus2an lagi!" keluh Len sendirian di taman. Dia melihat ada kolam kecil. Dia hampiri lalu dia bercermin di pantulannya.
"Tapi aku cantik juga dandan begini--eh-- gue ngomong apaan, seeh...." gumam Len.
BYUR!!
"Kancut curut!" seru Len kaget, melihat ada seekor makhluk aneh yang tiba-tiba keluar dari dalam kolam. Makhluk itu seperti medusa, tapi bukan ular melainkan tentakel gurita. Dan bagian tubuhnya hanya kepala*ini bukan cerita gore*. Panggil saja Tako Luka.
"Hei, cewek!" sapa Tako Luka ramah.
"Gue cowok, sotong!" jawab Len gondok.
"Luka itu gurita, tau! Yaudah, deh, sama aja punya tentakel. Nah, kehadiran Luka disini mau memberimu saran."
"Hee... Saran apa? Cara lain biar aku tetep jadi cowok tulen dalam pakaian gaun?"
"Bukan! Aku mau nyaranin kamu milih Gakupo aja."Len nge-down dengan background garis-garis berdiri*tau sendiri, lah!*
"Gakupo itu 'kan ganteng, lembut, cinta budaya lagi!" jelas Tako Luka.
"Itu mah elu, Luk!" cibir Len. "Elu gk berguna, ah! Gue masak aja!"
"Tidaaaaakkk......!!!"
.
.
.
"Makanan macam apa ini, Len?" tanya Rin melihat makanan berwujud unyu berwarna pink.
"Itu gurita bertuah, sayang tuahnya gk ada yang bener..." jawab Len.
.
.
.
Len memang hobi duduk di bangku taman. Biasanya dia sendirian, tapi kali ini dua pangeran sableng itu datang lagi.
"Elaaah....ngapain kesini lagi, sih! Loe loe semua ngerusak keindahan taman aja!" kata Len sebal.
"Janganlah berduka, wahai adinda. Daku disini hendak menambah keindahan taman demi dikau," kata Gakupo--alay--.
"Tau aja kalo gue berduka, berduka ketemu kalian...." batin Len.
"Nah, daripada Len-hime sama galau, kita berdua mau nyanyi. Nanti siapa yg suaranya bagus berarti boleh jadian sama Len-hime sama." kata Kaito.
"Fak! Peraturan macam apa itu!? Gk sosialisasi sama gue dulu lagi!" batin Len.
"Len-hime sama mau dinyanyiin lagu apa?" tanya Gakupo.
"Lagu apa, ya.... 'Gomenne Gomenne'." jawab Len sekenanya.
"Selain itu, dong..."
"Katanya terserah aku, ya nyanyiin, dong. Yaudah, 'Aishte Aishte Aishte' aja. Lagu romantis, 'kan?"
"Apanya yg romantis..." kata Kaito. "Lagunya Kikuo semua yang dia minta."
"Oke! Kalo gk mau gue pancung, nih! Meiko! Meiko!"
"I-iya iya iya, kita nyanyiin dua lagu itu sekaligus!" kata Kaito-Gakupo serempak.
"Hehe....gitu, dong, 'kan enak... nyawa kalian aman..." kata Len sambil tersenyum licik.Duo sableng itu menyanyikan 2 lagu itu, dan kemudian muntah pelangi.
Ah, sudahlah...
.
.
.
"HEEEEEEHHHH!!! CUT CUT CUT!!!" teriak Len sambil merampas naskah Chika, sang author FF gaje ini.
"Hloooohh..... Kenapa marah-marah?" jawab Chika dengan wajah polosnya.
"Enak aja bikin-bikin fanfic tentang gue! Masih mending fanfic-mu yang sebelumnya, lha ini gue jadi banci?"
"Ingatlah, wahai Kagamine Len..." kata Chika sambil mengangkat tangannya, bak berpuisi. "Ini 'kan bulan puasa, seharusnya kita isi dengan gelak tawa. Bukannya marah-marah begitu."
"Yeee...elu sama aja, bulan puasa malah bikin fanfic pelecehan!" jawab Len tak mau kalah. Chika cuma nyengir menanggapinya.
"Belum selesai itu..."
"EGP, emang gue pikirin??"
"Eh...tapi udah ku upload, ding!"
"Apa!?"
"Waaah....udah banyak yg baca, tuh! Mmmm... 1K!"
Len jatuh pingsan, padahal Chika bohong*yeah!*
.
.
.
Owari:
Akhirnya kisah cinta segitiga itu diabadikan dalam lagu 'Imitation Black'*apaan coba*
-The End-
PS : fanfic ini ditulis waktu bulan Ramadhan 1437 H. Thank you for reading!
KAMU SEDANG MEMBACA
Imitation Black(Really Imitation!)-Parody Vocaloid Fanfiction
FanfictionLen merupakan idola....bagi Kaito dan Gakupo.