Hari pertama setelah MOS. Seorang pria taman dengan earphone di telinganya, berjalan sambil meliuk-liukan tubuhnya mengikuti alunan musik. Semua mata tertuju padanya. Dia adalah Ali El Gibran, seorang penyanyi muda berbakat, dia sudah terjun di dunia tarik suara sejak dia berumur 4 tahun. Tak heran jika dia bisa di terima di Kanaka Art High School. Sing and music instrumen adalah divisi yang dia kuasai.
BRUGH!
"Aduh!" teriak seseorang terjatuh
"Sorry" ucap Ali ramah, dia mengulurkan tangannya kepada gadis yang terjatuh itu.
Gadis itu memasang wajah datarnya, memandang Ali dari bawah ke atas. Ali menarik tangannya kembali ketika gadis itu memilih untuk berdiri tanpa bantuan Ali. Ali memandang gadis itu dari ujung kaki sampai ujung kepala. Gadis itu tidak cantik ataupun berpenampilan menarik. Gadis itu berpenampilan sangat buruk.
"Sing, dance or music instrument?" tanya Ali ramah. Gadis itu menggeleng, membuat Ali bingung.
"Gue anak baru, gue juga gak tau kenapa gue di terima di sini, Mr. Edward yang ngundang gue" ucap gadis itu datar
"Jadi, loe murid golden itu?" tanya Ali benar-benar terkejut.
Dia pikir siswa yang mendapatkan golden letter itu seorang penyanyi terkenal, tetapi..?
"Gue Nasya Veronica, loe siapa?" tanya Nasya masih datar, Ali lagi-lagi terkejut, gadis itu tidak mengenal dia?
"Loe gak kenal gue?" tanya Ali ternganga. Nasya menggeleng, wajahnya benar-benar datar.
"Astaga" Ali memukul kepalanya sendiri, lalu kembali tersenyum
"Gue Ali El Gibran, semua orang manggil gue Ali" ucap Ali mengulurkan tangannya, tapi.. Lagi-lagi tangannya terabaikan.
"Gibran lebih menarik, gue akan manggil loe Gibran" ucap Nasya tegas
"Terserah loe" ucap Ali senyum
"Bisa antar gue ke Mr. Edward?" tanya Nasya to the point
"Dengan senang hati" ucap Ali tersenyum. Mereka berjalan bersama menuju ke ruangan Mr. Edward.
***
Bryan Daniel White, putra ke dua dari pemilik White Production. Dia adalah adik dari Stefan Daniel White. Mereka memikiki kepribadian yang hampir sama. Disaat semua anak seumurannya mengidolakan seorang artis, dia justru mengidolakan kakaknya sendiri, Yaitu Stefan. Dia sangat pintar dan kreatif seperti kakaknya. Dia sangat dingin dan bermulut tajam seperti kakaknya juga. Dia juga menguasai Drum, Piano dan gitar seperti kakanya. Ibarat pinang di belah dua. Dia sekarang duduk di kelas 2 smp. Dia bersekolah di Kin Junior High School. Siswa dengan peringak pertama di sekolahnya.
"BD, Kenapa loe gak suka sama Kizukari? Bukankah dia gadis yang sangat sempurna?" tanya Randy heran
"Menurut loe kayak gitu? Menurut gue engga" ucap BD Tegas
"Kenapa?" tanya Randy heran
"Karena kakak gue membenci dia, gue juga membenci dia" ucap BD Tegas, Randy menghela nafas, tidak puas dengan jawaban Bryan.
***
Alunan musik dari petikan gitar terdengar sangat indah di telinga Yuki, dia melangkahkan kakinya mencari dimana asal suara indah itu. Dia berhentik ketika di dapatinya seorang pria tampan tengah memetik senar gitar. Lagu dari Passenger, Let Her Go. Itu baru petikan gitar dari Stefan, belum dengan suaranya, tetapi.. Yuki takjub seketika. Namun, otaknya berfikir lebih cepat dari biasanya. Dia tidak boleh tertarik dengan pria itu. TIDAK BOLEH! Yuki membalikkan badannya cepat, tidak jadi masuk ke ruang musik.

KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny Of Life
FanfictionJudul : Destiny of Life Genre : Drama (Sad, Romance and Family) Author : @latifahNF_23 Cast : 1. Stefan William As Stefan Daniel White 2. Yuki Kato As Kizukari Yuki 3. Maxime Bouttire As Maxime Bryan Revaldo 4. Cut Meyriska As Kizukari Chika 5. Kevi...