Ten

317 37 1
                                    

"Itu ada rendang, gue mampir dulu deh beli buat si Nayla." ucap pria sinting satu ini eits Nayla itu siapa? ia memberhentikan mobil di pinggir jalan dan keluar tanpa berkata apa apa.

Ini aku ikut keluar apa di sini aja? Disini aja deh. Aku menatap sekeliling, ini masih di daerah luar komplek ternyata, aku pun mengambil handphone untuk mengirim Mama pesan.

To : Mama
Aku disuruh Rian mampir ke rumah nya, Ma. Boleh ya? Kalo pun gak boleh aku udah di jalan nih hehe,

Aku kembali meletakkan handphone ku ke dalam tas disaat pria yang tadi masuk ke dalam mobil.

"Gue kira lo ilang tadi, ternyata masih di dalem mobil." ucap dia meletakkan sebungkus plastik di jok belakang.

"Nayla itu siapa?" tanya ku iseng.

"Nenek gue," jawab nya yang sangat diluar dugaan, padahal tadi aku mengira Nayla itu adik nya atau pacar.

"Kenapa manggil nama doang," ucapku spontan.

"Kepo." jawabnya menjulurkan lidahnya dan langsung melajukan mobil ini kencang.

***

Disinilah aku di mana aku hampir terkena serangan jantung, "Masuk gih, gue mau pergi lagi." ucap pria yang tadi mengantarkan aku kesini.

"Tunggu." cegahku.

"Kenapa?" tanya nya.

"Tante Tiara nya mana?"

"Yee dibilangin lu masuk aja, Tante Tiara ada di dalem." ucap nya dan berlalu dari hadapan ku, benar benar sinting dia. Aku menatap pintu coklat yang berukuran besar ini, rasanya ragu untuk mengketok pintu nya.

Baru saja aku ingin mengetok, pintu itu terbuka dan memunculkan seorang anak kecil yang bisa kupastikan itu adalah laki laki pecinta pesawat.

"Aunty cari siapa ya?" tanya nya dengan suara yang membuat siapa pun mendengarnya akan gemas.

"Cari Tante Tiara sayang," jawabku mengacak rambut nya gemas.

"Oooo cari Mamah? Bentar ya Aunty," ucapnya dan pergi meninggalkan ku begitu saja, mungkin dia sedang memanggil Tante Tiara. Dan tumben dia memanggil ku Aunty..

"Heh," ucap seseorang memukul bahu ku pelan membuat aku langsung menoleh ke belakang dan tersentak kaget.

"Ngagetin aja!"

"Sengaja!" ucap nya ketus.

"Lo kesini sama Dafa kan?" tanya Rian memastikan.

Aku mengernyitkan dahi, Dafa? Cowok tadi ya?

"Aku gak tau nama nya, Dafa itu siapa kamu?"

"Sepupu." jawabnya lalu menarik tangan ku masuk ke dalam.

Kalo Dafa itu ternyata juga anak Tante Tiara, stress lah sudah diriku. Banyak banget anaknya, Rian, Ella, bocah laki laki tadi, dan Aisha. Anehnya sikap mereka itu berbeda beda, Rian yang dingin, Ella yang aneh, bocah menggemaskan itu, dan Aisha yang selalu di buat Rian menangis. Rada gila si Rian.

Aku pun duduk di sofa dengan Rian yang sibuk dengan ponselnya, aku bingung ini mau ngapain sih?

"Eh Icha, maaf ya lama nunggu." ucap Tante Tiara tiba tiba.

"Iya gak papa Tan." balasku tersenyum kepada Tante Tiara.

"Tante mau ngasihtau, kalo kalian hari ini fitting baju nya ya, Tante udah bilang kok tadi ke Mama kamu." jelas Tante Tiara yang membuat ku melotot. Kenapa cepat sekali? pernikahannya kan masih lama. Aku melirik Rian yang  terlihat tak peduli, sepertinya dia sudah tau hal ini.

"Pergilah, nanti keburu jam makan siang. Rian sudah tau kok tempatnya, kamu ngikut dia aja ya, sayang." ucap Tante Tiara, aku pun hanya mengangguk meng-iyakan.

Kulihat Rian berdiri dan pamit kepada Tante Tiara, "Rian pergi, Ma." ucapnya datar.

"Icha pergi ya Tante." pamit ku juga.

"Iya, kalian hati hati ya." ucap Tante Tiara, aku pun mengangguk seraya tersenyum. Aku dan Rian pun berjalan ke depan, dan masuk ke mobil.

Hmm, fitting baju ya? Tapi kenapa aku harus kerumah Rian terlebih dahulu? Rian kan bisa menjemput ku ke rumah dan langsung pergi ke butik.

Aku pun hanya diam selama di perjalanan, karna aku tidak ingin mencari masalah dengan Rian. Sedangkan Rian juga sama seperti ku, ia hanya menatap lurus kedepan dengan muka datar tercinta nya itu.

***

Garing begete ceritanya😂

He Scared MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang