Chapter 6

49 15 2
                                    

"Jadi bagaimana kejadiannya?"

"Dia diculik. Aku tidak tahu persis bagaimana kejadiannya tapi yang jelas aku sudah menemukannya di pinggir jalan, jadi aku membantunya."

"Well, kau tidak menemukanku. Johnson dan Carter yang membantuku terlepas dari rentenir itu."

"Tapi setidaknya aku bersedia mengantarmu pulang." Sergahnya cepat, membuatku lebih memilih untuk bungkam ketimbang terus berbicara.

"Cameron, aku sangat berterima kasih padamu." Ucap Jack dengan nada yang terdengar ramah dan bersahabat.

Tunggu dulu... ada apa dengan Jack? Ia tidak pernah bersikap selembut ini sebelumnya pada seseorang yang baru ia kenal. Apalagi terhadap laki-laki seumuran Cameron.

Pun Cameron menyesap teh hangatnya sebelum berpamitan pulang. "Terima kasih untuk tehnya."

...

"Ceritakan padaku." Ucap Jack yang tiba-tiba saja muncul di kamarku.

Saat ini aku sedang membaca sebuah novel bergenre action di kamar dan tiba-tiba saja Jack datang untuk meminta penjelasan.

"Tidak lama setelah aku tiba di apartemen, tiba-tiba ada dua orang yang berkunjung. Aku mengira bahwa itu..."

Astaga, apa yang harus aku katakan? Tidak mungkin jika aku membukanya karena aku mengira bahwa itu adalah ayah. Ayo berpikirlah, Jessie!

"Aku mengira bahwa itu temanku. Ya. T-tadi dia ingin berkunjung kesini untuk meminjam catatanku. Well, ternyata dua orang itu yang datang."

Rasanya berat sekali mengatakan hal itu. Sungguh. Disatu sisi aku takut bahwa Jack tahu aku berbohong dan pada sisi lain, aku tidak tahu bagaimana caranya untuk berbohong dengan baik dengan Jack. Jack memiliki tatapan yang tidak biasa saat aku mengalami sesuatu hal yang buruk—yang mana itu membuatku tidak yakin dan sulit untuk mencari sebuah ungkapan-ungkapan dusta.

"Lalu apa yang mereka lakukan?"

"Mereka hanya menyekapku. Kemudian Johnson dan Carter datang menyelamatkanku. Sewaktu di perjalanan, Johnson dan Carter melihatku yang tidak sadarkan diri dan kemudian mereka mencoba untuk mencegat mobil itu. Tapi sayangnya mobil itu menyerempet mereka sehingga mereka jatuh dan terpental. Aku tidak tahu bagaimana jadinya aku jika mereka tidak datang." Jelasku panjang lebar sembari mencoba membuang jauh-jauh seluruh ingatanku akan kejadian siang tadi.

Sejak Jack memintaku untuk menjelaskannya, sekelibat bayangan menyeramkan itu memenuhi isi kepalaku. Membuatku bergidik ngeri dan berharap tidak akan ada lagi kejadian-kejadian seperti itu lagi. Itu terlalu mengerikan!

"Apa kau sudah merasa lebih baik sekarang?" Tanyanya sembari menyunggingkan sebuah senyuman lebar yang dibalas oleh anggukan singkat dariku.

Whoa! Ada apa ini? Satu detik yang lalu ia terlihat begitu serius padaku dan detik berikutnya ia justru tersenyum lebar dari telinga ke telinga.

"Aku ingin bercerita padamu."

"Tapi aku belum selesai. Kau tidak ingat bahwa aku akan menceritakan hal lain?"

Mendengar hal itu lantas membuat Jack menatapku dengan tatapan yang menjengkelkan sembari memberi sebuah seringaian padaku.

"Aku sudah tahu. Orang yang katamu menyebalkan itu adalah orang yang tadi mengantarmu pulang, bukan? Siapa namanya? Camer? Gemern? ah aku lupa."

"Cameron." Koreksiku.

"Wow, kau bahkan mengingat namanya. Apa kau..."

"Apa maksudmu?!" Sergahku sembari menatap Jack nanar. Tidak bisakah ia menghilangkan senyuman bodohnya itu? Itu membuatku tidak nyaman melihatnya.

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang