1 : "Oppa!"

206 2 0
                                    

Jae Hee POV

"Aku pulang!"
"Hm... owasseo?"
"Ne..."
Aku melempar tasku ke kasur dan menuju ke kamar seseorang.

"Eoh? Oppa eodigga?"
"Here."
"Disini tu dimana??"
"Ruang merah."
"Aissh..."
Aku mengambil beberapa biskuit sebelum menyusul oppa.

"Woah... Yeuppuda.." aku sedikit kaget ketika oppa muncul dari belakang, merangkul pundakku kemudian mengecup pipiku singkat.
"Bagaimana harimu?"
"Em.. Tidak buruk." Aku mengamati Woo Bin oppa yang sedang menggantung beberapa kertas putih yang lama kelamaan berubah menjadi sebuah foto pemandangan yang indah.

"Minta dong."
Kres(?)
"Ya oppa!!!"
Tiba-tiba Woo Bin oppa menyalakan lampu. "Ahahaha pipimu memerah." "Aku masih punya satu, kenapa memakan yang sudah di mulutku ih!" Aku menunjukkan biskuitku tepat di depan hidungnya. "Aku kan nggak tau."

Woo Bin POV

Anak itu tampak kesal dan menghentak-hentakkan kakinya keluar. Aigoo... Manisnya.

"Jay?"
"....."
"Jae-ah..."
"Mwo?"
"Biarkan aku masuk."
Ia membuka pintu kamarnya sambil cemberut.

"Mwo?" Dengan segera aku memasukkan biskuit ke dalam mulutnya.

"Y yha, oppha! Uhuk!"
"Igeo, kuganti hahahaha."
"Op- uhuk uhuk!" Aku berlari ke dapur dan segera mengambilkan air untuknya.

"Gwaenchana?" Ia melirikku sinis kemudian membanting pintu kamarnya. "Ya, mianhae.." "Kojjo!" "I will, soon. aku ada jadwal pemotretan 30 menit lagi. Kau mau ikut?"

Hening.

Aku mengeluarkan smirkku. "Modelnya bule-bule ganteng lho."
"Aku nggak tertarik." Sial. Walaupun anak ini masih SMA, ia sama sekali tidak tertarik dengan hal-hal berbau namja setelah putus dengan Tae Joon-Tae Joon itu.

"Baiklah. Aku akan membelikanmu sepatu bola."

Duk duk duk
BRAK!

"Jinjja???"
"Oh." Aku memutar bola mataku malas.
"Woaaa oppa gomawooo! Oppa jjang!!!"
Tiba-tiba gadis itu melompat memelukku.
"Kamu itu yeoja, jangan main peluk sama sembarang namja!" Percayalah aku berusaha mati-matian untuk menetralkan detak jantungku sendiri.
"Aaa wae... Kau kan oppaku, waliku disini. Lagi pula this is US!"

Gadis itu melepas pelukannya dan langsung melepas rok seragamnya di depanku. Walaupun aku sudah 2 bulan bersamanya, tetap saja aku kaget!

"Yaa! Bergantilah di dalam, bocah!"
"Aku kan pakai training selutut. Oppa tidak lihat?"
"Yang namanya perempuan itu ya ganti di dalam kamar issh!"

Aku benar-benar kewalahan.

"Changkaman ne. Aku mau cuci muka dulu." Ia mengabaikanku-_-

Jae Hee mengucir poninya dan berjalan ke arah kamar mandi sambil melepas atasan seragamnya. Dia memang memakai kaos sih di dalamnya.

Uuh... Anak ini membuatku gila. Aku memang mantan kekasihnya sebelum Tae Joon, tapi aku masih gugup.

Sebenarnya, Jae Hee melanjutkan kelas 11 di US bukan karena ia lolos seleksi olimpiade sprint 400 M kategori putri. Tapi Seol Han Na yang memaksanya. Ia akhirnya putus dengan Tae Joon dan kesini, tinggal bersamaku atas permintaan eommanya.

Oppa angkatnya memang asli New York, tapi ia menikah dengan gadis Korea dan menetap disana. So, jadilah eommanya meminta tolong padaku karena yah.. Aku memang sudah mapan dan satu-satunya orang yang ia kenal disini.



Otthe? Tolong jangan siders ya😊

Ngomong2, selamat Hari Raya Idul Fitri 1437 H bagi readers yg merayakan🙏

-Scuptzy

Hagsaeng (NC 17+) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang