part 2

1.5K 31 4
                                    


Happy reading !!

..............................................

Author pov.

Kringg..kringg...

Bunyi bel istirahat pun berbunyi, semua siswa telah berhamburan keluar kelas masing2, tapi tidak dengan prilly dan juga mila.

" prill..itu kok sir ali gk mau keluar kelas sih ? " bisik mila. Ya sampai skrng ali pun juga belum keluar kelas. Ia masih sibuk dengan berkas2 yg harus ia urus saat ini.

" isshh loe gk liat itu dia lagi sibuk ! " bls prilly dgn nada berbisik juga.

" iyasih tapikan kita jadi gk enak  gini " ujar mila lagi.

" ck loe aja gk enak apalagi gw " ketus prilly.

" yaudah deh mending kita kekantin, laperr nih " ucp mila sambil memegang perutnya.

" yaudah yukk " bls prilly. Kemudian keduanya pun berlalu dari hadapan ali. Tapi sebelum prilly maupun mila berlalu keluar kelas, suara berat dan dingin tiba2 saja menghentikan langkah mereka.

" tunggu!! " cegahnya dengan nada tegas.

Prilly pov.

Baru saja aku ingin berlalu keluar kelas bersama mila sahabatku, tiba2 saja aku mendengar suara briton yg sudah tak asing lagi bagiku yg berhasil menghentikan langkahku bersama mila.

" tunggu!!! " cegahnya.

Oh astagaaa apa lagi ini.

Mila sedikit melirikku, aku mengaggukkan kepalaku sebagai tanda bahwa semuanya akan baik baik saja.

Aku dan mila mulai melangkah mundur dan sekarang aku sudah tepat berada di depannya.

Degdegan itu pasti, dia terus saja menatapku dengan intens ntah apa maksud dr tatapanny itu.

" a..ada apa sir ? " tanyaku gugup.

" hemm apa kamu bisa membantu saya ? " tanyanya sambil menautkan alisnya.

" bi..bisa " bls mila yg juga gugup sama denganku

" ah baikalah, kalian berdua tolong bawakan berkas berkas ini keruangan saya ! " imbuhnya.

" baiklah " jwabku

Mila pun mengambil semua berkas berkas yg ada di meja ali kemudian memberinya sebagian padaku.

Sampai di ruangan ali, aku dan mila segera meletakkan berkas berkas itu ke atas mejanya.

Sungguh menyebalkan!

" terima kasih telah membantuku " ucapnya sambil tersenyum ke arahku.

Oh tuhan senyuman itu, senyuman yg sangat ku rindukan selama ini, senyuman yg kucari cari selama ini. Dan kini senyuman itu sudah tampak di depanku lagi.

Terima kasih tuhan!

" sekarang kalian sudah bisa pergi " ujarnya lagi.

" baik sir " balasku sambil mengangguk. Kemudian berlalu dari hadapannya begitu pun dengan mila.

Ali pov.

Saat ini aku baru saja menyuruh prilly dan temannya untuk membantukku membawa berkas berkas yg sekarang sudah berada di mejaku.

Hm..prilly, nama itu kembali mengingatkanku pada kejadian tempo dulu yg sudah ia perbuat padaku. Dia mengkhianatiku dengan al yg tak lain adalah sahabatku sendiri. Tapi itu dulu dan tidak untuk sekarang.

Dulu ia berselingkuh dengan al, maka dari situlah aku mulai membencinya, dan berusaha melupannya. tapi setelah aku kembali bertemu dengannya, ntah kenapa rasa benci itu perlahan hilang dan hilang. TAPI aku sudah berjanji aku tidak akan jatuh pada pesonanya lagi, dan aku tidak ingin jatuh ke lubang yg sama!

Lagipula sekarang ini aku sudah memiliki kekasih, dia adalah niki, saat ini dia sedang meneruskan kuliahnya diluar negri, amerika.

Setelah putus dengan prilly, aku menjalin hubugan dengannya, walaupun rasa cinta itu masih ada padanya tapi aku berusaha menghilangkannya. Dan sekarang niki berhasil membuatku melupakan prilly. Walaupun sekarang aku kembali bertemu dengannya lagi tapi tetap rasa cinta itu sudah hilang untuknya. Aku hanya mencintai niki kekasihku.

Ntahlah mendingan sekarang aku fokus pada pekerjaanku sebagai dosen di universitas ini.

Sekarang jadwalku sudah habis, jadi kuputuskan untuk segera pulang. Dengan terburu buru aku keluar dari ruanganku, tapi tak sengaja aku menabrak seseorang.

BRUKK

Dia terjatuh di depanku, aku berusaha ingin membantunya, tapi dia sudah berdiri terlebih dahulu.

" maaf saya sudah menabrakmu " ujarku. Yg masih belum meliht siapa orang itu karna ia sedang menunduk membersihkan roknya.

" iya tidak masa......." ucapannya terhenti ketika ia sudah mendongakkan kepalanya menatapku . Aku pun juga ikut  terhanyut dalam tatapannya. Sungguh ia menatapku dengan tatapan sendu yg sulit diartikan.

Sekitar 2 menit kita saling melempar tatapan dan akhirnya aku pun tersadar begitupun dengannya. Ia sepertinya salah tingkah dengan kejadian tadi.

" ma..maf sir " ucapnya gugup.

" saya yg seharusnya minta maaf. Karna tadi saya terburu buru jadi saya tidak melihatmu. " ucapku

" tidak masalah sir " ucpnya

" baiklah kalo begitu saya duluan, saya ada urusan penting" pamitku yg di balas anggukan olehnya.





Vote and comment

Next ?













Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang