4

45 3 2
                                    

Freya nobatkan hari ini sebagai hari terburuk sepanjang hidupnya karena ia baru saja terperangkap ke dalam jebakan Bagas.

Beberapa hari yang lalu, tepatnya sehari setelah Bagas memberi Freya gitar, Bagas langsung melancarkan aksinya yaitu merayu Freya untuk membantunya dalam mendekati seorang perempuan.

Cih, dasar norak. Ngakunya playboy tapi deketin satu cewek aja pake dibantuin.

Freya sangat kesal. Pasalnya kali ini Bagas tidak tanggung-tanggung meminta pertolongannya. Dia sampai niat abis ngerayu Freya kapanpun, dimanapun, dan bagaimanapun kondisinya. Misalnya seperti sekarang,

"Dek, tolonglah dek," Bagas mengguncang-guncang pundak Freya.

Freya tetap bergeming.

"Kan lu udah gua beliin gitar."

"Gua gak minta si yeu."

"Yaudah sebagai ucapan terimakasih lu ke gua, lu bantuin gua."

Kan dibilang gua gak minta. Jadi ngapain juga gua terimakasih?

Freya malah memainkan handphone nya dan mendiamkan Bagas yang berada di sampingnya.

"Walaupun kita gak minta, kita harus tetep terimakasih kan? Kata Bunda gitu kan?"

Freya menoleh ke Bagas dan menatap Bagas horror.

"Kok lo tau pikiran gua?! Wah bisa baca pikiran lu yak?!" tiba-tiba Freya jadi bersemangat.

"Ajarin gua baca pikiran dong, Gas. Gua pengen banget bisa nih daridulu," gantian Freya yang memohon ke Bagas.

Bagas hanya diam, bingung.

Gila nih, adek gua freak abis.

"Ekhm.. Dek, gua gak mau ngecewain lu tapi, ya tadi gua cuma asal ngomong,"

Freya mencelos. Pupus sudah harapannya. Pasalnya itu cita-citanya dari kecil. Jika ada yang bertanya cita-citanya apa, maka Freya kecil pasti menjawab, "Bisa baca pikiran dong!"

Begitu.

"Anjir."

Bagas hanya nyengir sampe gigi nya kering.

"Tapi kok bisa tepat si?" Freya masih penasaran.

"Mana gua tau. Dibilang kan gua asal ngomong."

"Tapi kenapa pas banget gitu?"

"Ya mana gua tau Freyaaa."

"Ya kan lo yang ngomong masa gak tau."

"DI BILANG GUA ASAL NGOMONG BUSED."

"BIASA AJA DONG."

"INI UDAH BIASA."

"ENGGAK!"

"BIASA!"

"DASAR LU KUTIL BADAK,"

"SONGONG LU KORENG MUSANG,"

"KETEK GAJAH!!"

"DENGKUL SEMUT!!"

"AKHH!!!"

"ARGHHH!!!"

"ARGHH!!!"

Eh? Loh kok ada tiga?

Freya dan Bagas menoleh ke sumber suara dan terlihat Ares sedang menatap mereka dengan datar.

"Sejak kapan lu disitu?" tanya Freya.

"Sejak negara api menyerang,"

PROK!! PROK!! PROK!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FirelightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang