Jinan: Last Night

947 65 2
                                    

Ceritanya Kamu adalah seorang pegawai swasta di sebuah perusahaan ternama di Korea. Kamu bisa dibilang pegawai teladan dan ya emang udah diakui sama satu perusahaan. Tapi kamu punya saingan yang kamu benci banget, namanya Kim Jinhwan atau Jinan. Tapi kamu gatau kalo Jinan punya perasaan sama kamu.

Suatu malem, perusahaan kamu ngadain pesta kenaikan jabatan rekan kerja kamu di sebuah kedai mirip bar gitu yaa sebut aja kedai oke/?.

/Jisoo ngerangkul kamu/

"Wah, dikit lagi rekan kita yang satu ini bakalan jadi Ceo perusahaan. Dan Jinan bakal jadi sekretaris pribadinya. Haha"

"/kamu nyengir/ yakk Jisoo! Kau sedang mabuk berat ya? Mulutmu bau alkohol."

"Wae?? That's real fact right y/n? Haha"

Jisoo cuma ketawa-tawa, yang lain juga ikutan ketawain kamu. Kamu cuma bisa diem nahan malu dan kesel sama Temen kamu itu. Sementara Jinan cuma senyum kaya mesum ngeliatin kamu/?

Kamu keselkan diliatin gitu terus diketawain sama satu kantor. Yaudah kamu langsung jalan nyelonong ke toilet sendirian dengan muka cemberut.

Pas di toilet, kamu kacaan. Dan kamu sadar kenapa Jinan ngeliatin kamu gitu. ternyata pakaian kamu yang bikin dia liatin kamu. Yaiyalah orang kamu pake Kemeja putih rada transparan dibalut syal biru yang diiket dibagian kerah. Terus pake Rok span hitam. Yang bikin kamu keliatan seksi/?.

"Jinan-ya! Dasar pria mesum!" gerutu kamu.

Kamu buru-buru keluar toilet, selama pesta kamu cuma diem duduk di kursi. Terus si Hanbin, Bobby, Hayi, Hani nyamperin kamu ngajakin kamu minum minum. Awalnya kamu gamau, akhirnya luluh juga dan akhirnya minum.

/skip pesta/

Kamu ketiduran mabuk di bangku pojok kedai, sedangkan yang lain udah pada pulang kerumah masing masing. Entah nasib kamu gimana.

Tiba-tiba Jinan keluar dari toilet, benerin resleting celananya(?). Terus ngeliat kamu ketiduran, dia nyamperin kamu dengan ekspresi muka mencurigakan. (Hanya tuhan dan author yg tau:v)

Dia nepuk-nepuk pelan pipi kamu, "y/n? Bangunlah". Tapi kamu ga bangun bangun saking asik mabok-_-?. Dia nepuk pelan lagi pipi kamu, sambil belai rambut kamu.

"Y/n-ah? Bangunlah!" Jinan mulai kesel sama kamu karena ga bangun bangun. Pas kamu bangun, kamu cuma ngangkat kepala dikit "ww-- wade hm? Ah.." terus kamu tidur lagi karena alkoholnya lumayan banyak yang kamu minum.

Terpaksa Jinan gotong kamu ke apartemennya karena gatau alamat rumah kamu.

.

'Tiiiitt.... Tiiiiitt.....' (anggep alarm:v)

"Haa? Dimana ini?" kamu kaget karena udah pagi terus langsung bangun padahal nyawa belom ngumpul. Ngeliat sekeliling, sadar kalo ini bukan rumah kamu.

Tiba tiba Jinan muncul dari balik pintu dengan keadaan Topless sambil bawa segelas susu.

"Pasti kamu cape, nih saya bawakan susu" Jinan senyum ke kamu, terus ngeliat kearah tubuh kamu. Kamu ngangkat sebelah alis, terus liat tubuh kamu.

Kamu sadar, tubuh kamu cuma ditutupin satu set pakaian dalam warna putih yang tertutup selimut. Pantes Jinan ngeliatin.

"Apa yang anda lakukan terhadap saya??!!" Kamu panik, pikiran udah kaco kan garagara ngeliat ini semua.

Jinan senyum, geleng geleng. "Ckck.. Y/n-ah, kamu lupa apa yang kamu lakukan terhadap saya tadi malam?" Jinan menunjukan bagian lehernya, ada merah membiru bekas ciuman bibir.

Kamu menunduk malu, Jinan tersenyum lagi penuh kemenangan karena berhasil membuatmu bingung.

"Kamu harus tanggung jawab y/n" Jinan membelai lengan atasmu. Kamu hanya mampu menggeliat kecil.

"Aa-apa yang harus saya lakukan?"

"Saranghae my y/n, /cup/" ia mengecup sekilas bibirmu, kamu kaget dan langsung menutup bibirmu dengan kedua tanganmu.

"Apa maksud anda?!"

"Saya mencintaimu, sejak awal bertemu. Namun saya tau, bagi anda saya ini hanyalah seorang saingan. Saya paham, anda mungkin tidak mencintai saya. Padahal saya ingin mem--"

Kamu memotong ucapan Jinan, dengan nada tinggi "jangan mempermainkan saya Jinan! Arraseyo?!" wajar, kamu merasa dipermainkan oleh Jinan.

"Naneun saranghae no my y/n! Arraseyo?!" Kali ini, Jinan menampakkan wajah seriusnya. Yang membuatmu yakin bahwa ia memang serius.

"Naneun saranghae uri Jinan" entah mengapa hanya kata kata itu yang mampu terucap dari bibirmu. Kamu terus menunduk malu, tidak berani menatap wajah Jinan.

'Jinan sialan! Beraninya membuat aku seperti ini. Aghh.. Mengapa aku tidak bisa mengelak dari kata katanya??'

Ya selama kamu ngebatin gajelas, Jinan tuh senyum senyum liatin kamu.

Jinan ngegenggam tangan kamu, "Would You be mine?"

"Haa?" kamu cuma nganga tablo karena bingung.

"Would you be mine? I need you for everything and anything."

Kamu gamampu berucap apapun lagi, udah ke bawa bingung. Tanpa sadar kamu tersenyum. Kamu tau, ternyata kamu udah suka sama Jinan.

"Yes i would" Jinan langsung melting gitu denger ucapan kamu. Dia meluk kamu eratttt banget. Kamu senderan di dadanya yang tanpa busana(?).

"Y/n?"

"Wae?"

"Kamu mau tau apa yang terjadi semalam?" Jinan membelai rambut kamu, muka kamu langsung merah gitu bahan malu. Kamu udah mikir yang macem-macem.

"Kamu jangan mikir yang lain y/n, sebenarnya semalem itu aku kasihan sama kamu. Mangkanya aku bawa kamu kesini karena aku gatau alamat kamu. Tiba-tiba kamu tiban aku terus buka kancing atas kemeja aku, kamu cium leher aku."

Ohh damn-it! Please! U know? Muka kamu langsung merah padam bahan maluuu banget. Kamu malu karena udah berbuat kaya gitu ke Jinan.

"Mianhae Jinan, aku melakukannya secara ga sadar. Itu wajar kan?"

"Gwanchaen y/n. Anggap aja ini tanda kenang kenangan dari kamu. Aku seneng kamu ngelakuin ini" Jinan langsung senyum senyum kaya mesum gitu.

"Yakk Jinan! Berhentilah mesummm!!" Kamu mukul-mukul bahunya Jinan.

'I'm so lucky to having you. Saranghae my Jinann!!'


So what? Baper ga baper gaa?? Engga yaa /pout/. Huftt maaf yaa maaf>< nanti Aku bikin lagi yang lebih baperr okay okayyy??? Ditunggu eohh hmm^^

Btw, karena 3 chapter diatas bahasanya masih labil, jadi untuk chapter selanjutnya aku bakal edit bahasanya jadi penulisan bahasanya udah resmi okay okayyy^^ *alay mode on*

-Voment ya kawan kawan-

iKON ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang