Loving You As a Challenge

21 1 4
                                    


Gadis cantik berambut blonde sebahu itu mulai asik dengan aktifitasnya, mengabaikan aku yang ada di depan matanya. Aktifitasnya ? Coba tebak apa .. Fangirling! Begitu ia menyebut aktifitasnya.

Aku bahkan tak tau apa gunanya ia membuka Youtube sepanjang hari, bolak-balik isi timeline, instagram, menstalker instagram pria-pria lain di depan mataku. Sibuk mencari berita sana sini. Dan coba tebak apa isi gallery Handphone nya? Mungkin ada lebih dari puluhan video, Ratusan lagu, ribuan foto lelaki-lelaki yang menurutnya tampan, lelaki yang terkenal dengan nama EXO. Bahkan aku tak pernah mendengarnya di lingkungan teman-temanku.

Gadis cantik itu adalah Yuna, gadis yang sudah aku pacari beberapa bulan terakhir ini. Gadis yang setiap hari bukannya menghujani ku dengan ciuman dan kata-kata cinta, tapi malah menghujani ku dengan kata-kata puitis yang ia dapat dari drama-drama korea, kata-kata aneh yang aku tidak mengerti artinya sampai membuatku sudah terbiasa dengan semua itu.

Dia yang terlalu mencintai lelaki-lelaki korea nya, yang bahkan ia tidak pernah temui. Ia yang memenuhi dinding kamarnya dengan berbagai poster-poster korea, yang bahkan foto kami berdua tidak ia pajang.

Ia yang selalu menangis ketika mereka tertangkap dating dengan sesama idol wanita, ia yang akan merasa khawatir jika mereka mengalami cidera selama konser. Apakah aku bisa membuatmu menangis seperti itu juga ? Apakah kau bisa menghawatirkan aku seperti kau mengkhawatirkan EXO mu itu?
Itu yang selalu ingin aku tanyakan padamu, yang selalu ingin aku coba melakukannya. Membuatmu menangis misalnya.

Pernah sekali terpikir di otakku untuk berselingkuh dengan gadis lain , bukan bermaksud apa-apa, bukan karena aku bosan. Namun hanya ingin sedikit mengetest apakah aku berarti bagimu? Berarti seperti EXO mu itu?

Namun seketika aku mengurungkan niatku untuk mencoba menanyakitimu ketika aku melihat senyum polosmu, melihatmu bergaya imut di depan ku , seperti permata berlian yang tak boleh aku lepas, yang harus selalu aku pegang erat-erat seperti lagu balonku ada lima. Bukankah begitu?

"Hari ini aku ada pertandingan futsal, bisakah kau menemaniku sayang?" Pintaku dengan setulus hati padanya.

"Mianhae uri oppa, hari ini aku sudah berjanji pada chingu ku untuk makan jjangmyeon di dapur korea. Bisakah lain kali kau memintaku oppa ? "

Begitu jawabnya. Hampir setiap aku ingin pergi dengannya aku harus memesan jauh-jauh hari seperti membooking hotel & seperti memesan sesuatu di online.

Hmm baiklah, pergilah sayang. Sepertinya aku sudah terbiasa mendapat penolakan

Ketika suatu malam aku pernah mendapat mimpi buruk, buruk sekali. Dia mimpiku dia meninggalkanku, pergi jauh kesana. Dan tak kembali. Aku tersadar dari mimpiku dengan keringat deras di pelipisku.

Begitukah rasanya jika ia memang benar-benar meninggalkan ku?

Impiannya ? Tebak apa. Pergi ke Korea. Jika ada orang yang benar-benar bertanya apa impiannya, tidak pernah ada jawaban lain. Ia bahkan memintaku untuk mengajaknya pergi ke Pulau Jeju untuk honeymoon nanti. Oh ayolah, bahkan kita masih 20 tahun.

Pernah Gadis ini menangis di depanku, dengan mata yang bengkak dan pipi yang merah, dengan susah payah mengatur nafasnya ia berbicara padaku "Kai cidera.." aku menatapnya, apa? Siapa yang cidera ? Hingga membuatnya menangis tersedu seperti ini? Akhirnya aku paham, bagian dari EXO nya itu yang membuatnya menitikkan air mata seperti ini. Demi Tuhan, ini sungguh tidak penting bagiku, tapi apa salahnya hanya mendengarkan saja.

Aku berusaha menenangkannya, mencoba membuatnya berhenti menangis dengan mengatakan bahwa mereka hanya palsu, jangan terlalu bersedih seperti ini. Kau bahkan tak pernah memegang sehelai rambutnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 29, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Loving You As a ChallengeWhere stories live. Discover now