1/1.

63 4 4
                                    

[dedicated to : all indonesian 5sosfam(s), especially calumcood bc i borrowed her name, and everyone who are in the "esteh" group. u guys gave me inspiration, thank you so much.]

《author's p.o.v》

anak perempuan kecil itu, sedang duduk sendirian ditengah hujan sambil menekuk lututnya. dia sedang menangis. dia takut hujan, takut petir, dan juga kedinginan karena bajunya basah.

dia terlalu ketakutan sampai tak bisa bergerak. dia hanya diam meringkuk di taman, duduk diatas rerumputan. badannya terasa kaku saking takutnya.

> > > > >

anak laki-laki itu berjalan-jalan riang ditengah hujan, ditemani payung berwarna kuning miliknya. ia berjalan menuju taman.

sekilas, matanya menangkap sesosok anak perempuan yang sedang meringkuk di taman. ia mengernyitkan dahi karena heran, lalu menghampiri anak perempuan itu.

《nitha's p.o.v》

"kamu nggak apa-apa?" ada suara anak cowok memanggilku. aku mendongakkan kepala, masih sambil menggigil kedinginan. oh, calum. dia sahabatku di perumahan ini. rumahnya berseberangan denganku, bahkan kamar kami berhadapan.

calum tiba-tiba melepaskan jaketnya, memakaikannya padaku, lalu membantuku berdiri. aku berdiri dengan lemas dan gemetaran. gigiku bergemeletuk. calum memelukku dengan tangan kiri, tangan kanannya memegang payung. akhirnya, calum mengantarku sampai pulang ke rumah.

di rumah, ternyata mamaku sangat mengkhawatirkanku karena aku belum pulang selama tiga jam. calum menjelaskan semuanya pada mamaku. setelah itu, mama menyuruhku mandi air hangat dan menyiapkan baju ganti untukku. calum menunggu di kamarku.

selesai aku mandi dan berganti baju, aku masih gemetaran, karena petir terus menyambar-nyambar dan mengeluarkan suara yang memekakkan telinga. aku mengambil teddy-bearku yang tergeletak diatas sofa, lalu berlari ke kamar, karena aku tau, calum ada disana.

sampai di kamar, calum ternyata sedang tidur-tiduran di kasurku. dia menepuk-nepuk tempat di sebelahnya, menyuruhku untuk tidur. calum memang yang paling mengerti diriku, dia tau aku takut hujan.

aku tidur disebelah calum, dan langsung memeluknya. calum balas memelukku, dan mengelus-elus punggungku. "semuanya akan baik-baik saja," katanya. aku membenamkan mukaku kedalam pelukan calum. dia itu seperti kakak lelaki yang tidak pernah aku punya.

tak lama, akupun tertidur.

> > > > >

[keesokan harinya]

barusan, calum pulang ke rumah. dia pulang setelah menemaniku dan menenangkanku yang takut hujan. aku berdadah-dadah setelah dia keluar dari rumahku.

sekarang, aku sedang menonton tv. ini sudah dua jam setelah calum pulang ke rumahnya. tadi kulihat dia pergi bersepeda. aku memutuskan untuk tak bermain hari ini, aku agak demam.

tv cuma menyiarkan berita, itu dan itu melulu. karena terlalu bosan, aku ketiduran.

> > > > >

bestfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang