Disini bahasanya pake gue-lo ya.
Biar gak terlalu kaku gitu.
Oke? Okein aja ya wkwkw.Happy Reading!
Jangan lupa vote+comment ya
-----------------------------------------------------------'Iiiaaaaaaaaaaaaa'
Oh no, suara itu lagi. Suara yang selalu mengganggu mimpi indah gue.
Kalian tau suara apa itu?
Kalau kalian berfikir itu suara bunda gue, kalian sangat tepat.
Kalo kalian ada yang bertanya seperti 'kenapa gak pake alarm aja?' Akan dengan mudah gue jawab 'gak mempan'. Gue udah pernah masang 5 alarm sekaligus tapi gak ada yang berhasil bangunin gue, sampai akhirnya gue telat masuk sekolah.Ngomong-ngomong tentang sekolah, hari ini hari pertama gue sekolah di SMA Bakti Harapan sebagai siswa kelas 10. Ya kalian taulah, pasti disetiap tahun ajaran baru ada tuh yang namanya MOS, karena takut telat dan nanti diomelin sama kakak-kakak yang sok galak yang mirip valak itu mending gue siap-siap dulu buat mandi.
Kayaknya gue kebanyakan ngomong ya daritadi. Bodo ah, sekarang gue mau mandi dan siap-siap buat berangkat sekolah. Byee.20 menit kemudian
"Lama banget sih lo dek" barusan itu suara abang gue, dia emang bawel gitu tapi kadang perhatian juga sih.
"Tau nih si adek, bukan nya cepetan nanti kalo telat gimana" ya itu bunda, bunda jarang banget ngebela gue, tapi kalo yang satu ini pasti selalu ngebela gue.
"Udah deh, kalo kalian ngomong terus malah jadi telat. Ayok deket buruan makan sarapannya" nah lihat sendirikan? ayah gue memang selalu membela gue, itu sebabnya gue sayang banget sama dia tapi bukan berarti gue gak sayang sama bunda ya.
Setelah sarapan selesai. Gue, abang, dan ayahpun pamit buat berangkat.
Gue sama abang gue memang selalu dianter ayah buat berangkat sekolah. Sebenernya bisa aja sih kalo bawa kendaraan sendiri. Cuma kita gak dikasih izin sama ayah dan bunda.Suasana dimobil hening, ayah lagi fokus nyetir, abang lagi dengerin lagu pakai earphone ditelinganya, gue? hanya berbengong ria. Daripada gue bengong begini lebih baik gue memperkenalkan diri ke kalian. Kalian belum pada tau kan?
Nama gue Nazwa Adelia Prasetya biasa dipanggil 'wawa' tapi orang-orang terdekat gue biasa manggil 'ia' simple bukan? Well, gue orangnya cuek sama cowok kecuali orang-orang tertentu, gak suka dipaksa, bawel, cengeng, dan banyak lagi sifat gue yang akan kalian ketahui dicerita gue ini.
Ohya, gue juga pengen ngenalin abang gue namanya Kennan Adelio Prasetya gue sih biasa manggil dia 'io' tapi kalo teman-teman sekolah nya dia, biasa manggil 'ken'. Abang gue ini cukup tampan bukan cukup emang sangat sangat tampan, gak heran kalo dia jadi most wanted di sekolah nya. Eh iya, kita bersekolah ditempat yang sama. Kata bunda biar abang bisa ngawasin gue, emang gue bakal ngapain coba segala diawasin.
Tak terasa, kamipun sudah sampai digerbang SMA Bakti Harapan, untung saja bel baru berbunyi saat kami menginjakan kaki di gerbang ini.
Gue dan abang guepun segera beranjak ke papan pengumuman buat lihat nama kita ada di kelas berapa. Ternyata nama gue ada di kelas X Mia 1 sedangkan abang ada dikelas XII Mia 1. Setelah tau itu, gue segera pamit buat langsung baris dilapangan sama anak-anak mos lainnya.
Seperti MOS pada umumnya, kita disuruh ngumpulin tanda tangan sebanyak banyaknya. Kadang gue bingung, buat apa coba ngumpulin beginian, emang kalo dapet banyak tanda tangan nih tanda tangan bisa dijual? terus dapet uang? gak kan?
Buang-buang waktu banget sih.Saat gue lagi sibuk mintain tanda tangan kakak kelas yang sok jual mahal. Mata gue gak sengaja mengangkap sosok seorang lelaki yang lagi berjalan ke arah gue sambil menunduk.
'Kok mukanya gak asing sih?' pikir gue dalam hati. Tiba-tiba dia mendongakkan kepalanya. Dunia ini seakan runtuh, lelaki itu adalah sahabat gue, oh iya itu dulu. Sekarang lebih tepatnya mantan sahabat.Gue menegang seketika saat dia hampir dekat.
-----------------------------------------------------------
Maaf ya kalo EYD nya salah.
Btw gimana? Gue pesimis sebenernya sama cerita ini eheheJangan lupa vote+comment gaes
![](https://img.wattpad.com/cover/77600262-288-k884638.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
STRANGER
FanfictionPernah mendengar kata-kata ini? "Kita pernah sedekat nadi sebelum sejauh matahari." Aku yakin banyak dari kalian yang mendengar atau bahkan mengalami hal itu bukan? Ya, akupun mengalaminya. Dulu, disaat bertemu kita selalu bertegur sapa, saling mele...