::Him::

72 8 6
                                    

Saat gue lagi sibuk mintain tanda tangan kakak kelas yang sok jual mahal. Mata gue gak sengaja mengangkap sosok seorang lelaki yang lagi berjalan ke arah gue sambil menunduk.
'Kok mukanya gak asing sih?' pikir gue dalam hati. Tiba-tiba dia mendongakkan kepalanya. Dunia ini seakan runtuh, lelaki itu adalah sahabat gue, oh iya itu dulu. Sekarang lebih tepatnya mantan sahabat.

Gue menegang seketika saat dia hampir dekat.

Mungkin kalo sekarang tubuh gue ini dipasang alat yg ada buat degup jantung (gue gatau namanya apa pokoknya itulah, ngertikan?) orang-orang bakalan tau, gimana deg-degannya gue saat ini.

Oh God
Sekarang dia ada di depan gue. Gue cuma bengong ngeliatin dia.
Sejujurnya, gue kangen banget sama dia, sama segala kenangan yang udah kita lewatin. Tapi entah kenapa dia kaya gak mau deket-deket sama gue.

Suara seseorang pun memecahkan lamunan gue
"Tolong dong jangan ngalangin jalan"
Itu dia, itu suara nya, dia mengatakan hal itu dengan gaya sok cueknya.
Gue yang ternyata daritadi ngehalangin jalan pun langsung minggir.
"Ehehe maaf" dan gue jawab dengan cengiran.

Setelah gue bilang gitu, dia pun langsung berlalu menuju entah kemana.

Ah ya, kalian pasti bingung bukan siapa dia yang kumaksud daritadi?

Dia,
Revano Adamian Prasetyo. Memiliki wajah yang cukup tampan dan manis. Dia ini selalu satu sekolah sama gue dari TK-sekarang ini(SMA). Dia orang yang cukup humoris sih menurut gue. Gue nyaman deket dia walaupun dia nyebelin.

Dan dia adalah orang yang berhasil ngebuat gue jadi cewek lemah.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Maaf ya kalo banyak typo gitu.
Maaf juga kalo ceritanya gadanta gini wkwk.

Don't forget to vote+comment

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

STRANGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang