Aku berjalan melewati lorong-lorong rumah, namun sebenarnya tempat ini lebih cocok dikatakan istana karena ini terlalu besar untuk sebuah rumah apalagi hanya ditinggali oleh satu orang saja... Aku melangkah mengikuti api biru yang muncul setelah tongkat yang dipegang pria disebelah ku digoyangkan.
"Dave, cobalah serius dan jangan melamun. Kamu tahu kan kalo..." aku menyambar "Kalo aku akan jadi penerus Ayahkan? Aku sudah sering bahkan setiap hari mendengar itu."
Ya, pria itu adalah Ayahku..
Alasan.... karena aku anak laki-laki paling tua... Itulah yang selalu Ayah katakan setiap kali aku tanyakan mengapa aku harus meneruskan pekerjaan Ayah.
Kenapa tidak Josh saja? Dia kan pintar banget
Atau
Kenapa tidak Della saja? Dia kan anak tertua..
Tetapi Ayah tetap saja menunjuk aku sebagai penerus kekuatan 'Exorcist' inj..Aku selalu dituntut Ayah untuk menemukan alasanku sendiri melakukan pekerjaan ini.. Setiap kali aku menolak mencarinya karena satu-satunya alasan aku melakukan ini adalah karena ditunjuk paksa oleh Ayah.. Namun Ayah tetap menuntut aku, katanya "Nanti juga ketemu kok. Namun lebih cepat lebih baik agar kamu bisa bersungguh-sungguh."
Aku harap kehidupanku akan berjalan normal...
"Yee, baru dibilangin jangan melamun." kata Ayahku dengan nada candanya...
"Yah,Aku mendengar sesuatu.... Ayah, disana............" -bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
My Father is An Exorcist
FantasyBagaiman jika kamu adalah anak seorang 'exorcist'? Apakah kamu harus senang ataukah kamu harus menyesali kehidupan ini? Namun Dave tidak keduanya, dia adalah seorang anak sekaligus calon 'exorcist' hebat tapi kepengen banget hidup normal... Namun ka...