Merasa namanya dipanggil Nevan dan Nessa pun menengok kearah seseorang yang memanggilnya.
"Eh Azka?ngapain lo disini?" Tanya Nevan. Sebelumnya Nevan bilang kepada Nesaa kalau Nevan ke Azka dan Nessa yang memesan minumannya.
"Gue disini nongkrong-nongkrong biasa sama tiga bocah itu." Jawab Azka kepada Nevan sambil menunjuk dengan arah dagu. "Lo sendiri ngapain kesini?sama Nessa doang?" Lanjut Azka.
"Iya kebetulan tadi gue habis ngaterin si Nessa ke toko buku, terus kebetulan gue haus pas kebetulan lewat cafe ini yaudah gue mampir kesini dulu." Ucap Nevan yang dijawab anggukan oleh Azka.
"Van! Nih minuman loh." Ucap Nessa sambil menghampiri Nevan yang sedang berbincang dengan Azka. "Eh Azka? Maaf ya gue cuma beli dua doang, mau gue beliin juga?" Tanya Nessa ke Azka, yang ditanya malah diam dan melongo, pasalnya baru pertama kali Nessa seperti ini kepada Azka ataupun orang yang tidak terlalu dekat denganya.
Hah?gak salah Nessa ngomong ke gue? SEKALI LAGI KE GUE?. Batin Azka.
"Ka?Azka? Kok malah bengong sih?" Ucap Nessa yang bingung karena Azka tiba-tiba jadi diam. Apa gue salah ngomong ya?. Batin Nessa.
"Eh? Gak, gak usah tadi gue udah kok sama temen-temen gue." Balas Azka tersenyum kikuk dan berusaha menetralkan jantungnya yang tiba-tiba ber-disco karena Nessa berbicara kepadanya, gak mungkin kan kalo dia jingkrak-jingkrakkan gajelas dikafe nanti dikira kurang waras.
"Oh oke! Van lo masih mau disini? Gue mau pulang Van, gue cape banget belum istirahat dari tadi." Tanya Nessa ke Nevan, dan Nevan masih terdiam sambil mencerna apa yang terjadi antara Nessa dan Azka tadi. Memang sedikit lebay tapi ini memang langka terjadi pada Nessa berbicara kepada Azka.
"Hmm, yaudah kalo gitu pulang aja yuk, gue juga capek." Ucap Nevan pada Nessa yang dibalas anggukkan. "Ka? Gue balik duluan ya sama Nessa, Bye." Ucap Nevan pada Azka yang dibalas anggukan oleh Azka, dan Nessa hanya tersenyum hangat kepada Azka.
Azka yang di beri senyuman seperti itu dari Nessa masih tidak percaya diberi senyuman seperti itu oleh Nessa, Azka masih menatap punggung Nessa yang semakin lama semakin hilang karena sudah keluar Cafe.
itu serius?itu beneran?itu tadi gue gak lagi mimpikan? GUE DISENYUMIN NESSA!!!???. Batin Azka kegirangan.
"Eh, udah udah, udah ilang juga itu senyumannya, lo kaya di senyumin sama bidadari aja sih? Sampe mau keluar tuh bola mata." Ucap Aditya sambil menguncang-guncangkan bahu Azka.
Lamunan Azka buyar karena guncangan dari Aditya. "Dia lebih dari bidadari dit!" Ucap Azka ke Aditya tanpa menoleh sedikit pun ke Aditya.
"Cih lebay banget lau, lo sering di senyumin banyak cewe juga lo biasa aja bahkan ada yang lebih cantik dari si dia." Ucap Aditya lagi kepada Azka.
"Dia beda, gak ada yang lebih cantik dari dia Dit." Ucap Azka menatap Aditya. "Iya iya terserah." Ucap Aditya mengalah dengan Azka karena kalau lagi bahas tentang Nesaa Aditya akan kalah telak.
"Gue pulang duluan ya, bro!, gue mau membayang-bayangkan Nessa lagi dirumah yang lagi tersenyum sama gue kaya tadi dan bakalan selalu kaya gitu kalo lagi sama gue. Bye!" Ucap Azka kepada teman-teman dengan nada menjijikan sambil mengambil kunci motor,jaket, dan tas karena tadi Azka belum sempat pulang kerumahnya.
Dan teman-temannya hanya menanggapi dengan tatapan jijik, melihat tingkah Azka yang bertingkah laku seperti Abg-Abg diluar sana yang sedang jatuh cinta.
***
Didalam mobil Nessa dan Nevan hanya saling diam dan menatap jalanan sambil mendengar musik di radio.
KAMU SEDANG MEMBACA
A & N
Teen FictionKisah klise tentang dua makhluk hidup yang masih terbayang - bayang akan masa lalu-nya. • • • Nessa seorang gadis yang cuek terhadap orang baru yang baru masuk ke dalam kehidupan barunya. Karena dia masih terpuruk dalam masa lalu yang sulit ia lupak...