Long Day~

9 2 0
                                    

"Shaaaaaaaaa!"
"Apaan sih. Lo sejam aja nggak teriak, bisa nggak sih?" Murkaku mengacak rambut, bukan murka, hanya saja lelah dengan teriakan sahabatku yang super duper berisik. Tapi tetap saja, dia sahabatku, susah elepaskan, langka dapat cewek bahlul kek dia ahaha. "Lo jangan cerita sama author lah, Sha. Authornya enggak nyata /what?/ Gue butuh bantuan lo, Sha." Ujarnya penuh dengan tekanan batin,
"Hmmm." Gumanku tanpa membuka mulut dan kembali sibuk dengan laptopku,
"Bawa gue kabur."
"Tjih, ogah!" Balasku cepat tanpa ba bi bu be bo, kalau cowok aja gue au, inimah cewek, gk bisa ngangetin. Adanya dia Jadi beban hidup. "Ogah, ketemu sama elu aja gue jungkir balik Cari cara biar kabur, eh lu malah minta bawa kabur." Kataku tetap fokus ke laptop kesayanganku.
"Lu mah jahat ya sama temen sendiri, bukan temen lo mah." Katanya putus asadan memasang wajah yang penuh dengan tulisan "Tolong Aku"
"Lo ada Masalah apa sih? Sampe minta di bawa kabur?" Kataku menutup laptop dan fokus kearah sahabatku yang matanya mulai berkaca-kaca, jujur aku kasian..
"Besok wisudahan Tomy. Dan gue udah janji kalo dia udah wisuda gue bakalan bawa pacar, ta-tapi lo tau sendiri kan gue gk punya pacar, gue takut di katain manusia takberhati dan tak menarik karna sendiri mulu . Dan umur gue udah gk Muda Lagi, anjer." Katanya mulai meneteskan satu airmatanya, gue sedih anjer. Temen macam apa dia yg buat temennya sedih .. Aku diam Dan mikir keras, aku dandanpun pasti tetep ketahuan kalo gue cewek, ayo mikir sha, mikir, jangan bodoh dulu untuk saat ini.. Mikir, pacar, orang, lelaki, teman, karaokean, nonton....
"GUE TAU!" teriakku menggema Di kamar "Abang gue kan capek, dan kan sedikit typemu, suruh dia jadi pacar lo." Lanjut line teman hati hidup sahabatku,
"Gila lo, mana mau dia, gue bukan typenya." Gadis itu merebahkan diri nya Di atas kasur.
"Gue enggak nyuruh lo pacaran beneran oon, pura-pura aja, entar gue yang ngomong deh." Kataku meyakinkan agar dia bisa tersenyum, gue nggak bisa liat temen gue sedih mulu..
"Walaupun cuma pura-pura setidaknya mereka bisa seneng liat lo ada yang deketin, biar mereka seneng juga. Selagi lobisa selamat dari pertanyaan bejibun yg annoying banget, kenapa tidak? kali aja nanti abang gue lupa kalo lu Lagi pura-pura pacaran, Dan ngira kalian pacaran beneran," dia mulai tersemyum walaupun ragu.
"Gue bayar berapa?"
"Bawain Daniel Radlief aja.."

SadnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang