MOS!!!

63 4 2
                                    

Saat sekolah dimulai, Dito pagi-pagi harus berangkat ke sekolah karena dia pergi berasama adik dan sepupunya ini. Dito memperlambat kecepatan mobilnya ketika memasuki kawasan sekolah dan berhenti di tempat parkir.

Suasana ditempat ini masih sangat sepi, yah maklum baru jam enam. Karena Vivi dan Sevia harus datang lebih awal karena sebagai murid baru mereka berdua harus ikut MOS.

Dito menjadi panitia MOS di sini dan ternyata Dito banyak yang menyukainya di sekolah ini. Itu bisa ketebak karena banyak panitia-panitia perempuan atau anak-anak lainnya memandang kagum terhadapnya saat dia berjalan melewati mereka.

Kami berpisah karena kami harus siap-siap mengikuti MOS dan Dito berkumpul dengan panitia-panitia lainnya.

Ketika aku dan Vivi masuk ke kelas ada seorang perempuan cantik yang menghalangi kami. Aku rasa dia juga panitia di sini, dia menatap kami dengan tajam seperti ada kebencian yang tersirat di matanya.

Tapi Vivi mengacuhkan tatapan perempuan itu, Aku hanya diam dan larut dalam fikiranku sendiri. Sementara Vivi menggandeng tanganku dan masuk ke dalam kelas

***

Vivi emang bener-bener bandel, setelah hari pertama MOS dia nggak pakek aksesoris dan semua ketentuan yang telah disyaratkan padahal aku dan kakaknya sudah menasehatinya berulang-ulang. Tetapi hasilnya tetap nihil dia selalu saja melanggarnya.

Dia sering menjadi sasaran panitia, tapi dia tetap cuek aja. Aku nggak habis fikir dengannya. Tetapi ada kak Dito yang selalu membelanya. Yah di bela lah kan adiknya, hohoho...

Tetapi mereka tidak tahu jika Vivi adalah adiknya Dito, mereka fikir Dito menyukai Vivi.

salah satu panitia cewek yang selalu saja mencari gara-gara sama Vivi adalah mantan kekasih Dito, Diana pradibta biasa di panggil Diana. Dia masih mencintai Dito tetapi dito sudah terlanjur sakit hati dan kecewa karena Diana telah selingku dengan temannya sendiri.

Diana tahu jika setiap hari Dito berangkat sama dua cewek yang lumayan cantik menurutnya. Dia dendam pada mereka berdua karena dia berfikir mereka telah merebut Dito darinya.

Selama Diana berpacaran dgn Dito, dia tidak pernah di ajak Dito main kerumahnya dan dia tidak tahu tentang keluarga Dito. Dia hanya tahu kalau ayah Dito sudah meningal dan ibu Dito pergi keluar negeri untuk mengurus perusahaan milik ayahnya.

***

bel istirahat pun berbunyi, semua siswa baru telah berada di kantin. Begitupun dengan Vivi dan Sevia. Dia duduk di kursi bagian ujung dan makan bakso.

"Aku ke toilet sebentar ya" ucap Sevia yang hanya di balas anggukan oleh Vivi.

Karena mau gimana lagi Vivi laper banget siang ini, karena hari ini menguras banyak tenaganya.

Sudah begitu lama via pergi tapi belum kembali.

"Lama banget sih... katanya ke toilet, apa toiletnya jauh dari sini" ucapku khawatir sedikit kesel.

aku memandang kearah tiga cewek yang sedari tadi mengawasinya. Lewat seoarang anak baru berambut panjang dari sisi kiri dan dari sisi kanan ada kak Dito dan teman-temanya.

Ketiga panitia cewek itu berpandangan melihat Via lewat depannya. salah satu cewek ngejegal kakinya dann....

Via jatuh tetapi untung ada Kak Dito yang sigap menangkapnya, jadi via tidak jatuh ke lantai.

Via dan Kak Dito saling memandang dengan fikiran mereka masing-masing. Tiba-tibaa...

"Ehemm.. " ucap Diana yang penuh amarah dan memisahkan Via dari pelukan Kak Dito.

GADIS PENDIAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang