Adik

4.8K 262 25
                                    

"Setelah itu Gaara bilang ... blablabla ... kemudian ... blablabla ...."

Shikamaru diam, mendengarkan dengan khidmat ocehan kunoichi di sebelahnya, sekaligus mati-matian berusaha menahan kuapan yang sudah di ujung.

Bukan apa-apa, ia hanya belum mau mati.

"Itu agak di luar karakter Kazekage-sama." Timpalnya kemudian. Karena berdasar pengalaman, diam mendengarkan saja tidak cukup bagi gadis ini.

"Ha! Benar 'kan? Tapi Gaara memang manis sekali saat sedang sakit." Gadis itu tersenyum senang. "Seandainya dia terus begitu ...." ucapnya berangan-angan.

"Kau berharap Gaara sakit terus?"

"Bukan! Maksudku bersikap manis terus. Ck, kau pikir aku ini kakak macam apa?"

Oke, sepertinya Shikamaru salah bicara.

Tenang, kipas besar itu masih di tempatnya, lonceng kematian belum berbunyi.

"Ya, ya, terserah," Nah, ini baru namanya cari mati.

"Ap--"

"Ngomong-ngomong, kita sudah sampai di penginapanmu, Temari."

Beruntung bagi Shikamaru, karena saat wajah Temari mulai berubah keruh, kaki mereka sudah menapak sampai penginapan Sang Tuan Putri.

Temari berhenti melangkah, diikuti Shikamaru. Gadis itu berbalik menghadap pemandunya, menatap shinobi jenius itu dengan mata memicing, tampak sedang menilik sesuatu.

Terus begitu sampai tiga menit berikutnya.

Gerah ditatap terus, Shikamaru memutuskan bertanya, "Kenapa? Ada sesuatu di wajahku?"

Temari menggeleng, lalu tersenyum penuh maksud. Gadis itu lalu mengangkat tangannya, dan mencubit pipi Shikamaru.

Diulangi: mencubit pipi Shikamaru.

Apa-apaan.

"Hei! Leffwahsshh ... Teffhh--marii ... !"

Temari terkikik geli melihat ekspresi aneh rekannya. Ia lalu melepaskan cubitan itu, tapi tak menurunkan tangannya.

"Kalau dipikir-pikir bocah cengeng sepertimu cocok juga jadi adikku." Ucapnya, menepuk-nepuk pipi tirus Shikamaru dengan senyum jahil.

"Merepotkan." Adalah balasan si pemuda Nara. Tentu saja.

Temari tertawa kecil. "Baiklah, sampai jumpa besok ya, Cengeng!" Gadis itu melambai sebelum akhirnya memasuki penginapan.

Shikamaru menghela napas. "Mana mau aku jadi adikmu, merepotkan."

Aku maunya 'kan lebih dari itu.

Shadow n' WindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang