Shikamaru menggosokkan kedua telapak tangan lalu mendekatkannya pada api unggun di depan. Sekujur tubuhnya basah kuyup sehingga api itu pun tak sanggup menghangatkan, namun apa mau dikata, hanya itu satu-satunya sumber kehangatan yang ada saat ini.
Ia menengok, melihat ke luar gua tempat dirinya dan rekannya berteduh. Di luar hujan deras mengguyur, saking derasnya hingga menutup pandangan dari apa yang ada di balik guyuran air tersebut.
Tidak heran sih, sesuai namanya, Amegakure memang hampir selalu disentuh oleh hujan.
Pandangannya beralih pada rekan di sebelahnya. Temari juga tengah melakukan hal yang sama--mendekatkan tangannya pada api unggun. Ia juga sama kuyupnya, mungkin lebih parah karena pakaiannya lebih tipis. Gadis itu memasang wajah datar meski bahunya jelas bergetar kedinginan.
"Hei," pangggil Shikamaru.
Temari tidak menoleh ketika menjawab, "Apa?"
"Kau kedinginan?"
"Tidak." Jawabnya tak acuh, padahal bibirnya sudah hampir membiru.
Semua itu tak luput dari perhatian Shikamaru, ia mengernyit. "Berbohongmu kurang ahli."
Sudut bibir Temari berkedut kesal. "Lalu kalau aku kedinginan kau mau apa? Membakar gua ini?" cibirnya. "Ini sudah resiko pekerjaan, terima saja. Dasar cengeng." ia malah emosi.
Shikamaru tidak heran dengan emosi eksplosif gadis itu. Temari bisa menjadi bagai air tenang dalam keadaan segenting apapun, namun dalam situasi seperti ini ia akan jadi perempuan--galak--biasa.
"Aku tidak mengeluh," Shikamaru menjelaskan. "hanya khawatir saja. Bibirmu hampir membiru begitu, masa kau mau mati kedinginan?"
Shikamaru bisa melihat pipi gadis itu perlahan memerah. "Urus saja dirimu sendiri." gerutunya pelan.
Pemuda itu mendengus setengah tertawa. "Kemarikan tanganmu." pintanya.
"Mau apa?" Temari meliriknya enggan.
"Kemarikan saja." Shikamaru bersikeras, ia menggapai tangan Temari tanpa menunggu persetujuan yang bersangkutan. Seperti yang diperkirakan, tangan gadis itu dingin sekali.
"Tanganmu dingin." Komentarnya.
Temari mendengus, memalingkan wajahnya yang memerah. "Tanganmu juga sama." balasnya.
Shikamaru menangkup kedua tangan Temari dan meniupnya pelan. "Begini kan lebih baik," ucapnya lalu mengecup ujung jari gadis itu. "Tadi tanganmu seperti es batu."
Temari hampir meledak oleh rasa malu. "S-sudah kan!" ia berusaha menarik tangannya kembali. "Sekarang lepaskan tanganku!"
"Tsk, kau ini tidak bisa diam dan duduk manis sebentar saja apa?" Shikamaru mengeluh, ia lalu menarik tangan yang bersangkutan hingga jatuh ke dekapannya.
"Oi, apa-apaan kau--!" Temari memekik pelan, kini rasa hangat dari tangannya menjalar hingga ke sekujur tubuh.
"Diamlah." Tak peduli dengan protes Temari, Shikamaru semakin mengeratkan pelukannya. "Begini lebih hangat kan?"
Temari menghela napas panjang. Ia menyerah dan membalas pelukan pemuda itu. "Kau ini pintar sekali cari kesempatan, ya." Keluhnya, namun dengan senyum kecil terulas.
Shikamaru bergumam. "Kenapa? Tidak boleh?"
Temari tertawa kecil. "Dasar tidak tahu malu." cercanya. "Hanya sampai hujannya reda, ya."
"Iya, iya, cerewet."
Pada akhirnya mereka tertidur sampai pagi dalam dekapan satu sama lain.
Fin.
Hye's notes:
Haloo, apa kabar? Chapter ini dibuat ditengah kekacauan hidupku HAHAHAH. Anyway, sebenernya draft ini udah kubuat cukup lama, tapi baru sempet dilanjutin sekarang hehe, memang karena aku suka tema-chan jadi aku suka menghilang seperti angin /gOiya, ada yang udah nonton Boruto? Seru ga sih? Aku belum sempet nonton:") beginilah ketika bucket list kebanyakan, banyak yang masih ngantri wkwk. Rencananya libur semester ini aku mau nonton, mau liat dedek shikadai dan kehidupan rumah tangga ShikaTema yang ajaib /yha (aku sempet liat beberapa scene mereka btw, ngakak;;)
Itu aja sih, sampai jumpa di chapter selanjutnya!
Ada yang punya request tentang apa? Kalau soal kehidupan rumah tangga mereka sebenernya udah aku siapin, cuma belum saatnya aja(?), karna untuk awal2 aku mau fokus di soswit2nya mereka pas masih muda dulu /asekOkay last, bye~!
Love,
Hyelaf
KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow n' Wind
Fiksi PenggemarPenggalan kisah antara pasangan shinobi dan kunoichi paling fenomenal dari seluruh desa: Nara Shikamaru dan Sabaku Temari. Probably drabble/ficlet/oneshot. !!! Cover not mine