.About Him. (The beginning)

539 50 6
                                    


.YOONA POV.

Aku tidak akan menulis sembarangan. Di puisiku, kau hanya akan menemukan tubuhmu jatuh ke lengan orang lain. Aku berusaha untuk mengerti dirimu, namun kenyataannya aku menghancurkan diriku sendiri.

Ketika kau bersama orang yang entah tak kukenal, aku hanya diam. Disaat kau tertawa bersama orang yang entah tak kukenal, aku hanya diam. Diam. Diam. Aku hanya diam. Disaat kau bersama mereka.

Mereka bilang, cinta itu bisu. Menjadi sebuah perkara mengapa aku hanya mematung di situ. Membiarkanmu bersama mereka. Mereka bisa menganggap aku bodoh. Membiarkan diriku tersakiti, menutupinya dengan ulasan senyum, tanpa sepatah kata pun. Meski aku tahu apa yang kau lakukan. Aku tahu apa yang kau lakukan. Aku tahu.

Kau, tak akan pernah sadar. Tentang semua luka ini. Luka yang ku redam dengan senyummu, luka yang kupendam dengan senyumku. Meski kau tak pernah sadar. Kau tak pernah sadar...

Park Chanyeol....

Aku mengenalnya semenjak kami berumur 5 tahun. Cinta pertama. Untuk pertama kalinya, aku mengenal perasaan yang dalam. Dan dialah yang mengenalkannya padaku. Aku tak pernah lupa.

Keluargaku dan keluarga Chanyeol berteman sangat baik. Aku mempunyai banyak memori dengannya, dia akan tiba-tiba datang padaku lantas menaungi diri kami dengan payung di saat hujan, lalu aku akan berlari di ikuti olehnya. Dan kita berakhir kan bermain di tengah hujan, atau berdansa hingga tertawa bodoh.

Dia akan memainkan rambutku, lalu aku akan bersandar di dada bidangnya di bawah pohon persik. Ah, mengingatnya sungguh manis sekali. Hingga aku pindah ke london, dia masih tetap menghubungiku tiap hari, tiap malam. Aku kerap tersipu, ketika dia mengatakan "jangan bertanya mengapa aku selalu menelfonmu. Aku hanya merindukanmu dan juga suaramu, lalu tawa candamu itu, deer. Salahkah aku?".

Semua teman-temanku berkata, Chanyeol memang tampan dan sempurna. Tapi dia tak pantas untukku. Kata mereka, aku terlalu baik untuk ditakdirkan dengannya.

Harus kuakui, Park Chanyeol dapat membuat semua wanita bertekuk lutut dengan seribu pesonanya. Tetapi, aku tak bisa memungkiri. Park Chanyeol, seorang pemabuk, penjudi, dan senang bermain-main dengan wanita di bar. Entah sudah berapa kali dia bergonta-ganti wanita, bahkan menidurinya.

Tapi aku tak mengerti. Jika begitu, mengapa dia tak pernah menjadikan aku layaknya wanita-wanita itu?, maksudku, dia sangat berbeda, dia menjadi seorang yang penyayang, lembut dan sosok yang baik kepadaku. Dia tak pernah menjadikan aku seorang kekasih, dia tak memandang aku sebagai wanita jalang yang hanya bisa memuaskan nafsunya. Dia menghargaiku dengan amat sangat. Dan aku senang. Tapi, fakta bahwa dia mempunyai entah berapa banyak kekasih, membuat semuanya buyar.

Di hadapannya, aku selalu berusaha untuk tetap tegar. Seolah tak terjadi apa-apa. Seolah aku baik-baik saja. Padahal aku melihat dia mencium naeun, aku melihat dia bercumbu dengan hyuna, aku melihat dia berpelukan dengan jiyeon, aku melihat....
Aku melihat dia bersama orang lain.

Dan aku akan berpura-pura tersenyum bodoh padanya. Seolah tak terjadi apa-apa. Dan semua kenangan kita, semua tahun-tahun yang kulewati bersamanya, sama sekali tak berarti. Dia selalu melihatku sebagai seorang 'adik'. And i care too much, that's how i get hurt. Oh, Park Chanyeol...berhentilah menganggapku seperti adik kecilmu. Bahkan untuk menjadi kekasihmu aku harus disamaratakan dengan para jalang itu?. Aku bersedia.

Mataku melirik sebuah pesan yang tertera di layar ponselku.

From : Kris Oppa

Hei,im! Are you arrived safely?. Oppa miss you a lot. I miss my cute little sister, ah...it's like i wanna hear your laugh...hahaha..

THE ANOTHER YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang