1. Adaptasi

198 70 136
                                    

Lunarisa Gessy Melodia

Sekarang gue tengah berada di kelas baru gue, X MIPA 4. Ya sekarang gue udah SMA. Gue udah resmi jadi siswi SMA XYZ di Bogor.  Gue udah pakai rok abu-abu bukan rok biru lagi, itu artinya gue harus beradaptasi sama lingkungan baru gue. Gue harus siap menghadapi pengalaman baru yang belum pernah gue alami sebelumnya. Dan mulai saat ini juga, gue harus belajar bersikap dewasa dalam mengatasi masalah.

Gue mengedarkan pandangan ke sekeliling untuk mencari tempat duduk yang paling nyaman, sampai akhirnya pandangan gue tertuju pada bangku di deret kedua dari belakang dekat tembok. Dengan semangat 45, gue buru-buru berjalan ke bangku kosong itu karena takut bakal ada orang lain yang merebutnya.

Dan benar saja! Sebelum gue berhasil duduk di bangku itu, seorang anak laki-laki dengan seenak jidatnya merebut bangku gue.

"Eh lo apa-apaan sih? Gue mau duduk di sini tau!" bentak gue kepada orang yang wajahnya tidak terlalu familiar di mata gue. Orang itu menoleh sinis, membuat mood gue yang tadinya biasa-biasa jadi hancur.

"Minggir ga! Ini bangku gue!" bentak gue, lagi.

"Berisik! Yang dapetin bangku ini duluan kan gue bukan lo!" ucapnya dingin. Gue bingung deh, nih orang apa es batu sih? Dingin amat mas.

"Givan minggir lo! Ngalah kek sama cewek." ucap gadis berkacamata yang tiba-tiba saja sudah berada di samping kanan gue.

"Ish! Yadeh lo menang kali ini," cowok bernama Givan itu akhirnya mengalah. Dengan wajah betenya, ia bangkit kemudian duduk di belakang bangku gue. Gue nahan ketawa, karena akhirnya gue lah yang menang.

"Lo mau duduk sini juga?" tanya gue ke cewek itu sambil mengambil posisi duduk bersandar di tembok. Cewek yang belum gue ketahui namanya itu mengangguk. Gue pun memperbolehkannya karena toh dia juga yang bantuin gue ngusir si cowok dingin.

"Gue Ayasya Habella. Lo bisa panggil gue Yasya." ucapnya sambil menyodorkan tangan kanannya dan tersenyum.

"Gue Lunarisa Gessy Melodia. Lo bisa panggil gue Gessy." gue tersenyum dan menjabat tangannya.

Jam pelajaran pertama segera dimulai. Para siswa diperkenankan memasuki ruang kelasnya masing-masing.

Bel tanda masuk berbunyi. Guru-guru pun mulai memasuki ruang kelasnya untuk menyapa anak didiknya di tahun ajaran baru. Tak terkecuali guru yang saat ini sudah berada di depan kelas gue.

Guru dengan dandanan serba ungu itu menebarkan senyumannya.

"Selamat pagi anak anak. Perkenalkan saya Ibu Iceu Juice Papaya, wali kelas kalian untuk satu tahun kedepan--" dan blahblahblah gue ga terlalu serius mendengarkan penjelasan dari Bu Iceu.

Setelah Bu Iceu selesai memperkenalkan dirinya, kini saatnya para siswa yang memperkenalkan diri mereka. Satu persatu siswa di kelas ini maju kedepan dan menyebutkan namanya, hingga akhirnya tiba giliran gue untuk memperkenalkan diri.

Gue berjalan maju kedepan kelas dengan jantung yang udah lost control. Kebiasaan dari SD memang setiap maju ke depan kelas pasti deg-degan.

Semua pasang mata memandang ke arah gue, dan sumpah demi apapun ini bikin jantung gue makin lost. Gue menarik nafas dalam-dalam, mencoba menetralkan diri gue.

"Mmm hai. Saya Lunarisa Gessy Melodia. Kalian bisa panggil saya Gess atau Sy atau Ge--"

"MAU LO DIPANGGIL INI KEK, ITU KEK, GUE GA PEDULI WOY WKWK!" teriak salah satu cowok.

"SEBUTIN AJA TERUS SEBUTIN! KAYA NAMA LO PENTING AJA!" teriak cowok lainnya.

Dan kelaspun menjadi ramai seketika.

Huft sabar Gess sabar, lo pasti bisa lewatin ini semua. Mau gak mau lo harus beradaptasi sama lingkungan baru lo.

"Eh kalian itu! Hargain yang di depan dong!" ucap Bu Iceu, berusaha menormalkan suasana kelas. Tak butuh waktu lama akhirnya kelas kembali hening.

"Yaudah Gessy kamu boleh duduk." lanjut Bu Iceu yang dihadiahi anggukan dari gue.

F*ck buat kalian yang udah bikin gue malu. Awas aja tunggu pembalasan gue!

🐣🐣🐣

Cuma mau bilang makasih aja buat yg udah mau baca^^

Salam,
Shifi Ipay

The G2 (Gissy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang