Part 2

10 2 2
                                    

Walaupun jidat Anatha diperban,dia tetap bersemangat untuk melakukan aktivitasnya,dari kejauhan Anatha tampak riang menjalani kehidupannya dan menghampiri sang ibu yang sedang menyiapkan sarapan pagi.
"Ceria banget sih."sapa sang ibu di ruang makan."Iya dong,hidup itukan perlu dinikmatin."ucapnya tersenyum manis."Kamu mau pergi kuliah kan?sarapan dulu ya?"ucap sang ibu."Mm...Maaf bu,Anatha ada jam pagi,ntar deh Anatha makan disana aja,nggak papa kan bu?"ucapnya.Sang ibu pun hanya bisa menghela nafas dan mengiyakannya sambil berkata"Hati-hati."itulah perhatiannya dari seorang ibu.
Anatha pun beranjak pergi keluar rumah,biasanya Anatha kemana-mana selalu bawa sepedanya,sekarang dia harus rela satu hari nggak bawa sepeda,jadi terpaksa deh Anatha naik angkutan umum untuk pelajar.
Tiba disana ternyata joknya udah penuh semua,dan Anatha pun hanya bisa berdiri tegak dengan memegang pengaman angkutan umum.
"Hey?"sapa Dimas.
"Kamu?"ucap Anatha kaget saat melihat Dimas berada disebelahnya dengan posisi sama seperti Anatha.
Tak lama angkutannya melaju sang sopir mendadak menginjak Rem mobilnya.
"BUGHHH!!!"tanpa disengaja Anatha pun terjatuh dipelukan Dimas."Maaf."ucap Anatha pelan."Iya nggak papa."ucap Dimas tersenyum.
Mereka berdua pun dimobil saling mencuri pandang satu sama lain.
***
Siang itu Anatha baru aja keluar dari kelasnya,kemudian dia berjalan menuju kantin sambil membaca buku,tiba-tiba Dimas berlari untuk menemuinya.
"Anatha."ucap Dimas dari jarak jauh seraya berlari menghampirinya.Anatha pun berhenti tanpa menoleh."Anatha?"ucap Dimas dengan nafas terengah-engah."Kamu kaya anak kecil aja lari-lari,iya ada apa?"ucapnya."Luka kamu?"ucap Dimas menunjuk jidatnya."Oh ini?tenang aja kali,nggak perlu ngawatirin aku,sepedanya aja gimana?"ucap Anatha tertawa tipis."Ternyata bisa becanda juga ya?"ucap Dimas tertawa."Sedikit."ucapnya tertawa tipis seraya memeluk bukunya."Oh iya,kamu mau kemana?"ucap Dimas."Kepo kamu."celetuk Anatha tersenyum manis."Emangnya ada undang-undang tentang hukum kepo gitu?nggak ada kan?"celetuk Dimas tersenyum.Anatha pun hanya bisa tertawa terbahak-bahak."Loh ko ketawa?"ucap Dimas."Emangnya ada ya undang-undang tentang hukum ketawa?"celetuk Anatha balik."Ya nggak ada sih,yang penting jangan ketawa sendiri."celetuk Dimas tersenyum."Iya-iya deh,tadinya aku mau ke kantin,tadi pagi buru-buru,jadi nggak sempet makan."jelasnya."Oh jadi mau makan?yaudah kita makan diluar aja,nggak usah dikantin."ucap Dimas."Dimana?"ucap Anatha."Ikut aja,nanti aku bawa kamu ke tempat makan favorit aku."ucap Dimas menarik tangan Anatha lalu beranjak pergi,Anatha pun tampak bahagia tangannya ditarik Dimas.
***
Caffe FATAMORGANA adalah tempat makan favorit Dimas,nggak salah lagi nih Dimas,tau aja caffe yang elit-elit.😄
"Oh jadi ini tempat makan favorit kamu?"ucap Anatha sedang menunggu pesanan datang bersama Dimas.Dimas pun hanya menganggukkan kepala lalu terdiam entah memikirkan apa."Dimas?"ucap Anatha,tapi Dimas nggak nyaut juga,yaudah terpaksa Anatha kagetin aja."DOR!!!"ucap Anatha mengagetkan Dimas.Dimas pun tampak kaget."Ngapain?ngelamun aja?ngelamunin apaan sih?"tanya Anatha tertawa tipis."Ya biasa orang hidup ada aja masalahnya."ucap Dimas."Nggak usah ngelamunin masalah yang ada kali,masalah itu nggak perlu dipikirin terus menerus,senyum dong?karena satu senyuman akan menghilangkan satu masalah."ucap Anatha tersenyum seraya memegang tangan Dimas lalu melepaskannya lagi."Tapi ini beda masalahnya Anatha,yang aku alamin itu masalah anak muda."cerita Dimas."Emangnya masalah apa sih?sampe segitunya mikirin?"ucap Anatha tertawa tipis."Masalahnya adalah cewek,dia adalah cewek pertama yang aku suka."ucap Dimas dengan muka masamnya."Oh... masalah cewek?emangnya jatuh cinta sama siapa?"ucap Anatha."Sama kamu."ucap Dimas.Saat Dimas ngatain kalo Dimas suka sama Anatha,Anatha langsung terdiam dan tampak gugup.Dimas pun tertawa terbahak-bahak melihat wajah Anatha yang memerah dan tampak gugup."Nggak aku becanda kok."ucap Dimas tertawa."(menghela nafas)Sumpah!kirain beneran,gini ya Dimas,cewek itu penuh dengan teka-teki tau,dengerin apa yang cewek itu nggak diomongin,dan abaikan apa yang cewek itu omongin."ucap Anatha tersenyum manis."Dengerin apa yang nggak diomongin,dan abaikan apa yang diomongin,wah...cewek itu teka-teki banget ya Nath?"ucap Dimas kebingungan."Makanan udah nyampe,masa ngobrol mulu dari tadi?makan yuk?laper?"ucap Anatha tersenyum tipis."Dasar cewek nggak sabaran banget."celetuk Dimas tertawa tipis.Anatha pun langsung memakan makanan yang ada di mejanya.
***
Setelah ngobrol sambil makan-makan,Dimas nganterin Anatha pulang sampe depan rumahnya."Anatha?ini adalah hari pertama aku sama kamu,hari kedua aku ingin jemput kamu dirumah."ucap Dimas.Anatha pun hanya tersenyum manis lalu masuk kedalam rumahnya.Dimas pun beranjak pergi.Tanpa mereka sadari,Wina telah mengintip mereka dibalik jendela.
"Jadi itu yang namanya Dimas."gumam Wina.
***
Keesokan harinya Anatha menunggu Dimas di depan rumahnya dengan penuh harap Dimas menjemputnya tepat waktu,Wina dan sang ibu pun hanya bisa tersenyum melihat kegembiraan yang dirasakan Anatha.
"Ekhem...belum dijemput udah nungguin?"sapa Dimas menghampiri Anatha.Anatha pun hanya bisa terdiam."Yee...malah diem!"ucap Dimas bersilang dada."Nggak kok,aku diem itu cuma kepikiran aja,kapan kita berangkatnya?"ucap Anatha tersenyum manis."Bisa aja kamu."ucap Dimas tersenyum.Lalu Dimas pun membuka kan pintu mobilnya untuk Anatha,mobil Dimas pun melaju.
Beberapa menit kemudian...
Dimas membawa Anatha ke tempat yang begitu tenang,nyaman,hening,indah dan juga angin yang sepoy-sepoy,sedangkan Anatha bermain ayunan yang diayun Dimas dari belakang.
"Kamu suka?"tanya Dimas sambil mengayun Anatha."Iya Dim,tempat ini indah banget Dimas,aku nggak nyangka kamu bakal bawa aku ke tempat ini."ucap Anatha tersenyum bahagia."Aku boleh tanya sama kamu?"ucap Dimas masih mengayun Anatha."Iya."ucap Anatha tersenyum."Menurut kamu CINTA itu apa?"ucap Dimas masih mengayunkan Anatha.Anatha pun turun dari ayunannya dan menjawab pertanyaan Dimas."Menurutku CINTA adalah salah satu anugerah dari Tuhan yang menyatukan dua hati didalam kata cinta,dan dilandasi atas dasar kepercayaan,keterbukaan dan saling melengkapi,kalo bagi kamu CINTA itu apa?"ucap Anatha menatap Dimas."CINTA bagiku adalah tiba-tiba."ucap Dimas."Maksudnya?"tanya Anatha."Tiba-tiba merasakan ketenangan saat didekatnya tanpa ada kata mengenal kenal atau nggaknya."ucap Dimas tersenyum.Anatha pun hanya bisa tersenyum manis sambil melihat pemandangan yang indah.Dimas pun mendekati Anatha dan langsung memeluknya dari belakang."Saat Tuhan telah mempertemukan aku sama kamu,hidupku lebih berwarna tha,I Love You."bisik Dimas masih memeluk Anatha."Tuhan pun telah mempertemukan aku sama kamu sampai akhirnya aku jatuh cinta sama kamu Dim,aku suka kamu Dimas."ucap Anatha menatap dan membelai wajah Dimas dari samping.
***
Setelah hari kedua mereka,Dimas pun nganterin Anatha pulang dengan mobil mewahnya itu,saat itu Anatha dan Dimas sudah sampai didepan rumahnya Anatha,tapi Dimas menahan Anatha untuk keluar dari mobilnya."Anatha?"segat Dimas memegang tangan Anatha.Anatha pun melihat tangan Dimas yang memegang tangannya lalu menatap Dimas dan tersenyum manis,Dimas pun melepaskan tangan Anatha."Hari pertama kita makan,hari kedua kita jalan,dan hari ketiga aku butuh jawaban dari kamu."ucap Dimas."Apa semuanya yang aku lakuin sama kamu itu bukan jawaban?itu jawaban kalo aku suka sama kamu sejak awal kita jumpa."ucap Anatha tersenyum lalu turun dari mobil Dimas langsung memasuki rumahnya.Dimas pun hanya bisa tersenyum manis lalu melanjutkan mengendarai mobilnya.
Setelah Anatha masuk kedalam rumah,dia langsung masuk kekamarnya dan menari-nari layaknya seorang putri.
"KRINGGG!!!"tiba-tiba ponsel Anatha berbunyi,lihat siapa yang ngirim pesan?ternyata dari Dimas,Anatha pun langsung membacanya."Anatha,aku ingin dihari ketiga aku sama kamu,aku ingin kamu temuin aku ditempat yang hari pertama aku ajak kamu."baca Anatha dari Dimas."Di Caffe FATAMORGANA."ucap Anatha tersenyum manis."tanpa Anatha sadari,Wina mengintipnya dari kejauhan dan mendengarkan Anatha mengatakan" Caffe FATAMORGANA"Wina pun ingin sekali menemui Dimas tanpa diketahui Anatha.

LOVE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang