Keesokan harinya adalah hari ketiga Anatha dengan Dimas,Anatha pun menemui Dimas di tempat hari pertamanya lalu,tiba disana malah Anatha ngeliat sesuatu yang bikin dia nangis.Anatha pun langsung pergi gitu aja tanpa menemui Dimas.
Beberapa jam kemudian...
Dimas nungguin Anatha,tapi Anatha nggak nemuin dia,Dimas pun langsung pergi ke rumahnya Anatha.
"TOK-TOK-TOKKK!!!"setelah Dimas mengetuk pintu rumah Anatha,sang ibu pun membuka pintu dan menemui Dimas.
"Ada yang bisa ibu bantu nak?"ucap sang ibu tersenyum."Anatha nya ada bu?"tanya Dimas.Sang ibu pun tampak gugup untuk menjawab pertanyaan Dimas."Anatha nggak ada dirumah nak,katanya dia mau pergi sama temennya."jelas sang ibu berbohong."Yaudah bu,saya permisi."ucap Dimas dengan muka masamnya lalu beranjak pergi.Tanpa Dimas sadari,Anatha hanya melihat Dimas dibalik jendela kamarnya dengan wajah kecewa.
***
Malam itu Anatha tak bisa tidur,dia terus aja mikirin Dimas sambil nangis.
"KRINGGG!!!"ponselnya pun berbunyi,ternyata Dimas yang menelpon Anatha,tapi Anatha malah cuek dan nggak mau ngangkat sama sekali,berkali-kali Dimas nelpon,Anatha pun nggak diangkat,yang hanya bisa Anatha lakuin saat itu hanyalah menangis dan menangis.
***
Pagi itu Anatha sedang membaca buku di perpus,Dimas mencari-cari Anatha sampai akhirnya Dimas menemukan Anatha di perpus kampus.
"Anatha?"sapa Dimas dengan nafas terengah-engah.Anatha pun langsung pergi menghindari Dimas,Dimas pun keheranan kenapa Anatha jadi cuek sama dia?"Anatha kamu kenapa?"ucap Dimas mengikuti Anatha.Anatha pun berlari menghindari Dimas,tapi Dimas malah mengejarnya."Anatha?"teriak Dimas sambil ngejar Anatha.
Anatha berlari menuju jalanan yang penuh keramaian orang dan kendaraan,Dimas pun masih mengejar Anatha,tiba-tiba sebuah mobil mewah dengan kecepatan tinggi melintas dijalan tepatnya Dimas menyebarang.
"BUGHHH"Dimas pun tertabrak mobil saat mengejar Anatha,kepalanya dilumuri banyak darah,pandangannya seakan-akan kabur saat melihat Anatha terus berlari,seakan-akan ada yang ingin diucapkan oleh Dimas tetapi Dimas malah mengulurkan tangan dengan penuh harap Anatha mendekatinya,tapi Anatha nggak tau saat Dimas tertabrak mobil karena mengejarnya.
SKIP
3 hari kemudian...
Anatha tampak gelisah,karena saat itu dia kehilangan kabar dari Dimas,hari-harinya dipenuhi dengan kekecewaan dan tangisan,Anatha hanya bisa memandangi foto mereka berdua dan mengenang saat bersama Dimas.
Tiba-tiba ada sesosok pria yang ingin bertemu dengan Anatha,dia pun langsung menemuinya didepan rumah.
"Kamu Anatha?"ucapnya."Iya,kamu siapa?dan untuk apa kamu kerumah ku?"ucap Anatha tampak kebingungan."Aku Rangga."ucapnya tersenyum."Lalu?"ucap Anatha."Aku cuma mau ngobrol sebentar sama kamu."ucap Rangga."Aku kan nggak kenal sama kamu."ucap Anatha."Tenang aja kok,aku bukan orang jahat."ucap Rangga."Emangnya kita mau kemana?"tanya Anatha."Ke tempat favorit ku."ucap Rangga tersenyum.Anatha pun hanya bisa menganggukkan kepalanya.
***
Ternyata Rangga membawa Anatha di Caffe FATAMORGANA,terlintas dipikiran Anatha,saat Dimas mengajaknya kemari,awalnya Anatha nggak percaya bahwa Rangga mengajak ketempat favoritnya yaitu disini,tapi Anatha nggak mau ambil pusing,ini kan tempatnya elit,bukan hanya Dimas aja yang suka,bahkan Rangga pun tempat makan favoritnya disini.
"Ini tempat makan favorit kamu?"ucap Anatha."Iya."ucap Rangga menunggu pesanannya datang."Kenapa diem?katanya mau ngobrol?"ucap Anatha tersenyum."Emang nggak boleh ya kalo diem?"ucap Rangga."Ya nggak boleh lah."celetuk Anatha tertawa tipis."Emangnya ada undang-undang tentang hukum diem gitu?nggak ada kan?"celetuk Rangga tertawa tipis."Nggak ada sih."ucap Anatha tertawa tipis.Mereka berdua pun berbincang-bincang sambil nungguin makanan yang dipesen.
Tak lama Rangga mengajak Anatha,Rangga pun nganterin Anatha pulang sampe depan rumahnya."Anatha?"ucap Rangga.Anatha pun tersenyum."Hari pertama aku sama kamu ngobrol sambil makan-makan,hari kedua aku sama kamu,aku mau jemput kamu."ucap Rangga tersenyum manis.Anatha pun terdiam disaat dengerin perkataan Rangga yang persis banget kaya Dimas.Anatha pun mulai membayangkan Dimas saat ngomong apa yang diomongin Rangga."Anatha?"ucap Rangga menggoyangkan bahu Anatha."I-iya."ucap Anatha tersenyum langsung masuk kedalam rumah.
***
Keesokan harinya Rangga udah nungguin Anatha didepan rumah."lama ya nungguin aku?"ucap Anatha."Nggak kok,yaudah kita berangkat sekarang."ucap Rangga membukakan pintu mobilnya untuk Anatha.
Tak lama kemudian,mereka berdua pun sampe ketempat tujuannya Rangga,saat tiba disana Anatha malah nggak yakin bahwa ini semua hanyalah tiba-tiba,soalnya Rangga sama persis dengan Dimas yang membawanya ketempat ini,dimana Anatha sama Dimas menghabiskan hari keduanya disini dengan ayunan.seakan-akan kejadian itu terulang kembali bersama Rangga.
"Aku mau tanya sama kamu?"ucap Anatha disamping Rangga."Bagi kamu CINTA itu apa?"tanya Anatha."Bagi ku CINTA adalah tiba-tiba."ucap Rangga tersenyum."Maksudnya?"ucap Anatha."Tiba-tiba ngerasain ketenangan saat berada didekatnya,dan nggak mengenal kata kenal atau nggaknya."jelas Rangga tersenyum.Anatha pun langsung menatap Rangga yang persis jawabannya seperti Dimas."Siapa kamu sebenernya?"ucap Anatha dengan nafas tak teratur."Maksud kamu?"ucap Rangga."Iya,aku tanya sama kamu,siapa kamu sebenernya?kenapa dari cara bicara dan tindakan kamu mirip kaya Dimas?sebenernya kamu siapa?"ucap Anatha dengan nada agak sedikit kencang."Ikut aku."ucap Rangga menarik Anatha.
Tak lama kemudian Rangga membawa Anatha ke pemakaman,Anatha pun heran dan bertanya-tanya dalam hatinya,kenapa dia membawanya ke tempat ini.
"Tunggu."ucap Antha berhenti berjalan."Kita mau kemana?kenapa kamu bawa aku kesini?"ucap Anatha."Kamu akan tau semuanya setelah aku tunjukin sesuatu ke kamu."ucap Rangga menarik tangan Anatha kembali.
Rangga menunjukkan sesuatu yang membuat Anatha nggak percaya,yaitu nama DIMAS terukir dalam batu nisan yang ditunjukkan Rangga,Anatha pun mulai berkaca-kaca.
"Maksud kamu apa hah?!kamu gila ya bawa aku kesini?!terus apa itu?Dimas?kamu gila!"ucap Anatha dengan nada tinggi nyaris beranjak pergi.Rangga pun menarik tangan Anatha yang hampir pergi."Lepasin!kamu udah gila!kenapa kamu bawa aku kesini Rangga?!"ucap Anatha dengan mata berkaca-kaca."Anatha!udah cukup!kamu harus tau,kalo Dimas itu udah nggak ada Anatha."ucap Rangga menyadaran Anatha seraya memegang kedua bahunya.Anatha pun hanya bisa menangis dan belum percaya kalo Dimas udah nggak ada.Anatha pun melepaskan tangan Rangga dari bahunya."Nggak!itu nggak mungkin!Dimas nggak mungkin ninggalin aku."ucap Anatha menangis lalu terduduk lemah dikuburan Dimas."Dimas,hidup aku pernah berharga karena ada kamu,kamu yang buat hidup aku berwarna,tapi kenapa kamu malah pergi dari aku Dimas?kamu tau?dikeramaian banyak orang aku kesepian Dimas,berharap kamu datang dan peluk aku sambil berbisik I Love You Anatha,selama ini aku berharap kamu datang Dimas."ucap Anatha menangis dikuburan Dimas.Rangga pun membantu Anatha untuk berdiri dan langsung membawa Anatha ke tempat yang begitu tenang,Anatha pun mulai berhenti menangis.
Rangga dan Anatha pun duduk sambil melepaskan kesedihannya."Jadi,kamu saudarnya Dimas?"ucap Anatha."Iya,dan kamu nanya kan sama aku kenapa aku bersikap seperti Dimas?karena Dimas lah yang menyuruh aku untuk selalu jaga kamu tha,dan ini video terakhir Dimas buat kamu."ucap Rangga memberikan sebuah video untuk Anatha,Anatha pun mulai membuka videonya,didalam video tersebut Dimas jelasin apa yang selama ini membuat Anatha menghindari Dimas."Anatha,aku seneng akhirnya kamu bisa dengerin aku,walaupun kamu dengerin aku nggak langsung,Anatha,pasti kamu menghindar dari aku karena hari ketiga kita kan?aku akan ceritain semua ke kamu,karena aku yakin kamu berada di caffe itu hanya sebentar tanpa kamu ketahui kejelasannya."ucap Dimas melalui Video dengan memakai pakaian Rumah Sakit.
#Flashback
Dihari ketiga Anatha sama Dimas,Dimas nungguin Anatha di tempat hari pertama mereka,tiba-tiba Wina datang menemui Dimas."Boleh duduk nggak?"ucap Wina tersenyum."Iya silahkan,tapi sebelumnya kamu siapa?"ucap Dimas."Nama aku Wina,aku saudaranya Anatha,pasti kamu kenal ya?"ucap Wina tersenyum."Iya kenal,emangnya ada apa apa ya?"ucap Dimas."Aku minta tolong sama kamu,jagain Anatha,dari kecil dia sangat kesepian sampe sekarang,mungkin menurut kamu dia ceria,tapi dihatinya dia kesepian Dim,ditengah keramaian dia itu kesepian Dim,jadi aku mohon sama kamu ya?"ucap Wina memegang tangan Dimas.Tiba-tiba Anatha datang dan melihat Wina memegang tangan Dimas,Anatha pun langsung pergi membawa kekecewaan."Iya Win,aku sangat mencintai dia,aku pasti akan jaga dia sepenuh hatiku."ucap Dimas tersenyum.
***
Setelah mendengarkan penjelasan dari Dimas,Anatha pun menangis."Sekarang kamu tau kan yang sebenernya?mungkin kalo kamu dengerin penjelasan aku saat itu juga,hari ketiga,keempat dan hari seterusnya aku sama kamu udah bahagia,tapi aku nggak marah sama kamu kok☺Jaga diri kamu baik-baik ya tah?I Love You Anatha."ucap Dimas melalui Video yang dilihat Anatha.Anatha pun mengapus air matanya dan tersenyum."Ini untuk kamu dari Dimas."ucap Rangga memberikan kotak kecil berwarna merah.Anatha pun membuka kotak tersebut."sepasang Liontin?"ucap Anatha."Iya,Dimas mau kamu dan orang yang telah membuat jatuh cinta kamu memakai kalung itu disaat kamu nemuin pengganti Dimas dihati kamu."ucap Rangga.Anatha pun tersenyum.
***
Malam itu udaranya sangat dingin,tapi Anatha malah berdiri didepan pemandangan yang sangat indah dengan memakai pakaian hangat.Malam itu Rangga pun menghampiri Anatha dengan memakai baju hangat.
"Walaupun aku bukan cinta pertama kamu,tapi aku akan menjadi cinta pertama dan terakhir kamu Anatha.Aku sayang kamu."ucap Rangga disamping Anatha."Aku pikir Tuhan nggak akan pernah ngasih seseorang yang keras kepala kaya aku,tapi ternyata aku salah."ucap Anatha tersenyum."Anatha,aku janji perasaan sayang aku ke kamu akan bertambah setiap harinya."ucap Rangga memegang kedua tangan Anatha."Promise?"ucap Anatha mengangkat jentiknya."Promise."ucap Rangga mengangkat jentiknya juga.
Mereka berdua pun tersenyum dan saling memeluk satu sama lain.HAPPY ENDING...
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE STORY
Teen FictionKesalah pahaman adalah hal yang bisa membuat seseorang bertindak gegabah tanpa mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. "Ketika Tuhan mempertemukan aku sama kamu,aku minta sama Tuhan supaya Tuhan mengambil nyawaku satu hari sebelum kamu"Apakah yang...