TEMAN
.
.
.
Choi Seungcheol
Hong Jisoo
Lee Jihoon
Jeon Wonwoo
.
.
Pairings: CHEOLSOO - JICHEOL - WONSOO
.
.
.
"Kenapa wajahmu cemberut?" Jisoo mendudukkan dirinya di samping Seungcheol yang sedang berbaring di pinggir lapangan basket. Sebelah tangannya ia gunakan untuk menutupi matanya dari terpaan sinar matahari."Hah.." Helaan nafas dalam dan panjang Seungcheol sepertinya membuat Jisoo mengerti mengapa 'teman' nya lesu seperti ini.
"Sabar ya, sebentar lagi." Jisoo mulai mengulurkan tangan kanannya, menyisir poni Seungcheol yang bersapuan dengan lengan berototnya. Seungcheol yang merasakan belaian lembut dan menenangkan itupun membuka matanya, memandangi pemuda manis diatasnya yang selalu tersenyum teduh dengan mata berbinarnya. Seungcheol bangkit dan duduk disamping Jisoo, memandanginya lama sebelum akhirnya bibirnya mengerucut yang membuat Jisoo tertawa geli."Lebih baik kau berkaca sana. Dengan tubuh kekar seperti ini kau tidak cocok bersikap imut seperti itu, Tn. Choi." Jisoo pun mencubit pelan bibir Seungcheol, yang dibalas seringaian orang dihadapannya.
"Aku memang imut kok. Akui saja, kau menyukainya kan?"
"Tidak."
"Iya."
"Tidak."
"Iya."
"Tidak, Cheol-ah."
"Iya, Jisoo yang manis. Akui saja."
"Tidak, Cheol-ah yang tampan."
"Hah? Jadi menurutmu aku tampan bukan imut?"
DEG!
Jisoo langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain, mencoba menutupi wajah memerahnya yang tampak sia-sia.
"Eey~ wajahmu memerah. Kenapa kau malu? Kan sudah kubilang akui saja, jujur saja." Goda Seungcheol sembari menyodokkan telunjuknya ke pipi memerah orang disampingnya.
"Aah~ hentikan!" Ucapnya dengan nada yang sedikit dinaikkan. Namun bukannya terlihat menyeramkan, justru itu membuatnya terlihat tambah manis dan seungcheol makin senang menggodanya.
"Cheol-ah hentikan! Kalau tidak aku akan-"
"Akan apa?" Tantang Seungcheol yang kini beralih menatap mata Jisoo lekat.
DEG!
Lagi-lagi jantung Jisoo berdegup kencang. Dipandang sedekat ini oleh mata besar Seungcheol yang indah dan bulu matanya yang lentik itu, siapun akan membeku dan hilang akal untuk sementara.
"Atau aku akan..." Jisoo terdiam, masih memikirkan kelanjutan kalimatnya.
'Mungkin ini kesempatanku.'
Cup.
Jisoo langsung mencium bibir Seungcheol kilat, yang tentunya membuat Seungcheol melotot dan mematung sejenak.
"Wek!" Jisoo memeletkan lidahnya dan langsung bengun dari duduknya.
"Terima hukumanmu." Teriaknya sembari berlari menjauh, yang akhirnya membuat Seungcheol kembali ke alam sadarnya.
"Hei! Dasar kau seenaknya menciumku! Kau kan tau aku tidak suka dicium duluan!" Seungcheol berlari mengejar Jisoo yang berlari ke tengah lapangan. Untungnya Seungcheol mempunyai badan atlet sehingga ia dengan mudah mencengkram Jisoo dari belakang. Ia memeluknya erat memastikan sasarannya tidak bisa melepaskan diri. Dan sialnya bagi Jisoo karena ia sangat lemah terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan kekuatan fisik. Alhasil ia hanya bisa pasrah menerima hukumannya.
"Ampun, Cheol-ah. Habis kau menggodaku terus."
"Kau kan tau aku lebih suka mencium daripada dicium. Kenapa kau masih tetap melakukannya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMAN
FanfictionApakah Seungcheol dan Jisoo merasa cukup hanya sebagai 'teman'? (Cheolsoo-Jicheol-Wonsoo)