*Flashback Off
Author's POV :
Jumat, 12 Juni 2015
"Lex, liat deh ibu-ibu yang disana."
"Kenapa Ky?"
"Kalo misalnya uda dewasa nanti, apa kita bisa kaya mereka? Duduk nongkrong di tempat makan gini, jadi wanita karier kaya mereka.."
"Gatau deh...."
"Udah-udah lu pada makan dulu nih, keburu dingin ayam nya ntar ga crispy lagi" kata Fidel.
.
.
.
Siang itu mereka bertiga sedang duduk Mc Café, karena tempat itu ideal dekat dengan sekolah,sehingga mudah diakses, free wifi, adem AC nya, apalagi matahari diluar lagi panas-panasnya, pokoknya nyaman..
"Gimana sih yang lain, katanya hari ini mau nongkrong." kata Alexa dengan nada tidak bersemangat.
"Tau nih, katanya pas selesai ambil rapot mau pergi bareng, ini kita cuma bertiga." tambah Kyana.
Seperti biasa apabila mereka sedang duduk bersama, Fidelia atau yang kerap dipanggil Del , cuma diam sambil mendengarkan. Fidel sebenarnya tidak terlalu pendiam, namun apabila sedang ada pembicaraan, dia lebih banyak menjadi pendengar daripada pembicara. Dia adalah tipe-tipe cewe kalem yang iya-iya aja kalo diajak ngomong, orangnya santai gak banyak maunya. Pembawaannya juga tenang, tak pernah heboh-heboh seperti cacing kepanasan. Hal ini yang membuat semua teman menyukai dia. Meski kadang bicara dengan dia bikin sakit hati, karena tanggapannya hanya diam,senyum, atau hanya dijawab dengan dua tiga kata saja. Orang lain uda cerita dan ngomong panjang lebar, tapi tanggapan dia biasa aja, ekspresinya datar...........
Sedangkan Alexa, dia juga sebenarnya bukan tipe orang yang bawel. Tapi jika sudah kenal betul dan cukup dekat dengannya, maka dia punya banyak cerita yang menarik untuk dibicarakan. Alexa memiliki seorang adik perempuan, yang usianya terpaut jauh dengannya yaitu 16 tahun. Sehingga apabila dia pergi ke tempat-tempat umum sambil menggendong adiknya itu, dia akan disangka sebagai mama nya. Miris bukan? Tapi Alex sudah terbiasa.
Dan Kyana adalah seorang anak tunggal, sama seperti Fidel ,yang menjalani kehidupan SMA dengan hari - hari yang biasa saja, tidak terlalu berkesan, datar tanpa adanya konflik yang berarti. Tapi, Kyana sangat menghargai setiap momen dan kebersamaan yang kami alami. Karena dia tahu, suatu hari kelak dia akan merindukan semua ini.
Hari itu mereka baru saja mengambil rapot hasil pembelajaran selama 1 tahun. Mereka berhasil melewati 2 semester dengan cukup baik. Yah... sekarang sudah naik ke kelas 2 SMA. Akan tetapi Alexa mendapat cukup banyak teguran dari guru lantaran dia sering tidak masuk sekolah, juga nilai nya yang menurun dan tugas -tugas yang terbengkalai. Sebenarnya, Alexa itu pintar. Tapi sepertinya membolos sudah jadi kebiasaan rutinnya sejak dahulu kala. Alexa sangat menyukai grup musik One Direction. Dia bahkan menonton konsernya juga memiliki koleksi lengkap seluruh album beserta poster dan foto mereka.
Jadi, mereka bertiga mengambil jurusan IPS . Alex dan Fidel pada awalnya memilih IPA, namun karena nilai mereka tidak mencukupi, mereka pindah ke jurusan IPS. Pada awalnya mereka cukup sedih, namun seiring berjalannya waktu mereka tidak menyesal karena sudah pindah ke jurusan IPS. Melihat anak-anak IPA yang materi pembelajarannya rumit dan membingungkan, menjadi anak IPS adalah hal yang menyenangkan. Disaat anak IPA masih disibukkan dengan remedial dan ulangan susulan setelah ulangan semester, anak IPS sudah bisa bersantai-santai, bermain, jalan mondar mandir sana-sini. Menjadi anak IPS tidak seburuk yang dibayangkan. Berhubung kurikulum baru yang diterapkan, anak IPS bisa sedikit lebih santai dibanding anak IPA. Tugas- tugas anak IPS juga cukup menarik. Menjadi anak IPS, tugas dan kegiatan dilakukan diluar sekolah sembari jalan-jalan. Jadi, tidak semua harus dilakukan di sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreams
Short StorySaat kamu memejamkan mata, saat semua menjadi gelap... Saat dimana kamu berada dalam keadaan tertidur dan terjaga Saat kamu larut dalam anganmu, jangan biarkan dia berhenti Biarkan angan itu mengalir lembut membawamu pergi serta bersama imajimu Jan...