yasot

215 35 2
                                    

Joy benar-benar pusing seminggu ini. Telinganya selalu panas setiap kali masuk toilet, berjalan di gerbang, mengantri di kantin, masuk kelas, bahkan sampai ketika ia di perpustakaan. Ya, itu semua karena Sungje-Sunje-Sunde-atau siapa itu yang mengganggunya hingga saat ini karena cireng dua ribu yang bahkan sudah ia ganti dua kali lipat. Tapi untung saja sih hari ini hari libur, jadi setidaknya telinganya bisa beristirahat selama beberapa hari.

"Dudududu ... ," gumamnya dengan riang sembari tangannya menuangkan air dingin ke dalam gelas yang berada di atas meja berwarna putih tulang yang berfungsi sebagai meja makannya itu.

"DEK!" teriak seseorang yang membuat wajah Joy menjadi muram. Tebak, siapa itu?

"DEK! SINI DEK! WOI! LEMOT LU!" teriak suara itu lagi yang membuat Joy menghentakkan kakinya marah sebelum berjalan menuju ruang keluarga yang ia yakini sebagai pusat suara itu. 

Matanya membelalak ketika ia sudah dekat dengan ruangan itu. Sumpah, berantakan sekali. Tapi, mau bagaimana lagi, karena pasti bila orang yang berteriak-teriak itu menempati suatu ruang pasti akhirnya berakhir seperti ruang keluarga ini sekarang.

"Apaan sih, Bang? Ganggu banget sih, lo," ujar Joy sambil melempar bantal dari sofa di dekatnya tepat mengenai wajah sang abang itu.

Ngomong-ngomong tentang abangnya si Joy, kenalkan, dia adalah Park Chanyeol. Abang terweirdo yang menurut Joy suka banget ganggu hidup orang. Kuliahnya sudah semester 3, tapi kalau ditanya pelajaran anak SD masih suka buffering pikirannya. Hobinya main PS sambil tiduran dan makan ayam goreng sama soda yang belinya di toko deketnya ind*mart.

"Minta aer dong, ambilin," pintanya sebelum ia mengeluarkan cengiran kudanya lalu berpaling memainkan PS nya itu kembali.

"Ogah," tolak Joy sambil berpaling begitu saja kemudian ia menutup pintu kamarnya dengan keras lalu ia menghempaskan badannya dengan keras di atas kasurnya.

"Haah ... tenangnya hari libur."

"DEK! DEK! DEK!" teriak Bang Chanyeol yang membuat dahinya berkerut-kerut sambil merutuki kesalahan fatal ucapannya tadi.

"APAAN SIH? AIR AMBIL AJA SANA! MALES GUE! DASAR ABANG KAMPRET!" teriak Joy untuk meluapkan emosi dan kekesalannya.

"BUKAN, PEA! INI ADA YANG NYARI LO!" 

"MODUS LO, PALING JUGA ENTAR TEMEN LO YANG LO JADIIN ALESAN. ITU BANG SEHUN KAN?"

"BUKAN! INI ... NAMA LO SAPA? Oh ... . INI SUNGJAE! KATANYA DIA PACAR LO!"

"Buset."

-

"Lo mau ngapain sih?" tanya Joy ketika tangannya berhasil menyentak tangan Sungjae yang menyeretnya hingga di taman kompleknya itu. Setelah ia habis memarahi abangnya karena membolehkan orang asing masuk, langsung saja Sungjae menarik tangannya hingga saat ini.

Sementara Joy mengibas-kibaskan tangannya, Sungjae hanya diam dan memperhatikan Joy sambil melipat kedua tangannya di depan dada. Merasa di perhatikan, Joy langsung berhenti mengibas-kibaskan tangannya lalu melirik Sungjae tajam.

"Mau lo apaan?" tanya Joy lagi dengan nada yang lebih santai. Sementara Sungjae yang ditanya tetap tidak menjawab.

"Gue tanya ke elo, jawab dong."

"Woi!"

"Hoi!"

"DIH! LU NGAPA SERET-SERET GUE GAK JELAS TAPI NGOMONG AJA GAK MAU, HAH? GUE ITU UDAH GANTI CIRENG LU, DUA KALI LIPAT LAGI. LU MASIH GAK TERIMA? TERUS MAU LU APA? HAH?"

"Lu tanya mau gue?"

"Telinga lu kenapa sih?"

"Gue maunya lo jadi pacar gue?"

"Hah?"

TBC

a/n: geje geje geje. ceritanya makin weirdoooooooo ... , tapi terima kasih banget ya buat yang udah mau baca, vote dan ccom~. You are my eperiting :* btw Gfriend comeback #lawas. Yauda lah ya, gue juga baru sempet update hari ini juga sih ya. Na na na nabwirella~ hehehe^^ mau ngelanjutin Hate, tapi bingung nih. Jadi slow update buat hate ya hehehe^^ bbye~

with na na na nabwirella,
Seanna

xoxo.

nonsense; p.sy x y.sjTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang