Sekarang kondisinya benar-benar aneh. Ya, sangat aneh. Joy tidak tahu harus bilang apa, dan Sungjae yang masih dengan wajah tidak seriusnya itu.
"Haha. Ha. Ha. Haha. Ha. Hah?"
"Joy? Lu gapapa?"
"Hah?"
Sungguh memprihatinkan sekali wajah Joy saat ini. Tatapannya kosong dan mulutnya menganga lebar seperti orang yang kehilangan tujuan hidup. Tunggu, siapa yang kehilangan tujuan hidup coba? Sungjae atau Joy?
"LU KALO BERCANDA GA LUCU, PLIS!" teriak Joy dengan sangat keras tepat di depan wajah Sungjae yang membuat Sungjae sampai harus memundurkan wajahnya beberapa sentimeter karena takut terkena hujan lokal. Dengan wajahnya yang merah, Joy langsung berbalik badan dan berjalan dengan sangat cepat menjauhi taman yang sungguh absurd sekali baginya itu.
"WOI! LHO, KOK PERGI SIH? GUE BENERAN TAU!" teriak Sungjae sambil membentuk tangannya membulat seperti bentuk tao, bukan-bukan, toa maksudnya. Joy yang berada di trotoar di sebrang taman itu hanya mengibaskan tanggannya menandakan dia yang tidak mau tahu lagi.
"Yah, Bang Changsub pea nih. Katanya cara nembaknya manjur. Katanya pasti diterima. Dasar, tai mah. Guenya juga sih, ya, kenapa mau percaya sama orang macem homosopien begitu, " gerutu Sungjae sambil menendang batu di depannya dengan kesal hingga membentur tiang listrik hingga penyok dan meninggalkan taman itu dengan kesal.
-
"Lo ditolak, dek? Wahahaha ... selamat ya," ejek seorang siswa berseragam Hanlim dengan wajahnya yang terlihat asyik sekali menertawai seseorang di antara mereka. Ya, siapa lagi kalau bukan Sungjae yang wajahnya sudah seperti baju belum di setrika itu.
Di meja itu terlihat segerombol, tidak sampai segerombol juga sih sebenarnya, murid-murid tampan hanlim tengah berkumpul. Yup, selamat datang di Kantinnya Hanlim! Mereka adalah Changsub, Ilhoon, Hyunsik, dan tentu saja Sungjae. Tunggu, ada satu lagi yang baru mengejek Sungjae tadi. Panggil dia Mawar, gak deng, dia adalah Minhyuk. Iya, Minhyuk.
Mereka adalah lima sekawan yang tampan-tampan, begitu mereka menyebut diri mereka. Gak, gak. Sebut saja mawar *mawar lagi*. Tidak kawan, author saja yang sedang aneh, mereka menyebut diri mereka btob, brondong tampan only, baby. Aneh banget ya, awalnya begitu akhir-akhirnya sok keminggiris. Okelah kembali ke mereka.
"Nyesel gue tanya Bang Changsub. Lo, lagi ngingo ya bang pas gua tanyain?" sebal Sungjae sambil mengaduk-aduk minumannya tidak jelas.
"Lo juga sih, tanya kok sama jomblo. Dek, dek," ujar Hyunsik sambil mengusap-usap kepala Sungjae sebagai tanda duka/?.
"Hah? Bang Ucup jomblo?" tanya Sungjae kaget hingga membuatnya seketika bangun dari posisi kepalanya.
"Uluh, lu kek gak pernah tau aja. Kemana aja dek dari maren?" tanya Ilhoon dengan sedikit menoyor kepala Sungjae.
Sungjae adalah yang paling muda di antara mereka. Ya, kalian tahu sendiri kan bagaimana bisa. Sungjae saja yang hiper sekalu saat mos. Jadi mereka suka saja rasanya mengganggu Sungjae saat itu, dan akhirnya jadi temen dekat.
"Terus si Seungwan itu siapa?" tanya Sungjae sambil menatap tajam ke arah Changsub.
"Seungwan sapa sih dek? Namanya kek cowok juga, kali dia homo," jawab Minhyuk sambil fokus memakan makanannya.
"Homosopien sih iya dek, cari aja di gugel pasti yang muncul dia," sahut Ilhoon yang juga asyik makan seperti Minhyuk.
"Serius nih, Bang. Kira gue canda, apa?" ujar Sungjae putus asa sambil menatap Changsub yang tidak kunjung akat suara.
"Chupa chups ngaku aja deh," sergah Hyunsik diikuti anggukan Sungjae.
"Bang! Lu boong kaga sih?" tanya Sungjae menggebu-gebu.
"Ada apaan sih ini?" tanya Changsub sok masa bodo.
"BANG CUUUUUUUUUUUUUUUP!"
TBC
a/n: yampun, tombol publishnya kepencet :v. Ah, gue kangen publis sumpah. Yaampun, akhirnya ... . Sekolah lebih longgar dikit minggu-minggu ini. Tapi minggu depan full UH ya -y- makanya pingin melepas rindu dulu ya *luvluv* yaudah deh, kakak jan lupa voment yaaaaa. Saranghaeeeee.
with full of kepepet,
Seannaxoxo.
KAMU SEDANG MEMBACA
nonsense; p.sy x y.sj
Fanfiction⚠[HIATUS]⚠ "Haha. Ga lucu, plis." "Marah, ya?" "Gak, lagi bercanda aja." "Joy?" [] storyline by seannalceena©2016 cover by senaaceenagraph©2016