Cinta Dalam Diam

18 0 1
                                    

Cinta Dalam Diam
Kali ini ane bikin cerita nya bukan humor, gpp kan ya? Iya in aja, Mumpung di cover depan nya bertuliskan 'Campur-campur'
So, ceritanya bebas mau tentang apa, wkwkwk
OA *orang asing: terus tentang apa dong breh?
Ane: tentang CINTA
OA: pfft, hahaha... ga salah tuh, lo mana bisa bikin cerita tentang CINTA, lo nya aja belum ada pengalaman. Pacaran aja belum pernah, wlee
Ane: iya juga sih, tapi ente jangan buka kartu di sini lah -,-
Gpp deuh, namanya juga ngarang, lagian nih cerita ga ada sangkut pautnya dengan pacaran...
Biarkan orang berkata apa, owuo owuoo
Lah kok jadi author nya sih yang cerita??? -,- okelah kalo gitu, yang tadi abaikan saja...
Kita mulai cerpen nya,

                            ~~~~~~
"Huaahhh, cuaca yang mendukung untuk berwisata ke pulau kapuk." Kirana berceloteh dan,
brukk... lantas badan nya roboh di atas meja
"Mulai lagi deh ngawurnya, bilang aja lo ngantuk." Ujar Shalsa sambil menggelengkan kepala melihat tingkah teman sebangkunya itu
"Biarkan gue berkarya sha..." Ujar Kirana dengan suara paraunya
Sepertinya dia memang sudah terhanyut dalam mimpi
"Iya deh, terserah lo aja... Gue ke Kantin ya! Mau nitip?" Ujar Shalsa tidak benar-benar menawarkan bantuan
karena Shalsa tau, jawaban yang akan diterima nya pasti sama
"Enggak... Udah kenyang..."
Benar saja, hanya itu jawaban yang terlontar dari mulut seorang Kirana El Latief
"Ya udah, gue duluan..."

Hening, Tak ada jawaban... Toh Shalsa nya juga udah pergi meninggalkan Kirana

"Huh, kalau tau hari ini cuma pengumuman untuk orang tertentu, mending tadinya ga usah masuk... BT kan -,-" batin Kirana
Ya begitulah kepribadian Kirana yang mudah bosan,
Apalagi jaman sekarang, kalau ga ada guru di kelas, pasti lari nya ke gadget...
Iya, bagi mereka sih asik, ada doi yang spesial (pacar mungkin). Kalau aku, doi spesial itu cuma buat Mama, Papa, dan pastinya suamiku nanti. Mama Papa kan lagi kerja, masa sih aku ganggu. Lagipula nanti aku yang di interogasi karena main gadget di dalam kelas.
Kalau Suami, hm... Aku aja masih siswi kelas 3 SMK otw kuliah, masa iya aku udah punya suami
Begitulah yang ada di pikiran Kirana sekarang, tentu saja setelah melihat teman-temannya yang tak luput dari gadget.

Berhubung  karena Kirana senang menggambar, maka ia akan menumpahkan kebosanan itu dengan menggambar. Yaa walaupun gambar itu abstrak dan hanya berbentuk garis-garis lengkung.
Kertas kosong yang tadi dirobek nya berubah menjadi
Gambar-gambar anime ga jelas, tutorial tanda tangan guru *eh,

sampai...
"Nathan??? Siapa tuh, Ran? Emm" Suara yang tiba-tiba datang itu, siapa lagi kalau bukan suaranya Shalsa... Ya, Shalsa membaca nama yang di tulis Kirana dalam kertas tadi, rupanya dia udah pulang dari kantin

Bukannya menjawab pertanyaan Shalsa, Kirana malah menepuk dahinya...
Dalam hati, Ia juga bingung. Kirana tidak sadar kalau ternyata nama yang di tulis nya adalah nama itu lagi, Nama yang telah 5 tahun mengisi hati Kirana. Dan dalam beberapa bulan terakhir ini, Kirana sedang mencoba melupakan nya. Tapi kenapa, malah sekarang Kirana teringat lagi akan sosok itu

"Heh, di tanya teh malah bengong. Itu juga, tangan nya ngapain masih megangin jidat? Kamu pusing?"
"Eh, engga.engga kok. Gpp," Kirana berusaha menutupi tulisannya
"Nah itu nama siapa Ran? 3 tahun, 3 tahun loh kita bareng, baru kali ini gue liat lo nulis nama cowok. Pacar ya?"
"Eh, um.. anu, itu..." Kirana gelagapan
"Hayoo, Kirana nutupin apaan tuh? Iya kali, itu pacar lo. Keliatan kali, ya ga Shal?" Ledekan itu terlontar dari mulut Salwa di sertai anggukan setuju dari Halwa, saudari kembarnya dan Shalsa
"Bukan kok bukan, oh ayolah... kalian jangan terus meledek gue." Rengek Kirana

"Hahaha, Kiki Rara Nana... Kirana, lo itu ga bakat bohong! Gpp kali, jujur aja sama kita-kita." Shalsa masih kepo
"Bener tuh, kita juga penasaran!" Ujar Halwa bersemangat
"Hufft, oke gue akan cerita. Itu sebenarnya berawal dari..."
***
"Eh Kirana, sedang apa? Udah sarapan?" Tanya Kak Nadya, teman sekelas
"Lagi nunggu Shelvi ambil minum nih ka. Udah kok,"
"Kamu lihat santri putra ga yang tadi di kelas? Katanya seumuran kamu, kelas 1 smp. Ganteng, apalagi si Nathan.dia cocok tau sama kamu yang cantik."
'Eh tadi masih ada orang ya? Ga nyadar, karena keasikan ngobrol sana sini.' 
"Aku ga tau. Apaan sih kak,"
"Tuh tuh orang nya baru lewat..."
"Yang mana kak?" Tanya ku karena Seseorang yang di tunjuk kak Nadya terhalang oleh Shelvi yang baru datang
"Shel, misi deh..." setelah Shelvi minggir, akhirnya aku melihat siapa yang di tunjuk kak Nadya
"Oh yg itu..." aku manggut-manggut
'cakep, putih juga.' Batin ku
"Eh Ki, ngomongin apaan sih?"
"Itu loh Shel, cogan yang datang barengan kamu. Ya udah kalau gitu, kakak duluan ya."
"Oh, si Nathan dan Fikri... eemm, cie Kiki... hati-hati suka loh." Kak Nadya pergi, kini malah Shelvi yang menggoda ku
"Shel, jangan mulai deh! Yuk ah, kita mandi. Sekalian nyuci."
"Hehehe. oke, siap bos."
                                *** 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 07, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CatalBlue Story's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang