Klaes Menjadi Guruku

69 10 6
                                    

Aku mencari-cari keberadaan Klaes. Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak tadi. Aku tidak tau jalan pulang. Letak istana ke sekolah ini lumayan jauh. Sekarang harusku akuin bahwa aku sedang membutuhkannya.

Aku celingukan kesana kemari. Butuh waktu setengah hari untuk mencarinya disekolah yang sangat besar ini. Bangunan sekolah ini memang sudah berlebihan, luas tidak seperti ini juga. Klaes juga tidak sekelas denganku, jadi lumayan susah berkomunikasi dengannya.

Sudahlah...mungkin dia sudah pulang terlebih dahulu. Aku akan bertanya-tanya jalan manuju istana pada orang yang nantiku temui.

Aku terus berjalan. Sial sekali hari ini, dilempar oleh seekor pegasus, mendapat nilai 0 dipelajaran alam, dan sekarang, ditinggal oleh Klaes.
"Hay...nona cantik,"sapa seorang lelaki dan kedua temannya yang lelaki juga. Aku hanya membalasnya dengan senyuman. Dia bertanya aku ingin pergi kemana dan aku pun menjelaskannya. Mereka mau mengantarku menuju istana. Syukurlah masih ada orang yang berbaik hati padaku.

Aku mengikuti 3 orang lelaki itu. Lama-lama aku merasa curiga. Kenapa sudah berjam-jam berjalan masih saja tidak sampai ya¿?.
"Kapan kita akan sampai?"tanyaku

"Sebentar lagi"jawabnya. Aku hanya manggut tanda mengerti.
💢
💢
💢

"Kita sudah sampai nona,"ucapnya. Aku celingukan kesana-kamari. Kenapa mereka membawaku kehutan yang sepi ini?. Jangan-jangan mereka berniat buruk...

"Hahahahahaha.......gadis cantik yang bodoh,"tawa mereka. Aku membulatkan mataku, sekarang aku benar-benar sudah dipermainkan oleh 3 lelaki buruk rupa itu. Ku mundurkan kakiku berusaha menjauh dari mereka. Mereka tak mau kalah, mereka semakin mendekat ke arahku.

"Marilah bermain-main bersama kami gadis cantikk,"ucapnya. Aku tak akan memaafkan mereka, jika mereka berani menyentuhku satu inci pun.
Salah satu dari mereka mengeluarkan suntikan besar dan mengarahkannya padaku. Ku rasa mereka akan membiusku. Traakk....aku menabrak batang-batang bambu, sekarang mereka mengepunku. Senyuman jahat terus tertera diwajah mereka.

Salah seorang yang memegang suntikan mengarahkan benda tajam yang dapat menembus kulitku itu ke arahku. "Tolong.....tolong......"aku berusaha meminta pertolongan, walaupunku tau tidak akan ada yang dapat menolongku. Siapa yang mau bermain-main dihutan¿?. Lagi-lagi mereka tertawa dan mengejekku banyak hal. Suntikan itu makin dekat denganku....

Aku segera menutup mataku rapat-rapat dan Aaaaaaahhhh............
Tidak terjadi apa-apa-_-. Mengapa suntikan itu tidak jadi menembus kulitku?. Aku mencoba mengintip dari sudut mataku dan akhirnya membuka kedua mataku. Mereka membeku?!?. Mengapa mereka malah menjadi es dan seperti patung es yang diukir. Jika ini masih dibumi, aku akan membawa mereka ke festival es. Ku rasa aku akan menang.

TUNGGU!!?!?
SIAPA YANG MELAKUKAN INI? Bukankah ini sihir atau sejenis kekuatan yang dimiliki oleh seseorang. Aku mencari orang yang melakukan ini.

"Aku disini..."ucap seseorang disampingku

"Aaahh...."teriakku terkejut. Ternyata Klaes yang menolongku. Dengan santainya dia menyenderkan tubuhnya ke bambu-bambu ini sambil memakan buah. Yang aku tidak tau itu buah apa-_- . Klaes segera mengajakku pulang, dia bilang bilion (namaPegasusMilikinya) sedang menunggu tidak jauh dari sini.

"Klaes..."panggilku

"Mmhh..."jawabnya malas.

"Bagaimana pun aku sangat berterimakasih, karna kau telah menolongku."ucapku. Dia hanya diam. Lagi-lagi DIAM?. Untuk apa dia memiliki suara dan dapat berbicara jika dia hanya diam membisu. Berikan saja suaranya kepada Kevin, temanku yang bisu. Huh...dia sangat tidak berterimakasih karna sudah diberikan karunia dapat berbicara oleh tuhan. Namun,dia tak mensyukuri itu. Dia hanya diam dan bermuka datar seperti patung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 31, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Adventure In Old BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang