2

341 47 8
                                    

-

Jeonghan berjalan dengan tergesa gesa memasuki sebuah cafe yang kebetulan berada didekat restoran tadi.

"Permisi, apa anda membuka lowongan pekerjaan?" Tanya Jeonghan pada pria berseragam cafe ini yang sedang duduk santai.

"Ah, kebetulan sekali kami sedang cari orang. Kau diterima"

Tentu saja Jeonghan kaget, karna belum apa apa langsung diterima. Ia tersenyum.

"A-Aku bisa jadi petugas kasir?" Pria tadi mengganguk dan tersenyum.

"Namaku Yoon Jeonghan" tambahnya.

"Jun, Wen Junhui. Kau bisa menganbil pakaian mu diloker belakang, dan mulailah bekerja besok"

-

pukul tepat 4 sore Jeonghan berlari menuju rumahnya dan tentu saja Mingyu belum pulang.

Ia merasa sangat bahagia sekarang. Ia memasak nasi dan lauk sederhana yang ia bisa, untuknya dan Mingyu sebagai perayaan rasa senangnya.

Cklek

"Aku pulang" terdengar suara Mingyu dari ujung ruangan dan tentusaja Jeonghan tersenyum semangat.

"Kau memasak?" Tanyanya.

"Ya, hari ini aku diterima kerja di cafe"

Mereka makan bersama setelah itu ke kamarmasing masing untuk istirahat dan bersihkan tubuh.

Jeonghan mengirim pesan pada ibu nya dan saat itu juga ia teringat pada lelaki bernama Hong Jisoo itu.

"Kenapa aku tak menanyakan nomornya ya? Yoon Jeonghan bodoh!" Ia merutuki dirinya sendiri.

Jeonghan membuka laptop nya dan menyalurkan hobi nya, yaitu menulis. Ia senang menulis novel yang sebenarnya adalah kisah nya sendiri. Hanya menulis, dan ia simpan sendirin tak ada yang tau.

"Jeonghaann" panggil Mingyu dari lantai bawah. Jeonghan membiarkan laptopnya terbuka dan berlari kebawah.

"Siapa?" Jeoghan melihat seorang lelaki putih tinggi bermata sipit dan wajah datar sedang berdiri didepan tangga.

"Ini temanku, Jeon Wonwoo" Mingyu mengenalkan temannya dan Wonwoo membungkuk.

"Ah, iya halo Wonwoo. Senang bertemu denganmu" Jeonghan membalasnya dengan senyuman.

Kini mereka bertiga sedang menonton acara tv. Menurut Jeonghan, Wonwoo itu cepat bergaul. Daritadi saja mereka sudah tertawa tawa layaknya kenal bertahun tahun.

"Ah iya, aku keatas dulu" Jeonghan segera berlari kekamarnya dan melihat keadaan laptopnya.

Ia membaca cerita nya ulang. sebenarnya dihati nya yang paling kecil ia sangat ingin mempublish ceritanya disuatu tempat khusus untuk orang orang yang senang membaca dan menulis.

Hari mulai malam dah rasa kantuk pun datang. Ia tertidur diatas meja dengan laptop yang masih menyala.

-

Jam menunjukkan pukul 22.46.

"Hanㅡ ah kau tidur rupanya" Mingyu masuk dengan perlahan dan tersenyum melihat sahabatnya itu tertidur dimeja. Ia mendekat ke laptop dan membacanya.

"Rupanya Jeonghan yang manja ini suka menulis?" Gumamnya.

"Ini hadiah untukmu, Han" ia tersenyum dan mempublish cerita Jeonghan.

Walaupun ia tau mungkin esok ia bisa habis ditangannya.

-

"Nggg" Jeonghan merenggangkan otot otot nya. Pasti sangat sakit karna ia tidur dengan posisi yang salah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 20, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Can't See The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang