baca dan renungkan

4.8K 160 2
                                    

Alinsi Pov

"alinsi"Panggil wanita paruh baya dari belakang pintu

Tidak ada jawaban sama sekali dari dalamnya. Pintu kamar pun terbuka , kamar yang bernuansa cokelat susu banyak foto2 aktor korea terkenal di kamarnya

"Alinsi bangun gak"kata ibu Ratih dengan mengguncangkan badan perempuan yang tengah tidur terlelap

"Hmmm" hanya itu yang terucap dari bibir gadis itu

Ibu Ratih pun hanya menghela napas berat "ini sudah jam 06.30 alinsi kamu mau terlambat sekolah. Mama gak mau dipanggil sekolah " ibu Ratih yang mulai geram meninggalkan anaknya yang masih tertidur

Ibu Ratih memang tidak bisa marah sama anak bungsunya itu itulah yang menyebabkan anaknya bertindak semaunya.

Aku mengucek mataku aku melihat ke hp yang ada disebelah ku "apa jam setengah 7 lewat 10 hhhhuuuuaaaaaa Mama"teriakku yang berlari kekamar mandi.

Tak sampai 5 menit pun aku sudah selesai mandi aku memakai rok 5centi diatas lutut dan baju yang sengaja aku kecilkan kaos kaki semata kaki dan sepatu Kets putih . Dengan rambut yang aku Cepol hanya menyisakan anak rambut sedikit.

Aku berlarian menuju ruang makan aku melihat Mama yang sudah rapih ingin berangkat ke rumah sakit dengan 'hijab' yang berada di kepalanya dan baju panjang yang menutupi auratnya dan jas kedokteran menggantung di lengan kirinya . Aku berfikir kapan aku seperti Mama

"Heh kamu malah bengong sekarang udah jam 7 kurang 5 menit cepat kamu masuk mobil alin" kata Mama yang menegurku aku hanya mengambil 2 potong roti lalu berlari ke mobil Mama.

-----
Aku bersyukur karena aku mempunyai 2 menit sebelum bell sekolah "alin kesiangan lagi" kata sahabatku Tiara laraswati dia sangat cantik berpakaian longgar dan rok yang panjang dan satu lagi dia berhijab yang menutupi dadanya hingga tidak memperlihatkan lekuk tubuhnya tidak seperti ku yang terlalu vulgar.

Aku heran kenapa dia ingin berteman dengan aku yang di cap sebagai bad girl tapi dia selalu bilang gini ke aku "seburuk2nya kamu pasti kamu punya sisi baik aku percaya itu" kata2nya yang membuat aku yakin dia adalah teman yang terbaik yang di berikan Allah

4 jam pelajaran pun berlalu aku dan Tiara akan ke kantin huh kantin memang selalu ramai pada jam istirahat

Aku beruntung bisa melihat tempat kosong aku dengan tergesa2 mengambil meja yang kosong dipojok tanpa aku sadari aku menyenggol bahu itu sehingga baksonya tumpah sedikit ke tangan cowo itu, cowo itu hanya pergi meninggalkan aku di tempat "maaf" kataku agak keras

Cowo yang aku Kagumi. Cowo pendiam tidak banyak bicara, alim dan dia ketua organisasi eksis(ekstrakulikuler Islam) di sekolah ku. Dia tampan kebanyakan wanita memuji wajahnya dan akhlak yang baik dia pun Sholeh

"Kamu gak apa2 Lin?" Tanya Tiara yang mengagetkanku , aku hanya menggeleng

"Itu kan Yusuf ya Lin"kata Tiara lagi

"Iya dia pendiem banget ya" kata ku

"Di eksis juga gitu ko dia lebih banyak membaca buku hadist2 dan buku yang bernuansa Islam Lin" aku hanya mengangguk mengerti

********
Sepulang sekolah aku pergi ke perpustakaan. Aku melihat buku yang berjudul "perbaikan diri" diperpustakaan sekolah ku aku hanya melihat sekilas buku itu aku taruh lagi di rak namun naluriku mengatakan bahwa aku harus membacanya

"Gue baca gak ya"gumamku

"Lebih baik baca"kata seorang cowo dibelakang ku aku menoleh kearah cowok itu ternyata yusuf.

"Hah?" Kata ku kaget

"Baca dan renungkan" katanya lalu meninggalkanku pergi

Aku duduk di perpustakaan dan membaca bukunya.

Tak terasa sudah jam 5 sore namun aku baru setengah membacanya namun hati ku mulai bergetar membacanya.

"Kamu tau orang yang paling buruk dimata ku?"tanya Yusuf yang membuatku kaget

"Ngapain Lo disini" tanya ku

"Jawab pertanyaanku"katanya

"Ga" kataku ketus

"Kamu" kata dia yang membuatku sukses melotot

"Trus" kataku sinis

"Kamu itu Muslim tapi kamu gak pernah mau melakukan perintah yang diperintahkankan Allah" kata Yusuf sambil menatap buku yang ada ditangannya. Aku hanya diam

"Nih"dia mengasih aku buku yang ada ditangannya yang berjudul "berkaca"
Aku tak mengerti maksudnya apa

"Kamu harus baca supaya kamu sadar sikap kamu seperti apa dan kamu harus bagaimana"katanya bangkit dari tempat duduknya

"Apa maksud lo gue gak ngerti, apa peduli Lo"kata ku sedikit berteriak dan untungnya perpus tidak ada orang karena sudah sore dan penjaga perpus ntah kemana

Dia tidak menggapiku dia hanya berjalan keluar perpustakaan tanpa memperdulikan ku yang lagi bicara kepadanya aku hanya mendengus kesal.

Aku membaca covernya ada tulisan "lihatlah dirimu di cermin pantaskah kamu menjadi seseorang yang lalai dijalan allah? Tidak ada yang tidak pantas untuk menghadap allah tapi mengapa kamu tidak melakukannya" didepan cover buku itu aku semakin penasaran apa yang di dalam buku itu.

---------
Semalaman aku bergadang membaca buku diberikan yang diberikan oleh Yusuf kepadaku. Aku tertidur pada jam 03.30 setelah aku membaca semua isi buku itu

Aku menyetel alarm di hp ku jam 05.00 agar aku bisa sholat subuh . lumayan lah aku punya waktu untukku tidur

Kringggggg.....krriiinggggg......kringggggg

Aku melihat sudah jam 06.00 "whatttt ko gue telat sih nih yaudah lah gue sholat subuh aja dari pada gak sama sekali yang penting kan ngerjain" kataku langsung buru2 ke kamar mandi untuk berwudhu

Setelah aku sholat mandi aku turun kebawah untuk menyapa kedua orang tua ku dan kakakku

"Pagi Mama pagi pah pagi kak" sapa ku yang sudah mulai duduk dimeja makan

"Tumben kamu udah bangun sekarang kan baru jam 06.20" kata kakaku bernama Aulia Putri Azahra kakakku kuliah jurusan kedokteran di UIN (universitas Islam negeri) yang pastinya kakaku berhijab dan lebih menjaga auratku

"Malah aku mau bangun jam 5 kak tapi malah kesiangan"kata ku sambil mengoleskan Nutella coklat ke rotiku

"Tumben kamu alin"kata mamaku

"Aku mau sholat subuh mah"kata ku yang membuat satu ruangan kaget

"Nah gitu alin kamu sudah besar sudah kelas 11 dari dulu papah sudah bilang ke kamu tapi kamu gak au nurut sholatnya kalo lagi ada papa doang kan?" Kata papaku yang membuat aku terdiam lalu cengengesan

"Hehe"

"Alin kamu harus berhijrah kaya kaka" aku mengangguk sambil mengunyah roti ku

"Eh ka ngomong2 berhijrah itu apa?"kata ku polos

"Astagfirullah kamu gak pernah diajarin apa Lin?"kata kakaku yang melotot kearah ku aku hanya menggeleng

"Nanti Kaka bawain bukunya"

"Ayo berangkat alin Lia" kata papah ku , aku dan kakaku menyalami mamahku yang kebetulan gak ada praktek dirumah sakit .

.
.
.
.
.
Hey gimana belum ada feel-nya sih namanya juga awal. Selanjutnya pasti dapet manfaatnya
Jangan lupa votenya ya

Berhijrah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang