2 - end

75 12 11
                                    

[2/2]

***

Entah mengapa, Bella merasa bila hari ini adalah hari yang panjang.

Gadis itu merasa mengantuk sekali. Bahkan matanya sudah terkatup-katup saat ia naik bis. Satu-satunya yang hendak Bella jumpai adalah kasur, bantal, guling dan selimut kesayangannya. Kelas tambahan dan dosen killer yang mengajar hari ini benar-benar tidak mendukung kondisi Bella untuk diam-diam tidur di jam kuliah.

Gadis itu sudah mengantuk sekali sampai-sampai kata sandi apartemen yang gadis itu masukkan beberapa kali selalu salah. Hingga saat ia berhasil masuk ke dalam rumah, matanya yang sudah beberapa kali hendak tertutup itu tiba-tiba terbuka lebar.
Coba lihat apa yang ada di hadapannya kini.

"Baru pulang, ya?"

Dia melihat malaikat itu membukakan pintu untuknya, tersenyum hangat menyambut kedatangannya.

Namun yang membuat Bella takjub adalah, kini ia bisa melihat wajah si malaikat ini.

Dengan jelas. Sangat detail. Tidak asing.

Wajah yang mirip sekali seperti Daehyun. Sama tampannya seperti pria itu.

Ralat—bukan mirip, namun memang sudah jelas sekali kalau wajah itu adalah wajah Jung Daehyun.

Dia Jung Daehyun, dengan senyum menawan dan sayap malaikat yang indah—

KRIIIIIIIIIIIING—

Kemudian sama seperti kejadian yang sudah lalu, peristiwa yang rupanya hanya mimpi itu selalu terputus akibat suara alarm membangunkan dirinya, selalu menjadi penyebab berakhirnya mimpi indah Bella. Dan sama juga seperti kemarin, Bella selalu menemukan hal-hal baru dalam setiap mimpi-mimpinya.

Perbedaannya adalah, kali ini Bella sudah mendapatkan kesimpulan dari seluruh lucid dream itu.

Dan insting Bella berkata benar.

Jung Daehyun adalah malaikatnya.

***

Bella bangun lebih awal hari ini. Dan perhentian pertamanya hari ini bukanlah kampus. Gadis itu menuju ke tempat lain. Ia pergi naik taksi agar lebih cepat sampai ke apartemen Daehyun. Berhubung Daehyun bukanlah orang asli Seoul, ia hidup sendirian di apartemen, sama seperti Bella.

Bella segera berlari secepat kilat, keluar dari lift dan berdiri menunggu Daehyun tepat di depan pintu apartemen pria itu.

"Bagaimana kalau aku langsung masuk dan mengintip Daehyun? Barangkali aku bisa menangkap basah Jung Daehyun yang mungkin sedang melakukan hal tidak normal yang hanya para malaikat lakukan," pikir Bella asal-asalan.

Namun dirinya menggeleng-geleng kuat. Rasanya akan lebih baik bila ia membatalkan niatan tersebut.

"Tentu saja aku tidak boleh melakukan hal tersebut. Aku ini wanita baik-baik, mana mungkin melakukan hal tidak sopan begitu?" Bella kembali berujar lirih kepada dirinya sendiri. Ia pun berjongkok tepat di samping pintu, memeluk kakinya sendiri. Toh, bila dirinya ingin mendobrak masuk ke dalam apartemen Daehyun sekalipun, ia tak tahu kata sandi apartemennya, jadi rencana bodohnya itu pun hanya akan berakhir sia-sia.

1004Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang