1

132 13 10
                                    

생일 축하합니다 우리 정대현 오빠. 1993년 6월 28일.

This fict is dedicated for Bella and... Daehyun?

I luv DaeBell (but MinJae more)





.

.

“Dasar kau Jung Mesum!”

“APA KATAMU?!?”

.
.

1004

[1/2]

***

Bella membuka matanya yang sudah semalaman terpejam. Silaunya sinar matahari membuat dirinya terbangun. Sinar matahari pagi itu memenuhi tiap-tiap sudut kamarnya melalui kaca jendela yang tidak terhalang oleh secarik kain apapun.

Tumben sekali ia tak terbangun oleh alarm, pikir Bella.

Gadis itu mengucek kedua matanya perlahan. Ia berdiri tepat di samping kasur, memandangi lurus jendela kamarnya.

Sejurus kemudian mata Bella membola dan kedua alisnya naik.

“Siapa... siapa yang membuka jendela kamarku, ya?”
Dan apa yang Bella dapat atas pertanyaannya bukanlah sebuah jawaban, melainkan pelukan dari belakang yang Bella terima secara tiba-tiba. Ia direngkuh kuat oleh seorang anonim, terang hal itu membuat dirinya kaget. Bella gelagapan. Ia berusaha membalikkan badannya, hendak mengetahui, orang gila macam apa yang pagi-pagi sudah kurang ajar melakukan hal semacam ini terhadap Bella?

“He-hei, kau gila ya—” Belum selesai Bella melancangkan aksinya, sosok itu malah kembali merangkulnya lebih erat lagi. Kaitan tangannya belum kian lepas dari tubuh Bella,
Kini Bella tidak melakukan perlawanan. Ia menyerah. Memberontak sekuat apapun tak akan berguna. Sosok itu terlalu kuat untuk Bella lawan. Gadis itu kini memperhatikan lengan yang kini tengah merengkuh tubuhnya, dan ia mendapati pipinya memerah saat ia melihat betapa menawan dan kekarnya lengan pria itu.

Kali kedua yang Bella rasakan bukan rasa kesal maupun heran. Entah mengapa Bella malah merasa nyaman telah dipeluk oleh orang asing ini.

Setelah cukup lama, sosok itu melepas pelukannya dan pergi begitu saja, namun pipi Bella masih panas dan jantungnya masih berdetak cepat tak karuan, belum kunjung normal. Bella memukul-mukul pipinya kasar seperti orang bodoh.

“Yang gila ini aku atau dia, sih? Mengapa aku jadi begini setelah dipeluk oleh orang asing yang bahkan sudah tidak sopan masuk begitu saja ke dalam kamarku? Bella Park, dimana harga dirimu, hah?” Bella merutuki dirinya sendiri.

Gadis itu mengambil sapu, mempunyai niatan untuk menyerang si pria mesum itu. Dirinya pergi ke dapur, kini pria itu berada disana. Dan apa yang Bella lihat kini adalah sebuah pemandangan yang cukup... err, indah?

Seharusnya Bella menganggap apa yang ada di hadapannya ini aneh. Yang benar saja, pria itu mempunyai sebuah sayap putih yang besar di punggungnya! Bukankah itu kelewat tidak normal untuk dilihat?

Sapu yang Bella pegang terjatuh begitu saja karena gadis itu terkejut. Apa yang ia lihat, pasti itu semua salah dan gila. Mungkin dirinya benar-benar sudah tidak beres.

1004Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang