Part 2 - Is this a suprise?!

544 26 6
                                    

Hari ini aku datang kesekolah menggunakan angkutan umum. Akbar tadi meninggalkanku -alias berangkat duluan- karena katanya ia bisa telat jika berangkat denganku. Ia itu terlalu berlebihan,padahal tadi aku hanya telat 2 menit dari waktu biasanya aku bangun. Jadilah aku kini sedang berjalan seorang diri dikoridor sekolah yang lumayan ramai.

Seperti biasa,di bahu kananku tersampir Liolin. Rencananya,setelah menaruh tas,aku akan segera pergi ke taman belakang. Tapi..jujur saja,hatiku masih sedikit ragu. Aku takut kejadian seperti kemarin terulang kembali.   

Aku tak menyangka,Ryan yang dahulu masih senang menjahili anak perempuan berkepang dua kini sudah berani seperti itu.

Huh,Tuhan,maafkan aku kemarin tak berhasil mencegah perbuatan mereka berdua.

Tapi,aku tahu,sekarang ia sudah bukan anak kecil lagi. Ia sudah dewasa dan kebiasaan nya juga sebenarnya tak berubah,ia masih senang membuat perempuan menangis. Tapi dengan cara yang berbeda,jika dulu ia senang menarik rambut anak perempuan,kini ia senang membuat hati para 'gadis-gadis' nya terluka. Aku tahu itu.

  

Sesampainya dikelas,suasana kelas yang biasanya ribut kali ini entah mengapa menjadi sunyi senyap. Kebanyakan anak-anak tengah membaca buku dan sisanya ada beberapa anak lelaki yang bercanda dipojok kelas,tapi tetap saja suasananya sepi.

 

Tapi omong-omong,untuk apa aku memikirkannya?mungkin itu hanya perasaanku saja.

 

    "hai Lista,pagi"

Langkahku terhenti karena ada sebuah suara yang menyapaku.  Aku harap kali ini aku sedang tak berilusinasi.  Kepalaku menoleh kesamping dan yang kutemukan adalah sesosok gadis yang tengah menatapku sembari tersenyum. Aku merasa tak asing dengan gadis ini,ia teman juga penghuni kelas ini.

   

         "pagi" 

Dengan kikuk aku menjawab sapaannya,sayangnya sudut bibirku tak bisa kutarik membentuk sebuah cekungan. Lalu,dengan linglung aku kembali berjalan menuju bangkuku. Anehnya,iya,anehnya,entah mengapa setiap siswa disini menyapaku. Aku yakin ada yang salah dengan mereka.  Mereka biasanya tak peduli dengan keberadaanku,bahkan terkadang mereka mengucilkanku. Aku yakin,ada sesuatu dibalik ini semua.

 

Hari ini adalah hari keduaku dikelas 3 dan sialnya,sekolahku sudah melaksanakan sistem belajar-mengajar di hari kedua sekolah.Dan lengkaplah kesialanku dengan pelajaran hari ini ; fisika,inggris dan..oh sial. Aku tahu apa penyebab mereka semua menyapaku.

Hah,harusnya aku tahu kenapa ketika aku masuk kelas ini begitu sepi dan rata-rata semua anak tengah membaca buku.

 

Kalian tahu?

kalian tahu?

Ini semua karena akan ada ulangan fisika. Guru fisika ku jika hari awal-awal ajaran baru akan mengadakan ulangan untuk menge tes  apakah kita masih ingat dengan pelajaran sebelumnya atau tidak. Dan karena aku termasuk anak yang- bisa dibilang -pintar,mereka semua menyapaku,bersikap baik terhadapku.

  JADI ini semua hanya topeng belaka.

        "hai Lis,gue hari ini bawa roti lapis,lo mau?"

Siswa yang duduk didepanku membalikkan tubuhnya dan menawariku sebuah roti lapis. Diwajahnya terdapat sebuah senyuman. Tapi aku tahu itu senyum palsu. Semuanya hanya topeng. Ya topeng.Aku tak akan termakan olehnya.

Soul Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang