Part 4 - Many questions

412 17 3
                                    

Tubuhku membeku seketika tepat diambang pintu,mataku ku kerjapkan berulang kali-memastikan jika itu benar dia atau tidak-tapi tetap saja;bola mata sedikit kebiruan,rambut berantakan dan senyum jahilnya.Sosok itulah yang kini tengah hadir didepanku.

"Lista,ibu tau jika murid baru ini sangat tampan,tapi seengganya masuk napa!jangan didepan pintu!" gertak bu Edgar.

Aku menghela nafas sejenak,lalu melangkah masuk dan duduk di samping beliau.

"kenalin namanya Ryan Pradipta,kalo ga salah kalian satu sekolahan kan?" ujar Bu Edgar. Aku yang ditanya seperti itu melirik sekilas ke arah Ryan,berharap ia saja yang jawab. Tapi,nyatanya cowok itu kelihatan tak peduli.

"emm.."

"iya" potong Ryan cepat dan langsung membuat aku menggerutu kesal dalam hati.

Dari tadi kek!seru batinku. Kepalaku langsung kubawa menunduk,malas melihat pemandangan didepanku.

"Yaudah,lanjutkan permainan kamu " perintah Bu Edgar yang pasti bukan untukku. Sesaat kemudian yang ku dengar adalah alunan piano yang entah mengapa begitu nyaman untuk didengar.

Ini melodi dari lagu first love.  Lagu kesukaanku. Aku baru sadar jika ternyata Ryan bisa bermain piano,ku kira selama ini aku begitu tahu mengenai dirinya,ternyata tidak. Pftt...

"It's my first love..what i dreaming of, when i go to bed.." dan tanpa kusadari,bibirku langsung menyanyi begitu saja. Sungguh rasanya malu,dan aku harap Ryan tadi tak mendengarnya.

Berbicara mengenai first love,aku jadi penasaran,kira-kira siapa ya first love aku? Karena jujur,selama ini aku belum pernah mengalami yang namanya jatuh cinta,kalaupun itu,paling hanya sekedar rasa kagum atau suka sesaat,belum pernah yang sampai begitu sayangnya.

Emm..jadi siapa ya?

Apa???

Mataku langsung melirik ke Ryan yang tengah memainkan piano.

Tentu bukan!tegasku dalam hati

                           

                         ®®®

30 menit berlalu dan kini gantian aku yang memulai les. Dengan perlahan,aku mulai melangkah menuju tengah ruangan dimana Bu Edgar berada dan dimana Ryan juga berada.

"mulai pemanasan dulu Lis" perintah beliau yang kutanggapi dengan anggukan kepala. Setelah itu,aku mulai memainkan beberapa nada dasar sekadar untuk melatih jari-jari tanganku diatas senar biola ini.

Bola mataku mulai ku tutup,namun ada suatu hal yang mengganjal.

Ryan masih disini gak ya?atau dia udah pulang? batinku.

Karena penasaran,akupun membuka mata lalu kuedarkan keseluruh penjuru ruangan. Dan ternyataaa ia masih disini! Dia duduk persis ditempat aku duduk tadi,matanya memandangku serius namun bibirnya tersenyum mengejek.

 
HUH,KENAPA BELUM PULANG SIH?!!

Akupun mencoba untuk mengabaikannya,kembali aku melanjutkan permainan biolaku. Namun entah kenapa,mataku tak bisa ku tutup lagi dan selalu melirik ke arah Ryan yang pasti tengah tersenyum meremehkan. Dan itu benar-benar menganggu kosentrasiku.

"Cukup Kalista!kamu ini,baru saja pemanasan sudah berantakan" omel Bu Edgar yang otomatis membuat permainan ku terhenti.

Aku hanya bisa diam,karena jika aku membalasnya pasti Bu Edgar akan menanyakan sebabnya. Dan jika sudah begitu aku harus jawab apa?masa iya bilang karena Ryan?Mau taruh dimana mukaku nanti?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Soul Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang