Preview

2.8K 205 25
                                    

"Ish! Dasar Tiang Listrik Hitam Jelek Menyebalkan! Bisa-bisanya meninggalkanku sendirian di toko buku seperti ini! Mati saja kau, Kim Mingyu!" Desis pemuda manis sambil memilih beberapa buku pelajaran.

"Mama.."

Pemuda dengan tumpukan buku di kedua lengannya itu mencari sumber suara itu berasal. Matanya membulat saat seorang bocah perempuan menarik celana sekolahnya dengan wajah memerah, bibir setengah tersenyum, dan air mata menggenang. Minghao - nama pemuda itu - membulatkan matanya sekali lagi. Matanya melirik sekeliling. Dia bisa dikira menyebabkan anak orang menangis.

"Mama! Huweee.."

Minghao dengan gelagapan meletakkan kembali buku yang tadi dibawanya. Tanpa sadar ia mengeluarkan gestur tubuh panik yang malah terlihat menggemaskan.

"E-eh, Dik.. J-jangan menangis." Bujuk Minghao dengan Bahasa China - karena gadis kecil itu bicara Bahasa China tadi.

"MAMA! XIAO RINDU MAMA!" Gadis cilik itu menerjang tubuh Minghao yang berjongkok di depannya dan memeluk pemuda yang sedang kebingungan itu dengan erat.

.

"Namaku Wen Junhui."

Minghao tidak berkedip saat pria tampan di depannya itu tersenyum dengan lembut. Bahkan wajah pria itu berkali-kali lebih tampan saat sedang menggendong putrinya yang sedang tidur.

"X-xu Minghao." Jawab pemuda itu dengan gugup.

Junhui tersenyum dan mengacak puncak kepala Minghao. Gemas dengan wajah baby face anak SHS di depannya ini. Pria itu membenarkan gendongan Xiao di dekapannya.

"Terima kasih sudah mau menuruti permintaan anakku, Minghao-er"

"I-iya."

.

"Kau menyukai duda satu anak seperti itu, Hao?"

"Hmm.. kurasa begitu."

"Sudah kubilang kan kalau Minghao ini sedikit gila."

"Aku tidak gila, Kim! Seungkwan jangan percaya, ya."

"Nanti Paman itu dikira pedofil karena menyukai bocah kelas 2 SHS, Hao."

"Tau ah! Kalian berdua tidak asyik!"

.

"P-pamanh.. Uuuh.. L-lebih dalamh danh kerash lagih.. Aaaah!"

Minghao pikir dirinya sudah mulai gila saat Junhui membobol lubangnya dengan gerakan yang membuatnya mabuk kepayang. Manik onyxnya melirik ke arah baby box tempat Xiao tidur. Bocah 2 tahun itu terlihat sangat lelap dan tidak menghiraukan kegiatan panas Papa dan orang yang selalu dpanggilnya Mama.

"Dia.. Tidak akan bangun.. kenapa kau sempit sekali?" Geram Junhui saat lubang anal Minghao terasa menyempit. "Aku mencintaimu, Xu Minghao. Menikahlah denganku."

Pemuda baby face itu menjawab dengan desahan puas karena pria itu menyentuh sweet spotnya dengan sangat kuat hingga membuat sarafnya melemah. Kalau sedang tidak bermain seperti sekarang Minghao akan menghambur ke pelukan Junhui. Sayangnya dia masih berada di bawah kuasa Junhui yang sama horny nya seperti dirinya. Maka jawaban setujunya adalah dengan desahan terkeras dan terseksinya.

.

Hi, saya Bitter. Ini masih spoilernya.

Tolong Vote dan Commentnya ya

Terima kasih!

Mama? ((JUNHAO))Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang