Chap 4~~~ I Live Alone

99 8 1
                                    

Naomi POV

Hanya langit-langit atap kamar ku sekarang yang dapat ku lihat, aku merasakan kepegalan yang luar bisa setelah berjam-jam hanya duduk tanpa melakukan sedikit gerakan lainya...

Ooohhh... ini benar-benar pegal.

Tulang-tulang di jari tangan ku juga seperti kaku setelah berjam-jam menggenggam tangan dia.

Ok, mungkin ini memang sedikit berlebih, tapi sungguh... meski hanya duduk sambil menggenggam tangan nya itu akan menjadi aktivitas yang melelahkan jika dilakukan berjam-jam...

Melelahkan sekali hari ini... haruskah? Haruskah aku susah tidur lagi untuk malam ini? Haruskan malam ini otak ku bekerja hanya untuk memikirkan nya?

Tubuh ku menyuruh ku untuk tidur, namun hati & otak ku terus berkutat dengan bayang-bayang Baekhyun yang terus muncul di langit-langit kamar ini...

Kepo(?) Biasanya itu adalah pekerjaan seorang fangirl yang rajin mencari info dan nge-kepo-in idol nya... tapi jujur!!! Kali ini aku sungguh kepo dengan sosok yang baru kutemui tadi, yaitu Baekhyun... Sebenarnya dia itu kenapa sih? Aneh...

Lagi... malam ini aku susah tidur lagi karena DIA

Untung saja, besok kelas di mulai pukul 9, jadi aku bisa sedikit santai...

Oh Tuhan, sosok itu kembali lagi terlintas di pikiran ku setelah 1 tahun bisa ku lupakan.

Aku benci situasi seperti ini.
I love him is a wrong, so i'll forget him...

-
-
-
-
-

Author POV

Jari telunjuk Min Ah menyentuh hidung Naomi

" Naomi-ahh,, Morning... go, go, go, wake up!" Min Ah mengatakanya dengan begitu penuh semangat 45

Mata Naomi membuka sedikit, iya sedikit saja... penglihatanya samar-samar.. namun penglihatanya dapat menangkap sosok namja yang berdiri di samping Min Ah...

Dengan sigap Naomi langsung bangun dari posisi awalnya,

Ia mengucak ke dua matanya yang sebenarnya tidak gatal

" Huh? Kim? Kenapa kau- " Ucapan sinis dari Naomi langsung dipotong oleh omongan Min Ah
" Aku yang menyuruhnya " ujar Min Ah

" ya! Bagaimana bisa kau menyuruh namjachingu mu itu masuk ke kamar seorang yeoja? " Naomi mengatakanya dengan nada yang jengkel. Bagaimana tidak jengkel? Ketika kau bangun dari tidur mu, tiba-tiba saja ada sosok namja yang sudah berdiri di kamar mu. Dan percayalah, setiap orang yang baru bangun tidur itu biasa nya dalam kondisi berantakan kan?

Min Ah tersenyum bahagia " ya.. ya.. ya... lihat lah, saat kau melihat ada seorang namja di kamar mu kau langsung bangun tanpa membantah 'ah'ih'uh'.. apabila hanya aku saja yang membangunkan mu, itu akan sulit. Asal kau tau honey *Min Ah melirik Kim* setiap hari aku selalu membangunkan wanita ini, dia hobi tidur dan susah dibangunkan. *Min Ah kembali melirik Naomi* Lagi pula Kim Tan tidak akan tergoda oleh mu"

Mendengar perkataan Min Ah yang panjang lebar, membuat tubuh Naomi 100% sadar, dan Ia langsung melangkahkan kaki nya " Ne, ne, ne.. sudah selesai bicara nya? Aku akan mandi "

Min Ah tersenyum penuh dengan kemenangan, Ia menarik tangan Naomi " Pagi ini aku akan berangkat ke kampus bersama Kim Tan.. kebetulan, besok adalah hari sabtu, jadi aku akan pergi bersamanya ke rumah orang tua ku untung menghabiskan weekand. "

Wajah dan suara nya datar " jadi kau meninggalkan ku? "

Kini...Ekspresi wajah Min Ah seperti orang yang memohon " Mianhae "

Naomi menghembusan nafas yang panjang " Arraseyo.. pergilah "

Mendengar hal itu, membuat wajah Min Ah penuh dengan kelegaan dan begitu sumringah " gomawoyo, Naomi-ah.. sudah ku kata kan, carilah pacar! " Min Ah berhenti beberapa detik, seperti sedang memikirkan sesuatu, kemudian Ia melanjutkan perkataanya dengan suara yang menggoda " Ahhh, apa kau sudah punya pacar?"

Pernyataan itu membuat pukulan kecil melayang di kepala Min Ah, memang tidak sopan, tapi itu sudah biasa di lakukan oleh Naomi kepada Min Ah

" jaga bicara mu!" suara Naomi mulai meninggi

Min Ah tidak menyerah, dan menggodanya lagi " kemarin kau kemana? Jam 9 malam belum sampai rumah? Ini pertama kalinya kau pulang lewat dari jam 6 sore.. aku tidak yakin kau hanya sendirian saja sampai jam 9 malam, mungkinkah kau sedang bersama seorang namja? Seperti iya--- iya kan? "

Tebakan Min Ah itu memang benar, tapi Noami langsung menepisnya karena sebenarnya Ia masih enggan untuk menceritakan kejadian kemarin kepada Min Ah " Aisshh, sudahlah, Kim bawa manusia ini pergi SEKARANG JUGA!!!" Naomi mendorong-dorong Min Ah agar menjauh dari nya.

" sudah-sudah, Naomi kami pergi dulu ya, jaga dirimu baik-baik.. *Kim Tan menarik tangan Min Ah* kajja "...

Kim Tan dan Min Ah pergi menjauh beberapa langkah, kini hanya terlihat 2 punggung sepasang si joli itu yang mulai menjauh, namun masih terdengar tawaan Min Ah yang tak lelah-lelahnya untuk menggoda sahabat karibnya itu.

' menyebalkan ketika pergi ke kampus sendiri tanpa Min Ah, dan jauh lebih menyebalkan jika ditinggal sendirian di rumah tanpanya. Meski kami tidur di kamar yang berbeda, tetap saja kehadiranya sangat berarti untuk ku.. aku tinggal dan hidup sendri sampai esok atau mungkin sampai lusa tepatnya di hari minggu. Dalam hati, sempat terlintas kata MENYESAL ketika mengizinkan nya pergi, namun sungguh keterlaluan apa bila aku tidak mengizinkanya menghabiskan waktu luang bersama kekasihnya hanya karena sebuah alibi - " aku tidak mau sendirian disini " - sungguh kekanakan apabila aku sampai mengatakan alibi itu kepada Min Ah' suara hati Naomi

-
-
-
-
-

Memakai jeans panjang warna putih, kaos belang-belang hitam putih yang berlengan panjang , rambut berwarna hitam yang diikat tinggi, tanpa make up dan penampilanya biasa saja! Hanya saja, senyumanya sangat manis dan cantik. Kalau dilihat-lihat, tidak ada yang istimewa dalam dirinya. Mungkin cantik, namun kecantikan Naomi itu bisa dibilang relatif ...

Ya, memang benar, keistimewaan yeoja ini tidak dapat dilihat, namun bisa dirasakan.

Naomi berjalan ke luar apartemenya, dan langkahnya terhenti tepat di depan pintu apartemen sebelah..
" apakah aku harus menemuinya? " gumanya pelan

Who Am I  {Byun Baek Hyun}?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang