Renata pratiwi

28 5 0
                                    

"Renata BANGUN! GAK MAU SEKOLAH KAMU HAH?! UDAH UNTUNG SAYA MAU BAYARIN UANG SEKOLAH KAMU! CEPET KELUAR TERUS SEKOLAH!"

Bentakan itu lagi.

Rasanya aku ingin pergi saja dari rumah ini. Rumah di mana aku di besarkan.

Tapi aku tidak ingin meninggalkan satu-satunya orang yang kupunya dan kusayangi sendirian di rumah ini. Walaupun dia tidak pernah menganggapku benar-benar ada.

"Iya Yah, Nata udah siap." Kataku sambil membuka pintu kamarku perlahan takut-takut 'dia' masih di depan pintu kamarku.

"Huft." Aku menghela nafas lega saat mengetahui tidak ada siapa-siapa di depan pintu kamarku.

"Nata berangkat ya yah." Kataku yang tidak mendapat respon sedikitpun darinya.

Selama di perjalanan menuju sekolah tidak ada hal special menurutku, hanya ada kendaraan bermotor yang lalu lalang dan beberapa pejalan kaki.

Beruntungnya aku karna gerbang sekolah yang masih belum tertutup.

Setelah memarkirkan sepeda hijau tosca milikku di tempat yang tidah terlalu jauh dari tempat parkir motor, aku segera melangkah menuju gedung sekolah.

Yah disinilah aku. Renata Pratiwi. Murid kelas XI ipa 2.

Saat sedang asik-asiknya bertegur sapa dengan siswa-siswi yang kebetulan mengenalku, tiba-tiba saja aku di panggil oleh wali kelasku yang kebetulan berjarak tidak begitu jauh dariku.

"RENA!" Teriaknya sambil melambaikan tangan kearahku menyuruhku mendekat.

Aku pun menghampiri wali kelasku itu.

"Pagi bu, ada apa ya bu?" Tanyaku setelah sebelumnya menyalimi tangan kanan wali kelasku yang cantik ini.

"Pagi, ini Rena ibu mau minta tolong sama kamu. Bisa kamu antarkan anak ini kekelas XI ipa 2?" Katanya sambil menunjuk lelaki di sebelah kirinya.

"Eh? Kelas saya bu?" Tanyaku yang baru menyadari sosok di sebelah guruku itu.

"Iya. Dia Juna, Arjuna Fransisco Hermawan  anak pindahan. Sebetulnya ibu yang akan mengantarkan Juna kekelasmu, nah karena ibu ada urusan dengan ibu kepala sekolah, jadi kamu yang tolong antar dia ya kan sekalian kamu ke kelas." Jelas bu Rike panjang lebar

"Baiklah bu." Kataku sambil tersenyum

"Yasudah ibu duluan ya Ren, Juna." Kata bu Rike setelahnya berjalan meninggalkan kami berdua.

"Ayok kekelas." Kataku sambil melihatnya yang bahkan tidak melirikku sedikitpun.

Akupun menghela nafas pelan. Lalu berjalan menuju kelas tanpa melihat kearahnya lagi, walaupun sebenarnya aku ingin bertanya dan berusaha menjadi akrab dengannya karena dia akan menjadi teman satu kelasku. Tapi yasudahlah, sepertinya dia masih berusaha beradaptasi dengan lingkungan sekolah yang mungkin baru baginya.

Aku tau, selama diperjalanan menuju kelas banyak yang memperhatikan lelaki di sebelahku ini. Dan banyak juga yang menyapaku sambil bertanya siapa leleki di sebelahku. Tetapi dia bahkan tidak melirik ke mereka sama sekali.

Aku tau dia tampan, memiliki tubuh yang tinggi dan sepertinya berbentuk? Tetapi dia sangatlah cuek, ya itu sih hanya menurutku saja.

"Ini kelasnya, semoga kamu betah ya." Kataku berusaha ramah dan mempersilahkan dia masuk terlebih dahulu.

Tetapi mengapa dia tidak bergerak sama sekali? Apa ada yang salah dengan kelasku ini?

"Kamu gak ma--" ucapanku terpotong karna dia yang sudah berjalan masuk terlebih dahulu.

And I'm HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang