6

1.1K 139 23
                                    

Seungcheol menarik jeonghan menuju gedung olahraga. Jeonghan sedikit berontak dan selalu berteriak kepada seungcheol agar melepaskan tangannya.

"Yakk lepaskan aku, kau menyakiti tanganku bodoh" keluh jeonghan dengan nada marah.

Seungcheol yang mendengar teriakan jeonghan hanya menoleh dan melanjutkan jalannya kembali.

Sesampainya di gedung olahraga seungcheol melepaskan tangan jeonghan. Dia melihat wajah jeonghan yang terlihat menahan sakit dipergelangan tangannya akibat pegangannya tadi  'apa aku terlalu keras saat menariknya?' Batin seungcheol.

"hei, apa tanganmu sakit?"

Jeonghan yang mendengar seungcheol bertanya hanya menatap wajah seungcheol dengan mata tajamnya.

"Maafkan aku jika itu menyakitimu. Baiklah mulai sekarang kau menjadi salah satu tanggung jawabku disekolah ini. Hah padahal tugasku sudah agak menumpuk dengan jadwal mengajar tapi sekarang kau menambahnya lagi" keluh seungcheol sambil melihat jeonghan yang berubah ekspresi menjadi sangat datar. Jika tadi dia bisa melihat wajah jeonghan dengan sedikit ringisan-ringisan akibat rasa sakit pada tangannya, sekarang sangat berbeda. Wajah jeonghan seperti dipenuhi oleh amarah. Seungcheol terus memperhatikan wajah jeonghan.

"Jika kau tidak mau, untuk apa kau menyanggupinya brengsek. Kau kira aku sudi dididik olehmu.ku lihat Kau lebih bodoh dariku" ucap jeonghan jengkel. Seongcheol yang mendengar itupun berasa panas. mulut anak itu benar-benar butuh didikan.

"Baiklah aku sudah memutuskan akan memulai dari mana" beritahu seungcheol.

"Apa maksudmu, kita tidak akan mulai dari mana-mana, kau kan tadi bilang jika aku hanya akan menyusahkanmu" ucap jeonghan meremehkan.

"Tapi kepala sekolah sudah menyampaikan tugas ini padaku. Jadi aku akan menjadi guru pembimbingmu sekarang" ucap seungcheol tegas.

"Ahh aku ada peraturan untukmu" ucap seungcheol memeberi tahu.

"Peraturan? Peraturan apa?" Tanya jeonghan dengan malas.

"Pertama kau harus selalu hadir disetiap jam pelajaranku. Kedua kau tidak boleh berkelahi dengan orang disekolah ini maupun sekolah lain. Ketiga kau tidak boleh berpacaran disekolah ini. Aku tidak ingin melihat lagi adegan-adegan seperti tadi dan Keempat Jangan pernah tidur dikelas." jelas seungcheol.

Jeonghan yang mendengar peraturam itu hanya mendecih. 'Peraturan macam apa itu' batin jeonghan.

"Dasar bodoh.. itu peraturan yang sangat kekanak-kanakan. Dan aku tidak akan menuruti semua peraturan yang kau bilang tadi"

"Tapi aku guru pembimbingmu dan kau harus melaksanakannya"

Jeonghan berjalan pergi tanpa mendengar teriakan seungcheol.

"Memangnya dia pikir dia siapa berani mengaturku" gerutu jeonghan kesal.

Seungcheol pun mengejar jeonghan. Dan saat dia sudah berada dibelakang jeonghan seungcheol meraih tangan jeoghan dan itu membuat jeonghan terkejut.

"Yak lepaskan, kau ini sebenarnya ingin melakukan apa" protes jeonghan.

"Turuti peraturanku dan aku akan melepaskanmu, bagaimana" tawar seungcheol.

"Bermimpi saja kau, aku tidak akan melakukan apapun. Apakali menuruti semua peraturan bodohmu itu" ucap jeonghan kesal.

"Baik jika kau ingin seperti itu. Aku akan selalu memegang tanganmu kemana pun aku pergi, hingga kau menyetujui semua yang kukatakan tadi" ucap seungcheol.

"KAU GILAAAA" teriak jeonghan. 'Astaga bagaimana bisa aku berurusan dengan guru bodoh macam dia. Huh, memangnya aku takut' batin jeonghan.

"Terserah apa yang ingin kau lakukan, aku tetap tidak akan menuruti semua peraturan bodohmu itu" ucap jeonghan masa bodo.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 11, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Oh ! My StudentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang