If It's For You (1)

61 3 1
                                    

Matahari masih engan utuk menampakan sinarnya pagi ini. Sepertinya matahari masih ingin tidur ditempat peristirahatannya.
Suara gemercik air di dalam kamar mandi menandakan sang empunya sedang mandi. Sambil bersiul seorang laki laki tampan keluar dari kamar mandi dengan sebagian tubuh terlilit handuk putih

"Yaelah lo bang dari tadi gw nungguin, lo malah baru mandi sampe lumutan ini gw nungguin lo, mana udah ganteng gini pake jas" laki laki yang dipanggilnya abang itu menatap adiknya yang berdecak pinggang di pintu

"Lo kalo buka pintu liat liat dulu kek gw lagi ngapain"

"Lagian gw ketok ketok lo ga nyaut"

"Gw kan lagi mandi" sahutnya tanpa dosa

"Yaiyalah mandi siapa bilang lo lagi makan coba."

Adik nya memandang kakak nya itu dengan jengah sedari tadi menunggu kakak nya itu sarapan tapi dia belum juga muncul.
Si tampan kakak beradik Ali Abraham Brahmatyo dan Nathan Abraham Brahmantyo, Pemilik Brahmantyo Company.

"Lo lupa apa ada meeting jam 9"

"Inget..." ucap Ali enteng sambil mengenakan stelan kemeja putih jas hitam dan celana slim fit serta dasi berwarna senada

"Makanya cari istri lo biar ada yang bangunin"

"Ck...nanti pas lagi manjat istri gw lo masuk kamar gw seenaknya lagi!"

"Yah gw ikutan manjat aja"

"Lo kira istri gw pohon maen di panjat panjat aja!" Sungut Ali menatap adik tampannya itu

"Yaudah gw ikut nanem saham aja kalo gitu" ucap Nathan enteng yang mendapat pelototan dari Ali

"Orang gila!" Ali melempar bantal miliknya tepat kearah wajah Nathan yang sedang tergelak. Sepagi ini mereka sudah berbicara mesum. Ali dan Nathan memang memiliki selera humor yang tinggi, kakak adik yang lebih terlihat seperti seorang sehabat yang kompak mengingat selisih umur keduanya yang tidak jauh. Ali berumur 25 tahun sedangkan Nathan berumur 23 tahun.

"Anak mamah yang ganteng ini pagi pagi udah ketawa aja" ucap seorang wanita paruh baya, keturunan Jerman Padang berumur sekitar 45 tahun tapi wajahnya terlihat masih awet muda, banyak yang bilang bahwa mamah Ali dan Nathan lebih cocok jadi kakak mereka dari pada menjadi seorang ibu, Reinata Sanger Brahmantyo.

"Itu mah Nathan pagi pagi udah mesum"

"Eh... kok gw bang sialan lo. Nggak kok mah itu Nathan kan ngingetin bang Ali supaya cepet nikah. Biar ada yang bangunin" ucap Nathan membela diri

"Udah...udah... anak mamah ini yah setiap hari pasti ada aja yang diributin"

"Tapi bener juga si li kapan kamu kenalin mamah calon mantu?" Sambung Reinata lagi

"Uhuk..Uhuk.." Ali teredak seketika. Calon Mantu? Punya pacar aja belom gimana mau ngenalin calon mantu

"Eh minum dulu bang" Reinata dengan sigap memberikan segelas air putih untuk Ali

"Hati hati lo bang kalo makan" Nathan mencibir memandang Ali yang tersedak

"Kamu juga de kapan kenalin mamah calon mantu?" Kini giliran Nathan yang ditanyai pertanyaan terkutuk itu

"Uhuk...uhuk..." gantian Nathan yang kini teresedak. Ali memandanginya puas penuh kemenangan

"Mampus!" Celetuk Ali melirik Nathan mencibir

"Aduh anak mamah kenapa kalo ditanya masalah perempuan pada bengek"

'Mamah mamah kenapa nanayain gw kaya gitu. Kalimat terkutuk kalo udah masuk usia 20 pasti yang ditanya nikah, sialan bang Ali ketawain gw lagi' ucap Nathan dalam hati.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 24, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IF IT'S FOR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang